Prolog

10.2K 610 13
                                    

Sitzea, Tahun 514.

Signore Vi Azazel, putra mahkota dari kerajaan Sitzea. Signore yang mulai beranjak remaja itu duduk di bangku taman kerajaan yang berada di belakang istana. Gestur tubuhnya terlihat bosan. Sedari tadi Signore terus saja menggerakkan badannya ke belakang, seakan menunggu sesorang. Namun gerakan itu terhenti ketika melihat seorang pria paruh baya berpakaian butler tengah menggandeng tangan gadis kecil yang ia tunggu sedari tadi.

"Vincent datang membawa nona Misaka, Tuan Muda." Pria paruh baya bernama Vincent itu membungkuk hormat seraya melepas genggaman tangannya pada gadis kecil bernama Misaka.

"Terima kasih, Vincent," balas Sig tersenyum lebar dan mengambil tangan Misaka lalu menggenggamnya.

Vincent tersenyum dan sedikit membungkuk hormat pada tuan mudanya. Pria paruh baya itu adalah pelayan sekaligus pengawal pribadi Signore. Dia akan terus bekerja pada Signore sampai kematian merenggutnya atau saat Signore memintanya berhenti.

Gadis kecil berambut cokelat sedikit kemerahan dengan mata berwarna biru laut adalah pusat dunia Signore. Misaka Bri Gustavson, gadis kecil berumur 4 tahun yang sudah diklaim Sig sebagai miliknya sejak gadis itu lahir ke dunia. Gadis kecil yang masih suci nan polos itu masih belum tahu jika Signore yang selalu bermain bersamanya adalah orang yang kelak akan menjadi pelindungnya dan pendampingnya di masa depan.

Misaka selalu menikmati waktu ketika bersama Signore. Gadis kecil itu tak pernah mengeluh dengan sikap Signore yang terkadang sangat berlebihan. Dan Signore akan melakukan apapun untuk terus bersama Misaka, meskipun harus kabur dari istana hanya untuk melihat atau datang megunjungi Misaka di mansion milik keluarga Gustavson.

"Kau ingin memberi makan ikan, Amore?" tanya Sig pada Misaka yang sedang dalam genggamannya.

Misaka mengangguk cepat, "Mau. Dan aku juga ingin memberi makan Mire, boleh kan?"

Signore terkekeh dengan nada ragu pada Misaka saat gadis kecil bertanya boleh tidaknya ia memberi makan Mire—serigala kecil perliharaan Sig. Lalu terlintaslah sebuah ide di dalam kepalanya. Selalu licik seperti biasanya.

"Tidak boleh!"

Misaka kecil terlihat menunduk saat Sig mengatakan 'tidak' dengan tegas. Mata biru laut itu terlihat berkaca-kaca.

"Tapi.... Misaka harus mencium pipi Sig baru Sig bolehin Misaka kasih makan Mire, gimana?" Misaka langsung menoleh dan mengangguk cepat disertai senyuman lebarnya.

Signore tersenyum penuh kemenangan. Dia berjongkok untuk menyamai tinggi Misaka. Gadis kecil itu segera melepas genggaman Signore dan langsung mengecup laki-laki berusia 14 tahun itu tepat di pipinya. Meski hanya sebentar, tapi itu cukup membuat pipi Signore bersemu merah diikuti irama detak jantungnya yang semakin cepat.

"Ayo pergi, Sig!" ajak Misaka kecil yang langsung menarik tangan Signore dan membawanya berlari ke kandang Mire.

Signore tersenyum sangat lebar saat berlari dengan tangan Misaka menggenggam satu tangannya dan tangannya yang lain masih terus memegang pipi bekas ciuman Misaka disana.

***

Sitzea, Tahun 517.

Pemberontakan dan penyerangan terjadi di kerajaan Sitzea. Para musuh menamai diri mereka Astaroth Force, pasukan Pangeran Bermahkota dari Neraka. Siapa yang menyangka jika dalang dari pemberontakan di dalam kerajaan Sitzea adalah sekutunya sendiri, Kerajaan Hughes . Rupanya Raja Hughes memanfaatkan rakyat Sitzea yang tidak puas dengan pemerintahan Raja Sitzea saat ini.

Tanpa Raja Sitzea dan Signore ketahui, pemberontak lebih dulu menyerang kediaman Gustavson sebelum menyerang istana bersama Astaroth Force. Sudah menjadi rahasia umum kalau putri dari Gustavson merupakan calon Ratu Sitzea di masa depan—bersanding dengan Sig sebagai Raja. Di sana di dekat sungai Nift sebuah mansion putih yang merupakan kediaman keluarga Gustavson, para prajurit Hughes yang diboncengi Astaroth Force sudah mulai memasuki mansion setelah berhasil mengalahkan para prajurit yang menjaga kediaman Gustavson.

SIGNOREOnde as histórias ganham vida. Descobre agora