Hiding

2K 150 16
                                    

Jam di dinding itu terus berdendang, tetapi kenapa tidak juga dia berhenti pada waktu yang gadis itu tunggu. Matanya sudah lelah untuk terus memandang keluar jendela itu lalu harus meletakan kembali perhatian pada jam sialan itu.

Dia tidak pernah mengerti kenapa dia justru lebih memilih untuk duduk disini dan menunggu sesuatu yang sangat bodoh. dia bertanya-tanya sampai kapan dia akan terus begini, melakukan hal yang sebenarnya tak terlalu berguna setiap pagi. Tapi...

Ia benar-benar harus melihatnya lagi.

Dia tidak boleh melewatkannya lagi pagi ini. Dia itu sudah melewatkannya kemarin.

Terkadang dia berpikir, apa yang akan di katakan teman-temannya, jika mereka tau dia melakukan hal yang memalukan seperti ini. Bahkan ini seperti narkoba dengan dosis yang tinggi. Dia seperti kertegantungan akannya.

DIa adalah ratu sosial di sekolahnya, gadis populer yang mempunyai banyak teman yang selalu mengelilinginya. Dan satu-satunya yang selalu menjadi incaran para laki-laki keren di sekolah. Selalu mendapatkan semua yang diamau hanya dengan menjentikkan jari. Dia bahkan bisa melakukan semua yang dia mau tanpa harus mengangkat bokong dari tempat duduknya.Popularitas yang dia dapatkan sekarang ini, semata-mata hanya hasil dari jerih payahnya menjadi ketua team cheerladers di sekolah.

Siapa saja akan selalu bersorak ketika dirinya diangkat keatas dan di biarkan terbang dengan indah. Meneyerukan namanya dengan penuh semangat. Dia suka itu.

Lantas apa yang akan mereka katakan jika mereka mengetahui kegiatannya saat ini?

Ini mungkin gila untuk di katakan. Tetapi dia selalu menemukan dirinya terbangun lebih pagi hanya untuk melihat orang itu yang selalu berjalan melewati pekarangan rumah dengan tenangnya

Orang itu.. adalah seorang gadis.

Rambut hitam yang tak pernah bosan menghipnotisnya. Bahkan dia bisa membuat sekujur tubuh gadis melemah hanya dengan melihatnya melintas. Walaupun dari kejauhan, dia terlihat begitu mempesona. Wajahnya yang begitu teduh, namun kedua matanya yang tajam secara bersamaan meluluh lantakkan hatinya dengan mudah. Dia tidak bisa membayangkan, akan seperti apa reaksinya jika dia mengetahui bahwa ada seorang gadis sepertiku yang selalu memperhatikannya setiap pagi. Walaupun hanya dalam hitungan detik.

Mungkin dia akan mengatakannya gila, atau stalker yang menyeramkan. Tetapi apa itu bisa memposisikannya pada tempat yang salah? DIa menyalahkan aura tenang namun mempesona yang di miliki gadis itu. Kedua bola mata yang indah, juga senyuman lembut yang siapa saja akan meleleh di buatnya.

Tiffany tidak akan pernah merasa cukup akan itu. Akan kehadiran gadis yang sudah sebulan lamanya terus melintas di pekarangan rumahnya di jam yang sama setiap pagi. Namun Tiffany harus menahan dirinya jika sudah di penghujung minggu, karna dia tidak akan bisa melihatnya jika hari libur tiba. Sangat gila untuk di katakan tetapi dia selalu merindukan gadis itu untuk lewat di depan rumahnya.

Dan dia, dengan seluruh kewarasannya, akan terus menunggu setiap pagi.

Dia benar-benar sekarat untuk mengetahui nama gadis itu. Namun siapa dia di antara debu debu kecil yang hanya bisa memperhatikan dari jendela kamarnya? Dia merasa begitu sampah mengetahui hal ini. Dia adalah salah satu orang yang paling di segani, namun dia juga begitu menjijikan dirasanya.

Tiffany memang selalu mendapatkan pujian bahwa dia cantik dari orang-orang di sekitarnya. Namun dia tidak pernah sekalipun mengatakan orang lain juga cantik, kecuali gadis itu. Dia terus mengutukh hatinya yang tak pernah mau menghapus wajah itu dari ruangann memori hatinya.

Ini sudah lewat tujuh menit, tapi kemana dia?

Ia tak pernah menarik pandangannya dari pekarangan rumah, bahkan menghiraukan panggilan ibunya yang terus menyuruhnya untuk sarapan dari bawah tangga.

You, Again.Where stories live. Discover now