Choices

506 55 2
                                    


"Oh ya, Sunbae-nim. Aku dengar ada murid pindahan dari Australia di kelasmu."Kata Lisa pada seniornya yang kini terlihat sedang menyuapi kekasihnya makan siang.
Sementara Taeyeon tidak mengalihkan perhatiannya dari buku pelajarannya. Sembari membiarkan Tiffany melakukan kebiasaanya yang ia suka. Sebenarnya ia mendengar apa yang baru di katakan barusan. Tetapi, dia lebih memilih untuk tidak ikut membicarakan itu.

"Ya. Mana dia..."Jawab Tiffany sembari mengedarkan pandangannya.

"Itu dia."Sambar Sooyoung sembari menyeruput minumnya. Tiffany mengikuti arah pandangan sahabatnya.

"Oh ya, itu dia bersama Wendy. Kan?"

"Ah dia... ternyata cantik seperti yang orang-orang katakan."Komentar Jisoo setelah melihat sendiri paras gadis itu.

"Aku penasaran, jika dia bisa ikut masuk ke dalam team kita."Sambar Jennie dengan nadanya yang semangat.

"UHUK!!!"Dengan itu, justru membuat Taeyeon tersedak makanannya sendiri. Tiffany dengan tanggap menyerahkannya air mineral.

"Tae..."Katanya sembari menepuk kecil punggung kekasihnya.

"Aku rasa, team kalian sudah sempurna dengan formasi ini. Lebih baik untuk tidak membuka audisi untuk sementara."

"Ah... begitukah? Alright, baby..."Jawab Tiffany lalu mengecup satu pipi kekasihnya.

____

"Ketua cheerleaders. Huh, Taeyeon?"
Gadis berambut hitam yang tengah membaca buku di perpustakaan ini lalu menoleh. Menemukan Irene yang kini tersenyum hangat padanya. Dia lalu duduk di salah satu bangku yang tak jauh darinya.

Taeyeon sempat terdiam. Ia bingung harus merespon apa. Ini sangat bukan dirinya. Irene memang pernah menjadi salah satu hal yang pernah ia miliki sebelumnya. Itulah alasan di balik ketegangannya sekarang.

"Pesonamu masih berperanguh sangat banyak untuk orang-orang, kan? Aku dengar, dia benar benar jatuh cinta untukmu."

"Irene-ah, apa maksudmu?"Kini Taeyeon menjawabnya sembari menutup lembaran buku tebal itu.

"Kau tau? Ini benar-benar tidak adil. Aku selalu menunggumu, tetapi pada akhirnya kau bahkan bukan milikku, Taeyeon-ah."

Taeyeon mulai mengerti arah pembicaraan mantan kekasihnya. Namun tidak bisa di pungkiri bahwa perkataan itu mampu membuatmya merasakan sesuatu yang mengganggu di dalam rongga dadanya.

"Hentikan itu, Irene-ah."
Gadis itu justru bangkit dari duduknya. Dia mulai berjalan ke arah Taeyeon. Dia terus saja memojokkan gadis itu hingga punggungnya mulai menyentuh rak buku yang ada di sudut ruangan ini. Wajah mereka begitu dekat, Irene masih bisa merasakan kupu-kupiu itu di perutnya setiap kali dia menatap dua bola mata coklat madu yang memabukkan ini.

Taeyeon tidak lebih baik, ini aneh karena dia merasakan jantungnya yang berpacu sangat cepat dari biasanya. Dia tidak seharusnya merasakan ini. Taeyeon tidak pernah tau, jika kembalinya Irene masih mempunyai effect yang luar biasa baginya.

Wajah mereka begitu dekat, hingga Irene bisa merasakan nafas Taeyeon yang tersengal. Tetapi ia tau, ia pasti telah membuat gadis yang ada di depannya merasa tidak nyaman.
Jadi dia mulai menjauhkan lagi wajahnya.

"Sial, ini benar-benar membuatku marah mengetahui bahwa kau sekarang milik orang lain."

"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
You, Again.Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt