{Part 04}

121K 6.9K 76
                                    

-Author POV-

Pria tampan berpakaian formal dan tampak marah itu, tengah menarik paksa rambut panjang milik seorang wanita.

Sesekali wanita cantik itu meronta-ronta minta dilepaskan, dan ia juga berusaha melepaskan diri. Tapi, usahanya selalu gagal. Pria itu yang adalah suaminya sendiri, dengan kuat dan tanpa ampun terus menarik rambut wanita itu.

Siapa pria yang dimaksud? Tentu saja, Istvan Xaferius. Si pria tampan, dingin bahkan mendekati kata kejam, dan seorang CEO di sebuah perusahaan otomotif.

Lalu siapa wanita itu? Dia adalah Caryn Alemannus, wanita dengan hati baiknya dan pemendam kesedihan. Dia tidak selalu menunjukkan kesedihannya, dibalik sikapnya yang ceria, ternyata dia wanita yang malang.

Hidup Caryn terbilang beruntung, lantaran ia hidup ditengah kemewahan dan apapun yang ia inginkan selalu ada. Namun, unsur kemewahan tidak mendukung kebahagiaannya.

Kebahagiaan sesungguhnya adalah ia mendapatkan kasih sayang dan cinta dari keluarganya. Keluarganya yang terdiri dari 5 anggota keluarga. Celia Ibunya, Franco Ayahnya dan Araldo serta Davidde kedua adiknya. Tak lupa kedua kakek neneknya yang telah tiada, namun kasih sayang mereka masih tersimpan dihati Caryn.

Hanya saja, Caryn masih merasa ada yang kurang. Ia menginginkan sesuatu, sesuatu yang dianggapnya mustahil, yaitu CINTA dari pria yang sangat ia cintai. Andai saja pria itu mencintainya, maka hidup Caryn akan terasa sempurna.

Bagaimana rasanya ketika kita mencintai seseorang, namun seseorang itu tidak mencintai kita bahkan mengabaikan kita? Sakit kah atau menggembirakan?

"Istvan! Lepaskan aku!" Teriak Caryn dengan menahan air matanya, ia juga meringis kesakitan.

Istvan diam dan terus memperlakukan Caryn dengan kasar. Ternyata Istvan membawa Caryn ke kamar yang berada diujung lorong lantai dua, itu adalah kamar Caryn.

Istvan membuka pintu tersebut tanpa menutupnya kembali, lalu melempar Caryn dengan teganya. Tubuh Caryn tersungkur kebawah dalam keadaan posisi duduk.

Caryn terengah-engah dan memegang kepalanya yang sakit. Ia mendongak, menatap Istvan yang sedang marah.

"Tidak bisakah kau sehari saja tidak berbuat kasar padaku?" Caryn berdiri dan masih menatap Istvan.

Istvan berjalan mendekati Caryn, kemudian mencengkeram dagu wanita itu. "Aku tidak bisa. Kau tahu? Aku selalu haus akan hal itu, menyiksamu!" Katanya.

"Kenapa kau lakukan itu padaku, Istvan? Apa salahku padamu? Jika memang aku punya salah, bicaralah baik-baik padaku," balas Caryn yang sudah tak bisa memendam rasa penasaran.

Yap! Caryn penasaran dengan alasan mengapa Istvan begitu jahat padanya. Padahal Caryn selalu menghormatinya. Sebenarnya ia sudah tahu, karena kemampuan jeniusnya. Tapi, Caryn ingin mendengarnya langsung.

Caryn merasa bila ada yang disembunyikan Istvan darinya, itu sulit bagi Caryn untuk mencari apa itu yang ada didalam benak Istvan.

Istvan melepaskan cengkeramannya lalu tersenyum kecut, "kau pantas mendapatkannya. Kau pantas untuk menderita."

"Apa alasannya? Ini tidak masuk akal, Istvan. Kenapa kau jahat padaku? Apa salahku?" Tanya Caryn, berpura-pura.

"Kesalahanmu banyak dan itu membuatku benci padamu. Kau ingin tahu alasannya? Apa kau tidak tahu?"

"Aku tahu, Istvan. Karena kau tidak menginginkan pernikahan ini terjadi bukan?"

"Kau benar, kau tahu tapi kau bertanya tadi. Sudah berulang kali ku katakan padamu jika aku, sangat tidak menginginkan pernikahan ini."

Lacrime D'amoreحيث تعيش القصص. اكتشف الآن