{Part 02}

156K 7.8K 129
                                    

Di mulmed visualnya :
Caryn Alemannus

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

-Caryn POV-

"Ayah..." kata itu mengalir begitu saja dari mulutku. Aku tercengang menatap sosok pria paruhbaya yang sedang berdiri di ambang pintu utama mansion ini.

Pria paruhbaya itu adalah Ayahku, bernama Franco Alemannus. Orang-orang biasanya memanggilnya "Franco", panggilannya yang dilontarkan dari orang terdekat saja. Tapi kebanyakan orang-orang memanggilnya dengan "Mr. Franco".

Ayahku seorang pembisnis sukses dan pemilik perusahaan terkenal di negara Italia ini. Oh ya! Ayahku seorang mantan pemimpin mafia.

Mafia? Menyeramkan bukan? Tapi menurutku itu keren. Melihat foto-foto Ayahku saat berpakaian ala mafia, atau mendengar cerita saat ia melakukan misinya, itu membuatku takjub.

Emm... tapi, mafia itu tindakan kriminalitas dan orang-orang jahat. Menyeramkan jika melihat atau mendengar aksi para mafia. Namun, Ayahku tidak sejahat itu kan? Dia pria romantis dan memiliki cinta yang luar biasa untuk Ibuku dan tentu anak-anaknya.

Sungguh beruntung Ibuku, tidak seperti aku, menyedihkan. Seandainya suamiku seperti Ayah, emm.. maksudku cintanya bukan soal mafianya. Aku benar-benar terkejut dengan kedatangan Ayah disini. Tanpa menunggu lama, aku dengan sekuat tenaga mencoba menenggelamkan pemikiranku tentang masalah pernikahanku.

Aku meneguk salivaku dan aku mencoba menetralisir rasa kagetku, dengan cara aku tersenyum-senyum kepada Ayahku itu.

Ayah berjalan mendekatiku dengan wajahnya yang terkesan marah. Dengan sekuat tenaga aku menepiskan dan menenggelamkan apapun tentang pernikahanku di dalam benakku ini sedalam mungkin.

Dan mencoba hanya fokus pada satu titik pemikiran, ya! Aku harus mendatangkan hal-hal lain ke dalam otakku selain pernikahanku.

Jika aku tidak melakukan itu semua, maka Ayah akan bisa membaca dan mengetahui apa yang ku pikirkan, dan aku sembunyikan selama ini.

Ayah tampanku itu memiliki kejeniusan dalam membaca pikiran, dan mendengar apapun kata hati seseorang.

Aku sebagai puterinya, anak kandungnya ini pun terwariskan kejeniusannya itu. Yap! Aku mempunyai kemampuan hebat itu dalam diriku ini.

Dan untungnya aku tau caranya bagaimana menyembunyikan pikiran sesungguhnya di dalam benak ini, agar orang yang memiliki kemampuan yang sama tidak bisa mengetahuinya.
Seperti yang ku lakukan sekarang, menjauhkan tentang suamiku ataupun pernikahan yang ada di otakku.

Memang tidak mudah melakukannya, tapi aku sudah biasa melakukan ini sejak pernikahanku terjadi dua bulan yang lalu. Ku lakukan ini terutama untuk Ayahku. Ayah tidak boleh tau kenyataan sesungguhnya akan pernikahanku, jika ia tau akan gawat urusannya.

Ya... aku menyembunyikan kebenaran dibalik pernikahanku pada semua orang. Kecuali, Tuhan, Ibuku dan para pelayan di mansion ini.

Tuhan tau segalanya, kita tidak bisa menyembunyikan apapun. Ibuku, huft! Sebenarnya aku menyembunyikan kebenaran darinya, tapi karena suatu kejadian; akhirnya terpaksa rahasia yang aku dan suamiku simpan, terbongkar.

Sedangkan para pelayan tau juga bukan aku ataupun suamiku yang memberitahu mereka, tapi mereka tau sendiri dan tentu melihat juga mendengar setiap pertengkaran antara aku dan suamiku, suami kejamku.

Suami kejam? Sungguh ironis bukan? Beginilah kehidupan yang kini aku jalani, penuh ironis dan menguras air mata.

Orang-orang diluar sana tidak tau, bagaimana sikap dan perlakuan suamiku itu. Kejam, itu yang ku nilai dari sosoknya. Namun aku sangat mencintainya. Apa dia tau itu? Tidak, *tersenyum miris*.

Lacrime D'amoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang