{Part 01}

227K 9.6K 118
                                    

-Author POV-

Milan, Italia.

Caryn Alemannus, si gadis cantik anak dari mantan pemimpin mafia yang terkenal. Gadis itu berusia 25 tahun dengan statusnya sebagai seorang isteri; Hanya bisa diam dan menikmati kesakitan yang ia rasakan. Menghadapi sikap & perlakuan suaminya, yang menurutnya sangat kejam. Suami yang sangat ia cintai.

Pernikahannya terjadi bukan karena suatu persatuan cinta dikedua insan itu. Tetapi karena keinginan seseorang. Caryn dan suaminya menikah atas dasar menepati janji kepada seseorang.

Caryn mungkin bahagia bisa menikah dengan pria yang telah lama ia cintai, tapi suaminya? Pria itu tidak bahagia dan terpaksa.

Pernikahannya sudah berjalan selama dua bulan, masih terbilang sebentar tapi bagi Caryn itu sudah dan cukup menyesakkan.

Caryn memiliki status sebagai seorang isteri, tapi ia merasa bukan seorang isteri. Ia merasa dirinya tetap sendiri tanpa memiliki status dalam sebuah hubungan.

Hubungan dengan ikatan janji suci, namun tak sesuci yang sesungguhnya. Janji-janji yang diucapkannya dengan suaminya, hanya kepalsuan. Ahh.. sepertinya tidak kedua orang itu. Caryn bersungguh-sungguh dalam janjinya, tapi untuk suaminya? Tidak usah ditanya, saat mengucapkannya saja pria itu berat hati.

Padahal Caryn gadis yang cantik, baik dan penyayang tapi pria itu tidak bisa membuka matanya, kalau wanita yang kini menjadi isterinya adalah sosok yang diimpikan banyak kaum pria.

Pria yang tak lain suaminya Caryn, tak sepenuhnya harus disalahkan. Pernikahan itulah yang kini membuat kehidupan Caryn berkabut.

Pernikahan yang terjadi karena sebuah permintaan seseorang kepada Caryn dan suaminya. Permintaan itu tidak bisa ditolak keduanya karena juga suatu alasan.

Siapa sangka dibalik pernikahan mewah dan terkesan romantis kala itu, sebenarnya badai pemula datang pada kehidupan baru yang akan di hadapi dan dijalani oleh Caryn.

Caryn tinggal satu atap dengan suaminya, hanya saja berpisah kamar itupun berjarak cukup jauh antara lokasi kamar Caryn dan suaminya.

Mereka tinggal disebuah mansion megah yang terletak di Milan, Italia. Mansion itu sebenarnya milik si pria itu, suaminya Caryn.

Mansion itu selalu sepi tanpa adanya kebahagiaan bagi Caryn, ia selalu sendirian di dalam mansion itu.

Selalu di tinggal pergi oleh sang suami dan benar-benar terabaikan. Mendengar kalimat panjang, senyuman dan lirikan mata dari suaminya saja langka ia dapatkan.

Sekalinya sang suami mengeluarkan suara, cukup singkat dan bernada dingin. Senyum sinisnya, lirikan matanya juga tajam dan menohok, membuat hati Caryn merasa tertusuk.

Meskipun begitu, Caryn tetap mencoba bertahan dan berusaha tetap bahagia meski kebahagiaan mustahil ia dapatkan dari pria yang sangat ia cintai itu. Pria yang pertama kali membuatnya jatuh cinta, hanya sekali menatapnya.

Terkadang Caryn melamun dan bertanya-tanya dalam hati, kenapa bisa-bisanya ia mencintai pria tersebut? Huh! Cinta tak seharusnya disalahkan bukan?

"Hey! Melamunkan apa, sayang?" Suara lembut wanita mengagetkan Caryn dan membuyarkan lamunannya.

Caryn mengerjap, menoleh kepada sumber suara dan tersenyum. Ia beranjak dari sofa yang ada di ruang keluarga, lalu memeluk wanita paruhbaya yang masih terlihat cantik itu.

"Ibu, kau kemari siang-siang begini?" Caryn melepaskan pelukannya lalu mengajak sang Ibu duduk berdua bersamanya.

"Iya, sayangku. Ibu merindukanmu, makanya Ibu memutuskan untuk kesini. Untuk menemuimu," balas wanita paruhbaya. Celia Francesca, Ibunya Caryn.

Lacrime D'amoreWhere stories live. Discover now