Louis Tomlinson - Still The One

640 7 4
                                    

Cerita ini buat sita yang udah request 'Short Stories' nyaa!

*

*flashback*

"ayo sit! Siniii cepetaan! Lama banget siih larinya!" teriak louis yang sudah jauh berada didepanku. 

"istirahat dulu lou! Aku capek" aku langsung duduk dibawah pohon terdekat. Lou berlari kembali menuju ke arahku. Diapun duduk disampingku dan melakukan hal yang sama denganku. Bersender dibatang pohon sambil meluruskan kaki. Kini, jantungku mulai berdegup cepat. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dan kukatakan sekarang.

*flashback off*

Kenangan itu terus berputar dikepalaku. Hingga detik ini, aku masih sangat menyukainya. 

Namaku sita. Aku hanya perempuan biasa yang mencintai seorang bintang dunia. Yap, dia adalah Louis Tomlinson. Salah satu personel band ternama yaitu, One Direction. Aku mulai menyukainya saat kami masih berusia 12 tahun. Usia yang terlalu muda memang, untuk menyukai apalagi mencintai seseorang. Aku sangat dekat dengannya. Sampai sampai, aku sudah menganggapnya sebagai kakakku sendiri. Hingga pada akhirnya, Tuhan berkata lain. Tuhan memberinya kesempatan untuk bisa menjadi penyanyi terkenal sampai detik ini. 

Kami sudah lama sekali tidak saling meng-contact satu sama lain. Walaupun begitu, aku sering nge-stalk twitternya setiap hari. Dan hari ini dia sedang on twitter.

@Louis_Tomlinson: Great show today! I'll miss you so much guys!

Ya.. Dia sekarang memang sedang konser. Wajar saja jika dia ngetweet seperti itu.

@Louis_Tomlinson: Really miss Doncaster! Especially my step sister! xx

Sejak kapan louis mempunyai adik angkat? Itu tidak mungkin.

@sitahoho: i think you dont have any step sister

Aku sengaja tidak mention langsung ke louis. Bisa dibilang itu 'mention tanpa username' *if you know what i mean* 

Tanpa kusadari, louis membalas tweetku yang barusan. Betapa terkejutnya aku saat dia mention ke twitterku.

@Louis_Tomlinson: @sitahoho ofcourse i have. Wait for me there. Miss you sister

Dalam hitungan detik, mentionku langsung penuh dari directioners seluruh dunia. Bodoh sekali dia. Banyak sekali yang bilang ucapan selamat kepadaku karena tweetku dibalas oleh louis.

*

Semenjak hari itu, louis selalu bilang kalau dia kangen doncaster dan pengen banget balik ke sini.  

"sita! Cepetan turun! Ada tamu tuuh dari london. Katanya siih nyariin kamu!" teriak mom dari bawah sana 

"iya iyaa!" balasku. Aku langsung berlari menuruni tangga. Siapa yang mencariku? Tumben sekali. Rasanya aku tidak punya kenalan atau teman yang tinggal di london. 

"siapa siih mo-" belum sempat aku melanjutkan perkataanku, tiba tiba saja ada cowo yang langsung memelukku saat aku sudah sampai dibawah.  

"hey, hey! siapa sih ini? Kenal juga engga main peluk peluk aja! Lepasin woy" aku mencoba untuk melepaskan pelukannya, tetapi bukannya lepas, malah tambah erat. Sungguh aneh orang ini. Kenal aja engga, main peluk peluk aja. Ini juga lagi, si mom bukannya bantuin malah diem aja. 

"kalo aku gamau ngelepasin gimana?"

DEG.

Suara itu. Suara yang sudah 2 tahun terakhir ini tidak kudengar. Orang yang dulu sering menemani hari hariku kini kembali. Datang dan memelukku seperti ini. Louis? 

Aku terdiam tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Aku hanya bisa diam terpaku.

"i really miss you so so so much sit" ucapnya lagi 

"a..are you.. a..are you..-" dia langsung memotong perkataanku 

"yes, it's me. Louis william tomlinson"  

Detik itu juga, air mataku jatuh. Apa ini kenyataan? Atau ini hanya sekedar mimpi dalam tidur? Ratusan pertanyaan langsung datang kapadaku.  

Louis melepas pelukannya, mentapku dan menghapus air mataku.  

"i dont want to see you cry.." katanya lalu tersenyum padaku. 

"i miss you too louis" hanya itu yang bisa kuucapkan padanya.

*

"sitaa! Sini sinii, kamu mau ikut aku jalan jalaan gaa?" ajak louis. Sifatnya yang kekanak kanakan itu masih saja menempel padanya dan tidak pernah berubah dari dirinya. 

"mau kemana siih lou, malem malem gini?" tanyaku 

"udaaah ikut aja yuuk! Kitakan udah lama gajalan jalan berdua" louis langsung menarik tanganku dan membawaku masuk kedalam mobilnya. Tumben sekali dia seperti ini. Tapi inilah momen yang kutunggu, hanya bisa berdua dengannya disaat yang tepat.

-Louis' POV- 

Entahlah, saat aku menggenggam tangannya, aku merasakan detak jantungku yang bergerak lebih cepat dari biasanya. Ya, rasa itu datang lagi. Aku mulai menyukainya saat aku masih kecil. Aku juga sebenarnya tau bahwa sita juga menyukaiku. Terlihat sudah dari gerak geriknya. Sebenarnya, aku ingin mengatakan hal ini sejak lama. Tapi karena rasa canggungku yang sangat besar padanya, akupun memendam rasa itu hingga detik ini.

"gimana, enak?" yaa, aku mengajaknya dinner di pinggir pantai. Ini adalah hal yang selalu aku inginkan dan kunantikan. Hanya berdua dengannya disaat yang tepat.  

"enak" jawabnya. Aku tersenyum melihatnya. Jujur saja, malam ini dia terlihat sangat... mempesona dimataku. Walaupun dengan menggunakan pakaian non formal.  

Aku sedikit bertepuk tangan dan datanglah beberapa orang yang membawa alat musiknya masing masing. Aku sempat melihat ekspresinya yang bisa dibilang terkejut dan bingung. Seolah olah dia berkata 'ada apa ini?' 

Akupun berdiri dan mengulurkan tanganku kearahnya. Diapun menerimanya sambil tersenyum manis didepanku. Aahh, i love her smile.  

Aku menggenggam tangannya dan menatap matanya dalam dalam. Begitupun dengan dia. Alunan gitar sudah mulai terdengar dari salah satu dari mereka. Dan akupun bernyanyi.

"your hand fits in mine like it's made just for me. But bear this in mine it was mean to be. And i'm joining up the dots with the freckles on your cheeks and it all makes sense to me.  

i know you've never loved, the crinkles by your eyes when you smile you've never loved, your stomach or your thight. The dimples in your back, at the bottom of your spine but i'll love them endlessly.

i wont let this little things slip out of my mouth. But if it's true, it's you, oh it's you, they add up too. I'm in love with you. And all this little things."

Aku mengakhiri lagu yang kunyanyikan. Benar, itu lagu dari bandku, One Direction. Bisa kulihat kini air mata sita mulai membanjiri pipinya.

"please, stop crying" pintaku sambil mengahapus kedua air matanya. 

"louis, apakah ini semua-" aku langsung memotong pembicaraannya. 

"ya, aku yang merencanakannya.." terangku.  

"sit, sebenarnya aku ingin membicarakannya dari dulu. Tapi aku tidak punya nyali saat itu. Maaf aku baru biasa mengutarakannya sekarang. So, would you be my girl?"

-Sita's POV- 

"..So, would you be my girl?"

Is it real? Apa aku tidak salah dengar? Apa benar louis barusan bilang..

Aku mengangguk perlahan sambil menahan air mata bahagiku ini. Tidak kusangka kejadian ini akan datang padaku. Hal yang aku harapkan semenjak aku menyukainya yaitu, menjadi pacarnya. Kini harapanku itu telah menjadi kenyataan. Kenyataan yang paling manis.

Louis tersenyum dan memelukku dengan erat. "thx sita. I love you more than you know it" bisiknya ditelingaku. 

"i love you most, more than you know it louis" balasku.

Inspiration // One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang