Zayn Malik - Fix You

118 10 0
                                    

Dulu, aku pernah bersamanya. Bersama dirinya. Aku sempat berpikir bahwa aku tidak akan pernah kehilangan dirinya. Tapi pada kenyataannya? Kami berdua sudah berpisah.

Dulu, aku sangat mencintainya. Tapi karena sifatnya yang buruk, egois dan menyebalkan, aku jadi sangat berniat ingin membuatnya menjadi yang lebih baik.

Dan sekarang, aku masih masih mencintainya dan menginginkannya kembali.

*

"Zayn! Berhentilah mengelitikiku! Ahahah! Cukup zayn!" teriakku karena tidak tahan dengan kelitikan mautnya

"Tidak akan, Kristin! Rasakan ini karena kau telah menjahiliku!" bakas zayn

"Jahat sekali kau! Berani-beraninya balas dendam! Haha!" protesku sesekali tertawa

"Baiklah, aku akan berhenti hanya jika kau mau mendengarkanku sekarang" ucapnya

"Okay" zaynpun berhenti mengelitikiku. Kami berdua langsung duduk di kursi dekat lapangan

"Apa yang harus kudengar sekarang?" tanyaku menatap mata cokelatnya

"Well, aku tahu ini sulit dikatakan. Aku tahu kalau kau sangat membenci hal ini. Tapi, berkata jujur itu lebih baik, bukan daripada berbohong?"

Aku menganggukkan kepalaku.

"Aku merokok"

*

Ah, tidak. Jangan katakan kalau aku memimpikan hal itu lagi. Ya, saat pertama kali zayn mengaku kalau dirinya menghisap rokok. Kali ini, sudah hampir setiap malam aku memimpikan hal tersebut. Hanya saja, gambaran dalam mimpiku barusan terlihat lebih nyata dari malam-malam sebelumnya.

"Bermimpi lagi tentangnya?" tanya kakakku, louis

"Shut up" aku kembali menenggelamkan mukaku dibawah selimut.

"You just need to say yes. Not 'shut up' " balasnya

"Yeaah" kataku masih dalam keadaan dibawah selimut.

Tiba-tiba saja, louis menarik selimutku dan menarikku untuk duduk. Ah ya, aku hanya tinggal bersama kedua kakakku. Louis dan Deandra. Dan jika ada sesuatu yang terjadi, i must tell them everything. Yes, e v e r y t h i n g. Begitu juga dengan mereka.

"Kembalilah padanya kalau kau masih mencintainya" ucap louis cepat

"Haruskah? Louis, aku masih memiliki urat maluku" jawabku lalu memalingkan wajah darinya.

Inspiration // One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang