Labirin lima

79 2 0
                                    

Part 5

Setelah debat panjang itu, aku tidak berani berada di dekatnya lagi. Zaenal menceramahiku panjang lebar. Katanya aku sudah terlalu jauh, seharusnya semua pertanyaan Fitra itu sebaiknya dia tanyakan pada akhwat bukan padaku. Tapi toh tak ada yang berubah dari gadis itu. Masih tetap sama, tiap hari masih bersama teman-temannya melakukan hal gila versi mereka. Kupikir ia telah mencerna semua perbincangan kami hari itu. Apa alasan yang kupaparkan padanya belum cukup? Aku masih mendapati beberapa tulisannya yang logis, kritis namun pedas. Pernah bahkan kudengar dia sempat dipanggil Dekan karena tulisannya yang menyinggung dosen yang sering terlambat. Sampai akhirnya satu hari yang ternyata hari terakhir aku melihatnya di kampus Seperti bisa hari itu kuliah panjang. Yah setelah diprotes oleh Fitra, dosen selalu hadir tepat waktu. tapi kali ini bukan dosen yang biasanya, seorang asisten dosen yang usianya rnungkin tak jauh dari kami menggantikannya.

"OK, hari ini berhubung pak Kris berhalangan, saya yang akan mengambil alih tugasnya!" ucapnya sambil mengarahkan pandangannya disekeliling ruangan. Inilah awal dari kekacauan itu. Dari semua arah terdengar kasak-kusuk gadis-gadis yang terpesona. Memuja-muji sang asdos. Kuakui dia termasuk tipe pria yang dikagumi hampir semua kaum hawa. Sesekali dia melemparkan senyumnya pada penggemar dadakannya.

"Ngaco ni... mo bagi ilmu atau pamer nih orang!" Fitra yang duduk tepat dibelakangku bersuara kesal. Suaranya cukup keras walau ditelan dengan bisik-bisik gadis-gadis dan tawa seisi ruangan.

"Ups...sori! Aku telat. Maaf pak... biasa perempuan!" desahnya. Puihhh..... dasar iblis betina. Umpatku dalam hati. Sarkatis memang, tapi sungguh, aku sudah benar-benar muak dengan miss model ini.

"Oh nggak papa!" What? Keduanya malah terlihat saling menggoda

"Awwww!" ternyata tangan sang Asdos sudah menjalar jauh. Aku baru saja ingin berdiri sebelum sadar kalau dia sudah disana. Dan tanpa kata. BUG! Tamparan mendarat tepat diwajah sang Asdos. Tidak itu bukan tamparan tapi bogem kecil yang membuat sang Asdos terjengkang clan terlihat satu aliran darah mengalir di sudut bibirnya. Dan PLAK... suara kedua. Ini tamparan. Sekarang mendarat tepat diwajah mulus Reni "Itu pantas buat kamu, ini kampus tempat belajar. Bukan buat pamer badan" tudingnya pada Reni

"lagian harusnya kau udah mulai belajar buat ngehargaian diri mu sendiri!" seisi ruangan itu senyap

"Kau! ! ! Keluar! ! !" akhirnya Sang Asdos bangkit sambil menyeka darah dibibirnya.

"Tanpa KAU suruh pun aku bakalan keluar. Siapa juga yang mau ikutan kelas mesum kayak gini!" ditudingkannya jarinya tepat diwajah sang asdos yang kini memerah. Dia kembali ke tempat duduknya dan menyadang ranselnya kemudian berlalu pergi. Satu persatu mahasiswa yang lain beranjak pergi. Hari itu perkuliahan berakhir. Sejak hari itulah aku tak pernah melihatnya lagi. Yang kudengar dia diskorsing sebulan Tapi setelah sebulan dia tidak muncul juga. Belakangan aku baru tahu kalau dia di drop out oleh papanya ke luar negeri. "Sepi yah nggak ada Fitra" Prima mendesah panjang

"Iya... nggak ada komodo nggak seru. Nggak ada yang nyeleksi target kita!" Yadi menimpali.

"Si Wini malah jadi aneh!" Eko ambil suara. Oh iya. Wini memang berubah. Alhamdulillah, dia akhirnya mantap dengan jilbabnya walaupun belum sepenuhnya, katanya sedikit demi sedikit dulu. Nisa dengan senang hati membantunya. Sejak Fitra tidak ada, dia jadi dekat dengan Nisa. Kadang masih kudengar kalau dia merindukan Fitra. Siapa sih yang tidak kehilangan gadis aneh dan ajaib itu. Aku bahkan.... Aku? Aku juga merasa kehilangan dia

"Kau udah ke rumahnya, ketemu bokapnya" ganti Andy yang bertanya. "Bokapnya nggak mau ngasih alamatnya Fitra. Katanya Fitra dihukum, dan nggak boleh di ganggu!" Prima melaporkan.

"Wini aja ngak dikasi tahu, apalagi kita yang udah ketahuan sering ngajarin tuh anak yang ngak-ngak!" lanjut Prima lagi. Tak ada yang tahu kabar tentang Fitra, bahkan kelima teman terdekatnya.

Perjalanan dua hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang