Kenalkan Dia Rosmery

7.6K 302 16
                                    

Kita tak pernah tahu pada siapa hati akan berlabuh. Jika kamu percaya denganku maka percayakah kamu jika aku berkata 'aku mencintaimu'

--------
Maaf ya semuanya... Pas aku bilang semua tokoh udah keluar.. Eh sekarang nambah lagi satu ya... Siapa ya? Baca aja deh...kenalan yuk..

-----

" Aku menyukaimu!"
Aku tersedak seketika. Bukannya aku tidak tahu sinyal yang selama ini dia berikan. Tapi aku ngak menyangka kalau sekarang dia mengutarakannya padaku.

Sudah dua bulan berlalu sejak kejadian seret menyeret ala Mas Bimo. Aku jadi harus menjelaskan semuanya plus minta maaf pada orang yang sedang mengungkapkan rasa sukanya padaku. Siapa lagi kalo bukan kak Restu yang super pengertian dan perhatian ini. Uh gimana cewek ngak klepek-klepek sama dia. Sudah perhatian, lembut, supel plus punya wajah ganteng dan plus plus pewaris tunggal perusahaan besar. Wah..
Dan bukankah aku perempuan yang beruntung?
Disukai oleh pria semacam Kak Restu!
"Kakak ngak salah ngomongkan!" kataku mencoba menyadarkannya siapa tahu lidahnya lagi kesleo.
"Ngak Kai. Aku beneran suka sama kamu sejak pertama aku melihatmu di audotorium waktu itu!" katanya membenarkan  ucapannya sebelumnya.

"Tapi kakak tahu kan aku sudah punya suami. Aku menantu keluarga Wijaya." kataku.

"Aku tahu aku gila menyukaimu yang sudah terikat. Tapi apa benar kamu mau bertahan dengan Bimo yang kaya gitu!" jelasnya.

"Aku akan bertahan padanya Kak!" jelasku.

" Sampai kapan?" tanyanya yakin.
Aku memincing melihatnya, seyakin itukah dia bahwa aku tidak akan bisa bertahan dengan mas Bimo.

Mas Bimo sendiri sebenarnya sudah memberi sinyal baik tentang kedekatanku dengan kak Restu dengan tidak berkomentar banyak.
'Jalani saja hidup loe dan gue juga jalanin hidup gue! Persetan siapapun yang jadi pacar loe mau si Restu Sam apa cowok-cowok lain. Tapi jangan ganggu urusan gue. Cukup adilkan!"
Katanya saat aku mencoba berkonfrontasi dengannya.
Jadilah begini sekarang aku masih tetap dengan kak Restu menjelaskan bagaimana aku harus menikah di usia muda.

"Aku akan menunggumu." katanya yakin.

"Kakak serius!"

"Aku tak pernah seserius ini." yakinnya.
"Maaf kak." sesalku.

"Jangan menolakku. Pikirkan saja dulu. Datanglah padaku saat kamu siap melepaskan Bimo. Aku tahu kamu ngak mencintainya. Pernikahan kalian hanya ikatan bisnis belaka."  Ungkapnya membuatku merinding seketika.  Dia meraih jemariku dan meremasnya dengan lembut. Perempuan mana yang tahan diperlakukan seperti aku.

"Kak?" lirihku.

Dan kak Restu hanya tersenyum sekilas.

Dia gila. Benar-benar gila.
Dan apa dia tahu bahkan aku lebih gila dari apa yang dia lakukan sekarang.

"Aku akan bicarakan dengan Mas Bimo Kak!" lihat kan apa yang kuucap barusan tindakan gila macam apa ini.

Setelah pertemuan gila dengan Kak Restu segera aku menghubungi Renata minta bertemu dengannya.

Aku menuju rumahnya karena katanya dia sedang berada disana dan malas untuk keluar rumah.

"Apa? Kak Restu gila!" respon Renata setelah aku menceritakan semua pembicaraanku dan kak Restu.
Sudah kuduga akan begini responnya.
Yah aku dan Kak Restu saja ngak memungkiri kalau kami lagi gila.
Gimana dengan reaksi orang lain.

"Hei jadi menurutmu gimana?"
Tanyaku.

Renata segera bangun dari posisi malasnya dan dengan tajam menatapku.
Menilai dan menimbang serta mencari jalan keluar terbaik.

Ilalang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang