4

88 3 0
                                    

Karya ini merupakan karya terunggul dengan pembaca terbanyak selama Qey berkarir. Dikarenakan human error, Qey tidak sengaja menghapus postingan lama yang tersisa di Wattpad.

Karya ini juga sudah pernah diterbitkan secara fisik, sayangnya teman-teman tidak lagi bisa mendapatkan versi bukunya, kecuali ada yang merelakan bukunya miliknya dijual seperti kasus Dira & Dipta after Marriage.

Tapi jangan sedih, sing tenang, teman-teman bisa membaca sampai tamat kok di Karyakarsa.

Pada hari ini 24/04/2024 Qey sedang mengadakan event Paket 20.000 untuk Dipaksa Kawin & Pelet Cinta Lolita di Karyakarsa. Event akan berakhir pada pukul 20.000 26/04/2024. Jadi usahakan untuk tidak ketinggalan ya, karena setelah itu harga akan kembali normal ke 65.000

***

Arsen Ardiansyah mengembuskan napas ketika melihat Angel, adik satu-satunya di muka bumi, tengah mengobrak-abrik isi kamarnya. Entah mencari apa, si gadis cilik tukang rusuh itu berhasil membuat sumbu di kepala Arsen bertambah pendek.

"Angel, kamu ngapain, sih? Hus, pergi dari kamar Abang! Abang tuh pusing liatin kamu, Ngel!" Sial. Amukan bernada serius yang Arsen layangkan sama sekali tak mempan mengusir si biang kerok kecintaan Ratu Segajad. Tidak tahukah monster piyik itu jika ia sedang patah hati memikirkan nasib karena ditolak oleh Rachell?

"Angel, kalau budek Abang buang laut, ya!" Sambil berkacak pinggang, Arsen memulai ancaman. Matanya melotot tajam, menyorot tepat pada bola mata sang adik. Pekikan senang ingin terlolos dari bibir Arsen kala Angel menghentikan kerusuhan.

Angel melangkahkan kaki mendekati Arsen. Gadis berusia tiga tahun itu tak suka melihat tampang garang kakak lelakinya. "Bang, ku Ngel na?" tanya, Angel sembari menengadahkan wajah. Matanya ikut melotot, seolah menguarkan tanda bahwa ia tak takut pada Arsen.

Sialan, gue pikir nih bocah takut. Malah melotot! Colok juga, deh, tuh mata!

"Ni bocah ngomong apa, yak! Apaan, sih?" tanya Arsen sekali lagi.

"Uku!"

"Ngomong tuh yang bener, pake bahasa manusia, kenapa! Abang nggak ngerti!" protes Arsen.

Mata Angel berkaca-kaca. "Uku. Uku mbar."

"Buku apa sih, Ngel? Pusing Abang, ah," desah Arsen sambil mengacak rambut. Punya adek satu ribet banget. Dulu ngadonnya gimana kali itu emak-emak satu, bisa bebal begini, batin Arsen geram dengan kelakuan tidak jelas Angel.

Kezel Arsen, orang tuanya bukan jagain Angel, ngajak main, malah ngerem aja di kamar. Bisa kali, piyik mereka diajak ke taman hiburan, apa tempat singa main karambol gitu, kek. Susah emang kalau jadi anak si Marischa Darmawan sama Brandon Ardiansyah, hawanya pengen kasih sianida biar tiba-tiba dapet warisan mendadak.

"Mamaaa, Angel nih, Ma! Abang lempar ke kolam renang nih, ya, anaknya."

Angel yang tidak terima dengan teriakan sang Abang, melempar kotak pensil tepat ke kepala Arsen, membuat Arsen mengaduh kesakitan.

"Bang, Ngel au ku mbar. au bar Bang," rengek Angel pada Arsen.

"Mbar, Mbar! Mau mabar lo, piyik? Si Bocah, ngarti juga kaga mainnya."

"Bang, ku mbar. Mbar nung, ede," rengek Angel lagi menarik-narik celana Arsen.

Hais, tahu punya adek ngerepotin mending Arsen nggak usah punya aja. Mana orang tuanya nggak bertanggung jawab lagi. Bisa bikin doang, abis itu diumbar. Cekek juga nih, si Angel lama-lama.

Dipaksa Kawin!Where stories live. Discover now