1

257 2 0
                                    

Karya ini merupakan karya terunggul dengan pembaca terbanyak selama Qey berkarir. Dikarenakan human error, Qey tidak sengaja menghapus postingan lama yang tersisa di Wattpad.

Karya ini juga sudah pernah diterbitkan secara fisik, sayangnya teman-teman tidak lagi bisa mendapatkan versi bukunya, kecuali ada yang merelakan bukunya miliknya dijual seperti kasus Dira & Dipta after Marriage.

Tapi jangan sedih, sing tenang, teman-teman bisa membaca sampai tamat kok di Karyakarsa.

Pada hari ini 24/04/2024 Qey sedang mengadakan event Paket 20.000 untuk Dipaksa Kawin & Pelet Cinta Lolita di Karyakarsa. Event akan berakhir pada pukul 20.000 26/04/2024. Jadi usahakan untuk tidak ketinggalan ya, karena setelah itu harga akan kembali normal ke 65.000

**


Rokok √

Kaleng bir √

Arsen melirik Kevin dan Faza, memberi dua jempol kepada para sahabatnya yang duduk ngemper di depan gerbang rumah. "Hiji, loro, tilu. Tarik, Mang!" Kevin memukul pantat galon air sebanyak tiga kali, lalu disusul dengan suara cempreng Arsen. "Eta terangkanlah ... eta terangkanlah ... mama Arsen galak, eta terangkanlah." Arsen menunjuk Faza selaku master backing vocal agar bangkit.

"Eta ... eta terangkanlaaah ...." Arsen menaikkan setengah bar nada.

"Icik kiwir ... icik kiwir ...." Sang backing vocal mengeluarkan suara emasnya membuat Arsen terbahak. Faza emang paling mantep kalau disuruh jadi backing vocal.

Arsen mengulurkan tangan pada Kevin, memberi kode kalau sahabatnya itu harus ikut berjoget.

Lengkap sudah konser tunggal ala Arsen. Bodo amat kalau nanti satpam komplek Kevin negor lagi. Arsen nggak peduli! Tukang bikin onar udah mendarah daging di hidupnya. Jadi, urusan di-damprat pikir belakangan aja. Penting happy-happy dulu.

"Lagi! Lagi!" kata Faza membuat Arsen kembali membuka mulut, nerusin lagunya yang memang belum selesai.

"Ampunilaaah ...." Teriakkan menggema Arsen lalu diikuti oleh Kevin dan Faza sebelum ketiganya terbahak bersamaan.

"Ibab! Udahan. Aib mama-papa gue, Anjing!"

Lah, baru sadar si Arsen. Kan, biasanya juga lanjut sampai kata 'Mama-Papa sukanya ena-ena'. Kevin dan Faza menggeleng bersamaan. Tumben sekali Arsen cut bagian penting dari lagu ter-hits dalam playlist anak itu.

Membalikkan badan, Arsen diam. Perasaan rumah di depannya sepi banget. Yang punya rumah pada ke mana coba? Sia-sia dong dia main ke tempat Kevin.

"Heh, Combro! Ngapain lo liatin rumah Rachell sampai segitunya? Nungguin tuh anak keluar?"

Arsen melayangkan tangan ke kepala Faza. Anak Ashar-Magrib dan mulut lemesnya paling yahud emang kalau bikin malu. Kenapa, sih, pakai di sebut segala. Kalau udah tahu, ya diem kan, bisa!

"Udah, sih, Fa, biarin. Arsen, kan, emang malu-malu kucing anaknya. Tinggal bilang suka aja repot. Dia tiap hari ngerjain Rachell, kan, biar selalu deket sama tuh anak."

Kampret. Kalau aja bunuh temen sendiri nggak bakal kena damprat mak-mak mereka yang galak, gue bunuh, nih, ibab-ibab, celetuk Arsen dalam hati.

"Ck ck ... nggak ketolong temen lo, Kev. Gue mau pesen kamar di RSJ, ah. Kali aja Arsen cepet gilanya. Secara kita pada tahu, nih, siapa cowok yang ditaksir sama Rachell."

Dipaksa Kawin!Where stories live. Discover now