•KN: Dino Attention!•

10.1K 947 50
                                    


Happy reading ᥫ᭡



🐻‍❄️🤍🐻‍❄️

Suasana malam ini terasa begitu hangat juga bising diwaktu bersamaan. Keluarga besar De Oxson menikmati acara makan malam dengan obrolan ringan yang sejujurnya sudah lama tidak mereka rasakan lagi kehangatannya. Mereka juga berbagi perasaan suka cita dan kebersamaan guna menjalin rasa kedekatan antar keluarga yang nyatanya sedikit merenggang lantaran adanya kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan.

Para anak-anak pun juga tengah bermain dengan dunianya mereka sendiri. Pun, dengan si gembul yang kini tengah duduk anteng di tengah para titan-titan no boa.

Mata bulatnya menatap antusias layar tv besar yang menampilkan lagu anak-anak. Tangan bantet penuh lemah itu bertepuk tangan kecil dengan bibir yang ikut bernyanyi seirama dengan lantunan lagu yang ditampilkan di tv.

Hey Dino, attention!!!

Kapten gagah berani itu Rex!

Yang bijaksana itu Tomo Tomo...

Yang di sayang itu Viki Viki..

Yang pantas laju itu the little ping ~~

GO GO DINO!!!

GO GO GO GO...

YEAYYYYY!!!!

Dan begitu lagu berakhir suara tepuk tangan riuh terdengar. Nui yang melihat pasang mata menatapnya sedari tadi menjadi malu sendiri. Tubuh cebol nya lantas berlari memeluk tubuh papanya untuk sembunyi.

Wajahnya memerah hingga ke telinga, kebiasaan jika dirinya salah tingkah. Dan itu membuat mereka terkekeh gemas.

Apalagi saat mereka tadi mendengar suara lucu yang bernyanyi dengan riang gembiranya. Juga jangan lupakan bagaimana ekspresi lucunya dengan wajah bulat menggemaskan yang justru menambah kadar kegemasan yang tumpah-tumpah.

"Kenapa berhenti, tidak mau bernyanyi lagi?" Nate berucap sembari mengelus surai hitam legam sang putra.

"Nui malu papa~" Cicit nya malu-malu.

Avery Quino– Laki-laki tampan idaman para wanita itu terkekeh gemas melihat tingkah malu-malu adiknya. Dengan cepat merebut tubuh gempal sang adik dari papanya.

Kecupan singkat di pipi gembul itu Ave berikan.

"Ayo bernyanyi lagi, kakak tadi belum mendengarnya." Ucap Ave dengan kekehan kecilnya.

Nui menggeleng brutal dalam pangkuan kakak sepupunya. "Nggak mau Nui malu tau!"

"Tapi kakak belum dengar bayi kakak bernyanyi tadi." Ave berucap dengan wajah sedih yang dibuat-buat.

Membuat Hamin, sang adik ingin muntah sendiri melihat wajah menjijikan kakaknya itu.

"Nggak usah sok imut deh, najis banget." Ucap Hamin dengan mulut pedasnya yang langsung mendapat tabokan dari sang mama.

"Heh mulutnya! Sini biar mama plester mulutnya kamu itu!!" Ayana melotot tajam kearah anaknya.

Hamin yang kena semprot mamanya cuma cengengesan sendiri.

"Ya maaf, lagian mukanya si kakak bikin enek. Mana sok imut lagi. Najong banget liatnya." Ujar Hamin bergidik ngeri. Mana ini first time dia ngeliat muka kakaknya yang di imut-imutin kayak anak babi. Biasanya mah, mukanya datar nggak ada ekspresi sama sekali kayak orang mati.

"Ganggu!!" Ucap Ave dengan wajah dinginnya. Kakinya yang nganggur dia gunakan untuk mendorong tubuh adiknya hingga terjatuh dari sofa.

"Anak monyet lo!" Hamin meringis sambil mengelus-elus pantat bohay nya.

KA'EO NUI Where stories live. Discover now