Stay to The Plan!

7.2K 592 123
                                    

Kami berlari ke arah kerumunan Zombie itu, Aku berada di paling belakang dengan handgun silver ini, di depanku Fransisca membawa 2 buah bom C-4 dengan kendali jarak jauh yang sebelumnya diberikan oleh Kalvie, sementara Alfian memimpin dengan Revolvernya dan remote pemicu C-4 yang ia gantungkan ke sabuknya.

Begitu jarak kami sudah dekat dengan para Zombie itu, Alfian langsung menembakkan Revolver-nya ke langit, seketika semua Zombie menengok ke arahnya.

"Tetap pada rencana!" ucap Alfian keras, kami mengangguk.

Ya, tentu saja kami sudah menyusun sebuah rencana sebelumnya..

Para Zombie yang mendengar suara Revolver dan melihat keberadaan kami langsung menghampiri kami..

Sialan mereka begitu banyak!

Tanpa pikir panjang lagi kami langsung berlari menjauh dari sana, membawa kerumunan Zombie itu..

"Cepat! Mereka semakin mendekat!" Teriakku pada yang lain dan kami langsung mempercepat langkah kami..

Cukup lama kami berlari, hingga tiba-tiba terdengar suara yang mengagetkan kami..

Alfian kemudian terlihat sibuk menggeledah dirinya, ia kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan handphonenya.

"Maaf, ini suara ponselku.." ucapnya polos sambil mengangkat panggilan yang masuk ke handphone-nya.

Pfffttt.. Ringtone handphonenya itu.. sama seperti yang kudengar dari handphone mainan harga 5000an HAHAHAHA!

Kami terus berlari dari para Zombie walau aku dan Fransisca terlihat menahan tawa, sementara Alfian sudah mulai bicara dengan lawan bicaranya di seberang sana.

"Halo.. Ya, kami sedang menuju ke tempat tujuan.. Dimengerti... Ya, aku akan kabarkan lagi... kau juga hati-hati kak..."

Itulah yang ia katakan, nampaknya ia berbicara dengan Kalvie, setelah itu ia langsung menutup telepon itu dan menoleh padaku dan Fransisca.

"Yang lain sudah berhasil lolos dari para Zombie, diperkirakan 5 menit lagi mereka tiba di rumahku, kita mulai rencana kita sekarang.." ucapnya mantap sambil kemudian mulai berlari ke arah tempat yang sudah kami tentukan.

Aku dan Fransisca mengangguk dan terus mengikutinya.

Kami sudah mulai kehabisan nafas, namun tak lama kemudian, sebuah jembatan terlihat, jembatan itu menuju sebuah desa kecil, tujuan kami..

Kami mempercepat langkah kami menyebrangi jembatan itu, lalu ketika kami berada di tengah jembatan, Fransisca mengaktifkan dua buah bom C-4 yang ia bawa dan melemparnya ke masing-masing sisi jembatan.

"Selesai!" Ucapnya mantap.

Kami mengangguk dan langsung berlari menuju desa kecil itu, dan ketika kami memijakkan kaki kami di ujung jembatan ini, kami langsung menoleh ke belakang.

Para Zombie itu lumayan tertinggal, mereka baru hampir memijakkan kaki mereka ke jembatan ini.

Alfian tersenyum dan langsung menekan tombol yang ada di remote pemicu di tangannya.

BOOM!!

Bagian tengah jembatan itu hancur seketika, menghasilkan jarak yang cukup besar, namun para Zombie itu tidak berhenti berlari ke arah kami, mereka satu persatu jatuh ke bawah sana.

Kami menghela nafas lega.

"Desa Boulevard ini memang desa yang jarang penghuninya, satu-satunya akses menuju desa ini pun hanya jembatan ini dan satu jembatan lain yang cukup jauh, namun tetaplah waspada, bukan berarti tak ada Zombie disini.." ucap Alfian padaku dan Fransisca yang masih mengatur nafas.

Vegetarian Zombie?! (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang