ucapan Vincent

15.2K 116 3
                                    

Sephora sekarang berada di rooftop, dirinya menangis disana. semua masa depannya kini hancur, kesucian yang dia jaga selama ini di rebut paksa oleh Jefri bahkan Sephora sangat jijik dengan tubuhnya seringkali menerima sentuhan para lelaki bejat itu.

Sephora hanya menangis dengan berdiri di pinggiran rooftop, angin berhembus begitu kencang. rasanya ia ingin melompat kebawah, dirinya sudah tidak memiliki harapan apapun hingga pikirannya menyuruh untuk mengakhiri hidupnya.

"lo mau bundir?" suara pria yang tidak asing membuat Sephora menoleh kebelakang.

Sephora menatap Vincent yang berada disana, sebelah alis Vincent terangkat. "lanjutin aja."

Vincent mendekati Sephora, kedua kancing seragamnya terbuka dan dasi yang tidak rapi juga seragam yang tidak di masukan.

Vincent sangat hoby mengunyah permen karet, wajah nya juga datar dan jarang tersenyum.

"kenapa lo kesini?" ketus Sephora.

"suka-suka gue," Sahut Vincent.

Vincent menatap Sephora,"lo tau password handpone gue darimana?" Tanya Vinvent.

Sephora mengedikkan bahunya, dia pun turun dari pinggiran rooftop itu.

"cuman nebak doang," jawab Sephora.

Vincent mengangguk paham,"lo kenapa bisa buat temen-temen gue tunduk sama permainan lo diatas ranjang?" pertanyaan itu seketika keluar dari mulut Vincent.

Sephora menghentikan langkahnya, dan Vincent pun mulai mendekati Sephora.

"ya... baru kali ini gue ngerasa kalau temen-temen gue takluk sama perempuan ketika diatas ranjang," Ucap Vincent.

"menurut pribadi gue sendiri ya.. lo itu nggak cantik-cantik amat, malahan lebih cantik Nadin tapi kenapa lo sangat tertarik di mata temen-temen gue," Lanjut Vincent.

Sephora hanya diam.

"mungkin lo pintar," Sahut Vincent.

"sekarang gue tanya sama lo, kenapa lo ngerekam adegan pada waktu itu?" Tanya Sephora kemudian berbalik badan menghadap Vincent.

"koleksi," Jawab Vincent.

"tau,nggak. akibat lo lakuin itu, lo udah buat gue rugi, gue benci elo sama temen-temen lo," Ucap Sephora dan dirinya ingin beranjak pergi namun Vincent mencekal lengan Sephora.

"lepasin."

"rugi? lo sendiri keenakan juga,kan?" Vincent menatap mata Sephora.

mendengar itu, Sephora seketika malu.

"buktinya lo sering ngedesah keenakan, bahkan tubuh lo ini nerima setiap sentuhan temen-temen gue dan lo bilang kalau lo rugi terus ga ada keuntungan? hei hei, tau nggak berhubungan seks itu ibaratnya kita saling memenuhi kebutuhan pribadi kita dan di sini tuh ga ada yang untung dan ga ada yang rugi," Kata Vincent.

"lo salah," ucap Sephora.

"lo salah mengartikan itu semua, di setiap hubungan seks di luar nikah maka dimana-mana cewe yang sebagai korban akan rugi dan rugi nya dimana? mahkota yang selama ini dia jaga di renggut paksa sama orang-orang biadab kayak kalian," Ucap Sephora menatap tajam Vincent.

"Tapi kalau ujung-ujungnya cewek itu menikmatinya juga, gimana?" Tanya Vincent.

"Ya itu namanya munafik, awalnya doang jual mahal tapi puncaknya mulai keenakan sambil desah sebut-sebut nama jefri, kan?"

"haduh haduh, perempuan Zaman sekarang mah gini. sok polos tapi aslinya pemain diatas ranjang, kayak lo," Kata Vincent.

"apalagi lo, perempuan sok polos dan munafik. enghh gini ya, lo di kenal sebagai kebanggan sekolah dan perempuan baik-baik tapi di sisi lain lo diam-diam udah nggak pw," Ucap Vincet membuat hati Sephora seketika sakit.

"lo itu nggak pantas dinobatkan sebagai kebanggan guru, dimana-mana satu kesalahan akan menutupi satu kebaikan dan jika semua rakyat sekolah tau kalau lo tidur dengan temen-temen gue maka detik ini juga lo akan mendapatkan makian bahkan di rendahin oleh para murid-murid. Untung gue berbaik hati, gue masih jaga video itu agar nggak kesebar tapi gue kagum sama desahan lo yang merdu buat junior gue tegang," Kata Vincent kemudian tertawa.

plak..

Sephora menatap tajam Vincent,"LO SEMUA NGGAK MIKIRIN PERASAAN GUE, LO SEMUA MENTINGIN KEPUASAN! LO SEMUA BAJINGAN, ANJING!" Jerit Sephora dengan memukul-mukul bidang dada Vincent dan menangis.

Sephora seketika bersimpuh di hadapan Vincent, dirinya menunduk dengan meneteskan air matanya. "gue benci lo semua," lirih Sephora.

Vincent pun ikut bersimpuh dan menatap Sephora,"Kenapa lo benci sama gue, selama ini gue nggak pernah ngerasain nikmatnya milik lo," Ucap Vincent.

Sephora menatap Vincent dengan tangan yang terkepal,"Lo sama aja seperti mereka, lo udah hancurin masa depan gue!"

Vincent terkekeh,"hei, selama ini gue nggak pernah ngelakuin itu sama lo. palingan gue cuman nikmati tubuh bagian atas lo tanpa nyentuh bagian bawah lo," Ucap Vincent.

"kenapa harus gue?" Tanya Sephora dengan menagap Vincent.

"mau tau alasannya?" bisik Vincent.

Sephora mengangguk, dan tanpa basa-basi Vincent langsung mencium bibir Sephora bahkan melumatnya.

Sephora meremas seragam Vincent, dan ciuman Vincent mulai turun ke lehernya disana Vincent mengecup bahkan menjilatinya.

"karena lo menarik," Bisik Vincent dengan suara yang serak dan berat.

"wow wow, apaan nih. main sendiri aja nih, nggak ngajak-ngajak," Seru Danil yang baru juga datang.

seketika Sephora mendorong tubuh Vincent kemudian bangkit berdiri, dirinya menyeka area mulutnya kemudian langsung beranjak pergi namun Danil mencekal lengannya.

"hai manis," Sapa Danil.

"gimana tadi malam, enak nggak?" Tanya Danil dengan mengangkat sebelah alisnya.

"lepasin dia,Nil. dia ada urusan osis," Ucap Vincent kemudian melempar korek api kepada Danil.

Danil mengangguk kemudian melepaskan Sephora, Danil pun melangkah mendekati Vincent dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam celana abu-abu nya. Sephora pun langsung bergegas keluar, ada rasa aneh di hati Sephora saat berdekatan dengan Vincent.

"kenapa tuh cewek? habis ngewe bareng lo?" Tanya Danil kepada Vincent.

"nggak," Jawab Vincent.

"lo suka sama dia?" Tanya Danil lagi namun matanya sangat serius.

Vincent mengangkat sebelah alisnya,"Suka?"

"ia, soalnya gue baru kali ini liat lo natap Sephora dengan tulus. ya, gue cuman peringati sih Vin. Jefri juga suka sama tuu cewek, jadi hati-hati," Ucap Danil kemudian tersenyum.

***

Sephora sekarang tengah menunggu jemputan di halte deket sekolah, tampak langit mulai mendung dan angkot sama sekali belum melintas di hadapannya bahkan bus. Sephora sudah memesan ojol namun karena kondisi cuaca yang kurang baik maka tak ada dari mereka yang menerima pesanan Sephora, tak lama hujan mulai turun membasahi kota tersebut.

"haduh, kalau kayak gini aku pulangnya gimana," Batin Sephora dengan helaan nafas yang lelah.

Sephora memandang ponselnya yang sebentar lagi lobet, dirinya semakin cemberut apalagi hawa yang begitu dingin.

"mana handpone aku udah lobet lagi."

Sephora memandang air hujan tersebut kemudian tersenyum, dirinya langsung melepaskan ransel nya kemudian berlari untuk bermain hujan namun saat dirinya lagi keenakan main hujan mobil sport merah berhenti dan keluarlah seorang pria jakung dengan menggunakan payung menghampirinya.

---

Vote dan coment agar author semangat.

TBC

Big BoyWhere stories live. Discover now