Aku tidak pernah mengira akan berada di titik ini bersamamu. Dalam rencana hidupku sebelumnya, kamu bahkan tidak ada. Kamu hanyalah orang asing yang terpikirkan untuk menjadi dekat saja tidak. Tapi sekali lagi, aku takjub. Pada takdir Tuhan, kehadiranmu, dan keputusan kita. Sejak hari itu, sejak dunia mempertemukan kita, sejak tatapan pertama, komitmen bersama, aku jadi mengerti makna dari setiap peristiwaku. Kamu adalah jawaban dari segalanya. Maka dari itu, tak ku buat diriku sungkan pada Tuhan, akan ku pinta kamu sebagai satu-satunya yang mengisi seluruh ruang di hatiku. Sebab, sejak hari di mana aku memberi jawab atas segala tanyamu, ketika itu pulalah aku mengakui jatuhnya aku dalam pesonamu, sikapmu, dan tuturmu. Aku menjatuhkan pilihanku, dan aku memutuskan untuk mencintaimu dengan benar dan sungguh. Aku, si manusia yang begitu sulit untuk luluh, takluk pada setiap bahasamu yang merengkuh gemuruhku. Dan aku menjadi lebih berani untuk mengumumkan ini pada setiap manusia di bumi. Beginilah bentukku saat ini, bahagia dalam keadaan yang begitu layak untuk selalu kau cintai sampai kapan pun bumi berotasi.
Pada jalan yang telah kamu pilih sampai dengan berani menyapaku, terima kasih. Atas kesempatan untuk meladeni cerita yang kau sembunyikan dari dunia. Atas ocehan malam yang ternyata bisa ku hiraukan dengan tenang. Dan warna sejati yang kau miliki namun tak pernah kau bagi pada manusia lainnya. Aku diberi waktu untuk menyelami setiap masamu dan entah kenapa alih-alih merasa risih, aku justru bersyukur. Kamu masih berdiri di sini, hidup dengan baik, dan masih dipenuhi oleh kasih. Dan, aku mau, untuk terus hidup dengan segala ceritamu, termasuk dengan seribu keluh kesahmu. Dan aku mau, untuk terus menjadi saksi bagaimana hebatnya kamu dari waktu ke waktu.
Telah ku tunjukkan pula sisi terkelamku, cacat celaku, hingga bagian paling rapuh yang rentan untuk disentuh. Kamu mengetahui segalanya dan kamu diperbolehkan untuk itu. Sebagaimana pelukmu yang menjadi penawar atas segala pelikku, aku mempercayaimu untuk menjadi pendamping hidupku. Mulai dari penuh liku hingga tercapai segala bahagia kita nantinya. Aku menerimamu dengan penuh dan utuh.
Jika ditanya apakah aku bahagia; seperti acapkali pertanyaan yang selalu kau ajukan, iya, aku bahagia, dengan sangat layak.
