TENTEN ; Back to Past In Ninja World War

Kembali ke masa depan dimana pemerintah Rokudaime Hokage, Hatake Kakashi sudah menjadi Hokage ke-enam selama 8 tahun.

Kini, Tenten kasih berada di atas patung Hokage-iwa Setelah kepergian Hamura yang membantunya kembali ke masa lalu. Raut wajah tenten terlihat bahagia malam ini ntah mengapa perasaan nya menghangat.

Kemudian Tenten memutuskan untuk pulang dan memanjakan tubuh nya di air hangat. Dengan langkah pelan ia meninggalkan patung Hokage-iwa.

Hanya beberapa menit yang dibutuhkan tenten untuk sampai ke apartemen nya, setelah sampai rumah ia bergegas untuk membersihkan badan nya dan berendam di air hangat sesuai tujuan nya.

Tenten memejamkan mata nya, ia merasa nyaman berada di dalam air hangat ini. "aku tidak tahu apa yang akan terjadi besok namun aku harap itu akan indah sesuai dugaan ku" gumam nya.

🌻🌻🌻🌻

Sinar matahari mengintip dari celah gorden berwarna putih di kamar milik tenten, membuat sang empuh yang sedang memejamkan mata nya terpaksa bangun. "ah, ternyata sudah pagi" eluh nya saat melihat ke arah jendela.

Kemudian ia bangkit dari atas kasur dan langsung pergi ke dalam kamar mandi.

Hanya membutuhkan waktu 17 menit untuk tenten membersihkan diri, setelah memakai pakaian seperti biasa ia kenakan dirinya lanjut berjalan ke arah cermin.

Tenten merapikan rambut nya yang tergerai lurus, ia dengan pandai membuat cepol dua seperti panda. inilah ciri khas tenten.

Tenten memandang wajah nya sendiri dari dalam cermin. "Hamura-sama bilang sejak aku pergi ke masa lalu, dia memberhentikan waktu di bumi" ujar nya.

Senyum tenten terlihat dari cermin. "apa aku harus memastikan Neji di masa ini?" tenten bingung harus bagaimana saat ini, ia ingin memastikan namun dirinya tidak berani.

Langkah tenten memutar meninggalkan kamar sambil bergumam dengan pandangan tertuju pada lantai rumah nya. "lebih baik aku memastikan nya" ujar nya.

Tenten menggeleng. "ah tidak, tidak, bagaimana jika dia tidak ada" khawatir nya.

Dari sorot mata tenten penuh keyakinan dengan tangan mengepal ke atas. "aku akan memastikan nya sendiri" tekad nya sudah bulat.

"ta-tapi bagaimana jika dia tidak ada" inner nya berteriak

Tenten hanya pasrah dengan diri nya yang begitu khawatir membuat dirinya tak menyadari jika ia sudah di depan pintu.

Pintu apartemen tenten sudah terkunci, karena pagi ini tenten memilih perut nya tidak terisi makanan dan berniat mencari sarapan diluar dan itupun jika dia ingin.

Tenten menelusuri jalanan dekat apartemen nya hingga akhirnya ia bertemu jalanan yang lebih ramai dengan pedagang di sekitar nya.

Pagi ini cukup ramai bisa dilihat oleh tenten banyak anak-anak sedang membeli makanan atau berjalan bersama orang tua nya.

Alih-alih melihat seorang anak yang sedang berjalan dengan orang tua nya, mata coklat tenten malah tertarik pada dua orang wanita yang tengah membeli bahan sayuran.

"apa itu hinata dan hanabi" gumam nya.

Tenten mempercepat langkah nya menuju dua wanita tersebut, ia penasaran apakah itu hinata dan hanabi?.

Tenten berhenti tepat di belakang kedua wanita yang tengah memilih bahan sayuran. "hinata, hanabi" panggil nya.

Kedua wanita itu menengok ke arah belakang secara bersamaan. "tenten-chan" hinata terkejut melihat keberadaan tenten lalu ia menyapa dengan lembut.