TENTEN ; Back to Past In Ninja World War

Sinar bulan menerangi jalanan malam saat ini, bentuk bulan malam ini sangat terlihat jelas dan indah di atas langit desa konoha.

Desa Konoha yang di pimpin oleh Hokage ke-6 Hatake Kakashi.

Sudah hampir 8 tahun Kakashi menjabat sebagai Hokage membuat nya cukup terbiasa menjadi orang yang super sibuk.

Setelah perang dunia shinobi ke 4 telah usai dan beberapa kerusakan desa telah di perbaiki. Hokage sebelumnya Senju Tsunade menunjuk Kakashi untuk menjadi Hokage berikutnya dengan memilih Shizune menjadi Asisten nya.

Wanita dengan jubah yang menyelimuti tubuh nya tengah berjalan di lorong kantor hokage, dirinya hendak memberitahu tentang misi nya yang telah tangani seminggu ini.

Ketika sudah mengetuk pintu beberapa kali dan terdengar suara dari dalam menyuruh nya masuk akhirnya dengan perlahan ia membuka pintu nya dan tampak dua orang tengah sibuk dengan kertas di tangan nya.

"Tenten"

Wanita yang baru saja kembali dari misi nya langsung tersenyum saat hokage memanggil nama nya.

"Rokudaime Hokage" Kakashi hanya tersenyum tipis saat mendengar murid dari teman nya itu memanggil nya, padahal sudah di peringati beberapa kali bahwa tidak perlu memanggil nya seperti itu.

"bagaimana misi mu di Amegakure?" tanya nya.

Shizune mulai tertarik dengan pembicaraan tersebut ia meninggalkan kertas yang sedari tadi ditangan nya. "bagaimana keadaan desa disana?" tanya nya penasaran.

Tenten mengambil satu gulungan dari dalam tas misi nya dan langsung memberikan nya pada Kakashi. "detail nya sudah ku tulis di gulungan itu tapi yang bisa ku beritahu hanya desa itu sudah di bangun kembali" ujar nya.

Kakashi mengangguk mengerti lalu ia mengambil gulungan yang diberi tenten dan memberikan nya pada Shizune agar wanita itu membaca nya terlebih dahulu. "terima kasih sudah menyelesaikan misi dengan baik tenten, untuk seminggu kedepan kau tidak akan dapat misi" ujar nya.

Tenten tersenyum dengan mata membulat. "benarkah? Akhirnya aku bisa berendam di air panas" ia menantikan hari libur nya yang panjang.

Shizune mendekati ke arah Tenten. "lebih baik kau pulang dan beristirahat tenten" titah nya.

Tenten mengangguk cepat. "baiklah, aku permisi Rokudaime Hokage, Shizune-san" pamit nya.

Setelah percakapan yang tidak terlalu lama, akhirnya tenten dapat menghirup udara malam dengan lega.

Saat hendak menuju jalan yang mengarah ke rumah nya ia tidak sengaja bertemu dengan Hinata dengan Suaminya yaitu Naruto.

Hinata dan Naruto tengah berjalan mengitari jalanan yang tidak terlalu ramai, dengan Hinata yang memeluk lengan kanan Naruto.

"aku merasa iri melihat mereka" gumam nya.

Di antara teman seangkatan yang wanita hanya dirinya yang belum menikah, teman-teman seperti Sakura, Ino, Hinata dan Temari jika sedang berkumpul selalu saja menyuruh nya untuk cepat menikah bahkan Temari berniat menyuruh Tenten untuk menikah dengan Garra.

Tenten hanya terkekeh mengingat dimana Temari terus mendesak nya agar berkenalan lebih jauh dengan Garra. "Neji sialan, jika kau tidak gugur di perang itu pasti kita sudah menikah" tidak di pungkiri tenten sedikit sedih mengingat nya.

Kemudian, Tenten dengan tubuh yang masih berbalut jubah memilih jalan melewati jalanan yang cukup sepi. Saat sedang berjalan dirinya tidak sengaja menatap patung Hokage-iwa.

Sepertinya tujuan tenten untuk pulang terhambat sedikit karena tiba-tiba dirinya ingin melihat desa dari atas patung Hokage-iwa.

Tenten berlari cukup cepat untuk mencapai puncak patung Hokage-iwa, saat sudah sampai ia menatap takjub melihat desa dari atas.