14 - Jealous

48K 4.1K 151
                                    

heyyoo

Happy Reading~!

૮ ˶ˆ꒳ˆ˵ ა
🤍💙

"Lihat kesini sayang, maafkan Mommy, ya?"

Suara halus Aveline terus mengalun lembut sedari tadi, berusaha membujuk Eve yang menolak menatapnya.

Aveline Wang, adalah anak bungsu dari keluarga Gyrdileen. Keluarga Gyrdileen sendiri adalah pemilik dari beberapa brand ternama di dunia, mereka juga bagian dari keluarga kalangan atas yang cukup tertutup terhadap publik.

Aveline, sejak kecil memang telah menjadi pribadi yang hangat dan lemah lembut. Tidak pernah menaikkan suara sekalipun ia kesal pada sang suami, selalu penuh kesabaran, menasehati dengan senyuman disaat ketiga putranya berbuat nakal atau keras kepala.

Wajah cantik yang penuh dengan aura kasih dan kehangatan, senyum lembut di bibir manisnya seakan mampu untuk menenangkan hati siapapun.

Namun karena kejadian tadi, kesan pertama pertemuan Aveline dengan bungsu barunya cukup buruk. Eve yang menjadi takut, hingga enggan untuk lepas dari pangkuan sang Daddy.

Leovan sendiri, dibuat tak bisa berhenti mengusap dan menciumi rambut silver bayinya. Rambut Eve benar-benar halus dan lembut, ditambah dengan aroma manis buah yang menyegarkan karena shampo yang dipakaikan Nathan.

Lou juga telah berhasil ditenangkan oleh Aveline. Namun, sekarang kekesalan anak itu malah semakin tinggi.

Kini mereka telah berkumpul di meja makan. Tadi saat Leovan pergi untuk menjemput Eve, Aveline memasak banyak makanan dan membuat camilan manis.

Bahkan Aveline menolak bantuan dari para Maid, ia melakukan semua sendiri karena ini khusus untuk bungsu barunya.

Lou yang kembali merasa cemburu, menusuk kuat steik daging miliknya. Membuat Leovan dan Aveline menoleh karena nyaringnya dentingan yang ditimbulkan.

Melihat Lou yang seperti kesulitan memotong daging di piringnya, Aveline yang pengertian pun segera memanggil.

"Lou, kemari nak."

Lou dengan semangat berpindah tempat duduk di dekat Aveline. "Tangan Lou sakit, Mom." adunya, menunjukkan telapak tangannya yang memerah.

Belum sempat Aveline menanggapi, Eve yang semakin tak nyaman setelah mendengar dentingan keras tadi mendongak pada Leovan.

"Daddy." panggil Eve lirih.

Mendengar Eve yang akhirnya mau membuka suara, jantung Aveline langsung berdetak lebih cepat karena senang.

"Kenapa sayang?" sahut Aveline lebih dulu dengan semangat.

Lou mengepalkan tangan dibawah meja, matanya yang mulai berair menatap nyalang pada Eve di pangkuan Leovan.

"Anak aneh! Kau pasti sengaja ingin menarik perhatian Mommy dan Daddy dariku!"

Dengan wajah sembab, Eve menatap Aveline yang tersenyum gemas. "Eve mau kak Nathan." ucapnya pelan.

Aveline senang bukan main. Melihat Eve sudah mau menatap bahkan berbicara padanya, jemari lentik wanita itu langsung tergerak untuk menyugar pelan rambut silver Eve yang menutupi mata.

"Nanti ya sayang, kak Nathan sedang bekerja. Bagaimana jika sekarang Eve makan dulu? Mommy sudah memasakkan banyak makanan enak untuk anak manis Mommy ini."

Senyum Aveline semakin lebar saat melihat Eve mengangguk, Leovan pun mengangkat tubuh mungil bayinya untuk menghadap meja makan.

"Anak Mommy mau makan apa?" Aveline bangkit dari duduknya.

EVERT (TERBIT)Where stories live. Discover now