01 - Meet

95.1K 4.8K 59
                                    

⭑⭑⭑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⭑⭑⭑

Di dalam gelapnya malam, seorang anak laki-laki bertubuh mungil terlihat tengah berjalan sendirian di bawah derasnya hujan.

Evert Gatra namanya, entah kemana ia akan pergi di tengah lebatnya hujan malam ini.

Eve, memeluk tubuh kurusnya yang basah kuyup dan bergetar hebat. Tubuh mungilnya hanya terbaluti kaos tipis kebesaran berwarna biru muda dan celana olahraga yang telah usang. Di tambah, ia telah berjalan tanpa tujuan dalam waktu yang sangat lama.

"D-Dingin." Lirih Eve dengan bibir yang bergetar hebat. Tangan kecilnya terangkat, mengelap kedua mata bulatnya saat terasa semakin perih karena kemasukan air.

Di kanan-kiri jalanan aspal yang Eve lalui, hanya ada pepohonan serta lampu jalan yang terlihat. Kegelapan dari berbagai arah dengan diiringi oleh suara derasnya hujan, sama sekali tak membuat Eve merasa takut. Ia tetap membawa langkah kaki kecilnya, yang bahkan tak mengenakan alas kaki untuk terus menyusuri jalanan.

Eve menoleh ke belakang, dan semakin cepat melangkah dengan ketakutan. Tanpa Eve sadari, dari arah depan ada sebuah Mobil mewah yang melaju tepat kearahnya.

Mendengar suara laju Mobil yang semakin nyaring, Eve spontan menoleh ke depan. Mata bulatnya mengerjab saat cahaya terang dari lampu Mobil menyerang netra birunya.

Tubuh Eve tiba-tiba terasa kaku, Tangannya terangkat untuk menutupi wajah karena silau dari cahaya lampu Mobil yang semakin mendekat.

Mobil terus melaju kearah Eve yang kini memejamkan mata erat. Eve seakan merasa, inilah akhir dari semuanya.

Tin! Tin!

Citttt!!

Suara klakson Mobil yang nyaring terdengar bersamaan dengan suara decitan ban Mobil yang di rem mendadak.

Bersamaan dengan suara decitan ban barusan, tubuh Eve langsung ambruk ke aspal. Saat Eve mencoba membuka mata, seketika itu juga nafasnya langsung tercekat. Karena bagian depan Mobil yang melaju tadi benar-benar berhenti tepat di depan wajahnya. Sungguh beruntung sang pengemudi Mobil mewah itu segera menyadari keberadaan Eve.

Mendengar suara pintu Mobil yang dibuka, Eve segera menoleh. Netra birunya menangkap keberadaan seorang pemuda yang kini tengah melangkah turun dari Mobil mewahnya dengan emosi meluap.

Pemuda itu membanting kasar pintu Mobil dengan tiba-tiba, hingga membuat Eve yang masih memperhatikan terlonjak kaget. Ia bahkan tampak tak peduli meski derasnya air hujan mulai membasahi seluruh tubuhnya.

EVERT (TERBIT)Where stories live. Discover now