10

7.8K 509 14
                                    

Tak terasa liburan telah usai. Liburan kali ini terasa seru dan tidak membosankan bagi Kaylen, karena kehadiran adiknya. Bahkan Kaylen jarang keluar untuk main dan lebih memilih tetap dirumah dan bermain bersama Fazie.

Segenap rangkaian PPDB sudah Fazie lalui dan ia diterima di SMP favorit di kota ini.

Tepatnya pada hari ini, tahun ajaran baru dimulai. Dan juga sekaligus menjadi hari pertama MPLS.

"Nanti pulang sekolah Papa atau Kakak yang jemput?"

"Tadi Pagi Kakak bilang katanya mau jemput Fazie"

"Yaudah hati-hati yaa" Ucap Vander sambil membalas jabat tangan sang anak yang mengulurkan tangannya.

"Ihh Fazie bukan mau salim, Fazie minta uang" Protes Fazie sambil melepaskan jabatan tangan itu.

Vander tercengang, ia menghela nafas lalu mengambil dompetnya. Memberikan selembar uang berwarna merah untuk sang anak.

"Ini, jangan jajan sembarangan" Titah Vander.

"Hehehe makasih Papa, cup" Dengan cepat Fazie mengcup rahang tegas yang Papa lalu keluar dari mobil dan berlari kecil memasuki sekolah.

Vander mengusap tempat dimana sang anak mengecupnya, ah pipinya terasa panas. Setelah dikecup oleh Fazie rasanya mendebarkan, berbeda jika Kaylen yang mengecupnya, rasanya menggelikan.

Vander tersenyum sambil menggelengkan kepalanya sambil memandangi sang anak gembul nya yang berlari kecil hingga mengakibatkan dua kucir rambutnya tuing-tuing.

Ternyata para peserta didik yang sudah datanglangsung diarahkan untuk berbaris di lapangan. Fazie pun langsung menata ke barisan yang masih kosong.

Setelah ia lihat-lihat, ternyata hanya ia sendiri yang memakai baju OSIS SMP sedangkan lainnya memakai seragam merah putih. Eh ada lagi, anak laki-laki di sampingnya yang memakai seragam batik.

"Oke adik-adik, acaranya akan segera dimulai. Pastikan atribut dan barang yang harus dibawa lengkap. Dan silahkan para OSIS bisa memeriksa mereka semua!" Ucap sang ketua OSIS di atas mimbar.

Fazie melihat penampilannya, rambut yang diikat kanan kiri, nametag dengan pita berwarna unggu dan tulisannya ditulis menggunakan pensil warna-warni yang dikalungkan di lehernya. Oke aman tidak ada yang tertinggi.

"Akh"

Tiba-tiba kuciran sebelah kanan milik Fazie di tarik oleh orang disampinya. Lumayan sakit karena rambutnya ikut tertarik.

"Ngapain sih! Sakit tauk!" Ucap Fazie sambil menatap marah pada orang di sampingnya itu.

Anak itu memperlihatkan karet rambut yang berhasil ia curi dari rambut Fazie lalu dengan santai mengikat kebelakang rambutnya yang sedikit panjang.

"Punya ku tinggal satu dong, nanti kalo OSIS nya lihat gimana?" Tanya Fazie sambil memegangi kucirannya yang sebelah kiri.

Anak itu tak berekspresi apapun dan hanya mengangkat bahunya acuh.

"Ih nanti gimana kalo ketahuan?, nakal banget sih jadi orang" Fazie menggerutu dengan lucu.

"Hey dek, lihat nametag nya" Minta seorang anak OSIS.

Fazie langsung memperlihatkan Nametag nya.

"Fazie Prince Devano, Oke bagus" Puji OSIS itu setelah melihat hasil nametag milik Fazie.

"Ini kenapa kucir nya cuma satu?"

"Em, maaf tadi di-

"Enggak ada alesan, harus dua! Ini hukumanmu" Ia memasangkan penjepit jemuran ke telinga kanan Fazie dan lanjut memeriksa yang lainnya.

KayZie [Brothership]Where stories live. Discover now