6

11.5K 613 11
                                    

"Bibi, Fazie mau susu~" Ucap Fazie dengan nada yang masih lesu sambil mengucek sebelah matanya.

Pagi-pagi sekali seorang bocah lucu itu sudah berada di dapur untuk meminta susu.

Ini masih sangat pagi, bahkan sang Kakak masih nyenyak tidur, tapi Fazie terbangun karena merasa haus.

"Baik, Den. Tunggu sebentar yaa" Ucap Bibi yang jawab dengan anggukan lucu oleh Fazie.

Tak lama seorang lelaki paruh baya datang dan menghampiri anak bungsunya yang sedang duduk di meja makan.

"Adek? Pagi-pagi kok udah di sini?" Vander bertanya sambil mengusap rambut milik Fazie.

"Fazie minta susu, Papa" Jawab Fazie.

Vander mengangguk paham, lalu ia berjalan menuju pentry dapur untuk membuat kopi. Ia lebih suka kopi buatannya sendiri, karena menurutnya itu lebih enak dan pas sesuai seleranya.

Dan setelah kopi buatannya selesai, Vander kembali duduk disebelah anak bungsunya yang sedang meminum susunya.

"Papa hari ini kerja?" Fazie iseng bertanya untuk memecahkan keheningan.

"Kerja dong, kenapa?"

"Emm engga papa sih, hehehe"

"Adek di sini dari tadi? Kakak cariin" Ucap Kaylen.

Kaylen lumayan terkejut saat distinya bangun bocah di pelukkan nya tidak ada, ia pun turun dan mencarinya. Dan ternyata sang adik ada di meja makan bersama sang Papa.

"Hu'um, Fazie minum susu" Jawab Fazie dengan cengiran khasnya sambil memperlihatkan segelas susunya kepada Kaylen.

Kaylen pun ikut duduk di kursi sebrang sang adik. Lalu dengan santainya, Kaylen mengambil gelas kopi milik sang Papa dan langsung menyeruputnya.

"Kalau mau buat sendiri Kay!" Tegur Vander.

"Minta dikit doang, lagian kopi buatan Papa lebih enak" Jawab Kaylen sambil mengembalikan kopinya ke hadapan sang Papa.

"Ck dasar!. Mumpung dah ngumpul semua, kita sarapan sekarang aja" Ajak Vander.

"Papa aja sama adek, Kay enggak" Kaylen memang tidak terbiasa sarapan. Biasanya jika ia sarapan maka perutnya akan mulas saat disekolah, dan itu merepotkan.

Setelah makanannya sudah disiapkan oleh Bibi, Vander dan Fazie pun mulai memakan sarapannya.

"Kakak sekolah nggak?" Tanya Fazie kepada Kaylen yang sedari tadi asik memperhatikan dirinya.

"Enggak Dek, sekolah Kakak liburan"

"Sekarang berangkat kan? Ngumpulin rapot"  Tanya Vander.

"Ngumpulin rapot doang, Kay enggak mau berangkat" Jawab Kaylen.

"Pemalas!"

"Dih? Bodoamat!. Kay mau sama adek, iya kan dek?" Balas Kaylen acuh lalu mengedipkan sebelah matanya kepada Fazie.

Fazie pun hanya memangut-mangut saja dan kembali melanjutkan makannya.

"Papa, Zie mau sekolah. Boleh enggak?"

"Tentu boleh, nanti Papa daftarkan di-

"Disekolah Key!" Ucap Kaylen dengan semangat setelah memotong ucapan sang Papa.

"Ngaco kamu! Adek masuk SMP dong tahun ini"

"Hehehe iya sih, tapi enggak papa tau biar lebih cepet lulusnya" Ucap Kaylen dengan ngasal.

"Ngelindur kamu Kay. Nanti Dek, tahun ajaran baru Papa daftarkan kamu di SMP"

"Okey Papa, terimakasih"

KayZie [Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang