☆....☆

2.7K 223 6
                                    

Typo(?) Tanda'in

☆Happy Reading☆

"Kalo nanti gw mati, gw mau lo jangan sedih" ucap Atha secara tiba-tiba. Entah apa yang terjadi pada dirinya, tapi... mulut Atha dengan spontan mengatakan itu.

Selama beberapa hari ke belakang juga, entah kenapa perasaanya selalu tak karuan, Atha selalu merasa cemas, dan dia tak tau apa alasannya.

Azka tentunya terkejut dengan penuturan kembarannya. Dia bangkit dari tidurnya dan menatap Atha yang masih memunggunginya.

"Lo ngomong apa sih!? Jangan ngawur deh, ini bukan candaan!"

Atha bangkit dan langsung menghadap Azka.

"Lah emangnya siapa yang lagi bercanda? Gw cuman ngomong, gw mau kalo nanti gw mati lo jangan sedih, udah itu doang" terang Atha.

Azka menatap lamat Atha. Dia tak suka kembarannya berkata seperti itu. Azka merasa seolah Atha mengatakan padanya kalau sebentar lagi dirinya akan mati dan dia mau Azka tak menangis saat itu terjadi.

Grep

Azka langsung memeluk Atha dengan begitu erat.

"Jangan ngomong gitu, Iel gak suka" ujar Azka pelan.

Atha tersenyum tipis mendengar itu, bisa Atha rasakan punggung Azka bergetar cukup hebat, ah sepertinya dia membuat kembarannya menangis.

Atha lantas mengusap punggung kembarannya yang terus bergetar. Azka memang tetaplah Iel, dia akan lemah jika di hadapan Atha.

"Iya, Ian minta maaf" ucap Atha sambil terus mengusap punggung rapuh kembarannya.

"Jangan tinggalin Iel lagi, Iel udah jadi kuat biar bisa lindungin Ian" Azka menatap Atha dengan penuh permohonan.

Atha tersenyum tulus, kembarannya ini memang selalu cengeng jika di hadapannya, dia kemudian mengusap air mata kembarannya itu.

"Iya, Ian gak akan pernah ninggalin Iel, mungkin" ujar Atha dan tentunya kata terakhir itu ia ucapkan dalam hati.

'Yah, kau mungkin sudah bertambah kuat sekarang, tapi kau tetaplah naif Gabriel'

Atha tak akan pernah bisa membenci Azka, dia akan selalu menyayangi kembarannya, sekalipun Azka membencinya, itu takan meghilang kan kasih sayang Atha untuk Azka.

Dan mau sebesar apapun rasa iri yang ada di hatinya untuk Azka, tak akan pernah bisa menghapuskan rasa sayangnya pada kembarannya.

Apapun akan Atha lakukan untuk kembarannya, Atha juga akan rela mengorbankan apapun untuk Azka, termasuk juga nyawanya. Atha benar-benar menyayangi kembaran nya.

Atha tahu betul, Azka juga sangat menyayangi dirinyanya, mau di kehidupan yang lalu ataupun di kehidupan yang sekarang Azka selalu berupaya untuk melindungi dirinya.

Tetapi, Azka terlalu naif, di kehidupan pertamanya Azka berfikir, kalau selama dia menjadi kesayangan keluarganya, dia bisa melindungi adiknya dengan menggunakan keluarganya, namun pada kenyataan nya Atha malah hancur di tangan keluarganya.

Gabrian Athala BWhere stories live. Discover now