Chapter 2

3.9K 429 32
                                    

Dia berharap bisa menentukan jalan hidup, nasib dan takdir. Mungkin tidak hanya dia, semua orang ingin begitu. Atau, dia harap bisa mengembalikan waktu, dengan begitu dirinya bisa menghentikan hidup yang tidak jelas ini. Dunia yang dia jalani dengan tatih sekarang, memaksanya untuk melewati ruang waktu yang terasa lebih lambat dari sebelumnya. Dalam setiap rasa sesak itu, dia selalu mengatakan pada dirinya, tidak hanya aku, orang lain bahkan dari lahir, namun apa? Itu tidak membuatnya lebih baik.

Tanpa berusaha, rasa sedih yang dia lalui dulu ikut menghilang saat kemampuan matanya melemah. Dirinya tak lagi mengatakan hati ini perih, pedih dan sakit, sekarang dia hanya selalu berpikir dunia ini tidak adil. Dia mencoba untuk menyelipkan rasa syukur di atas pijakan yang kadang terombang-ambing ini, namun tak berhasil, karena sampai detik ini dia belum menemukan kebaikan dari semua yang telah terjadi.

Ken adalah lelaki yang meninggalkannya tepat di hari kebahagiaannya. Lelaki yang menalikan janji di dalam hatinya, sekarang tak pernah kembali lagi dalam hidupnya. Ken tak pernah hadir dan menjelaskan semuanya, atau mungkin tak bisa menemukannya.

Rebecca Swift, 24 tahun.

Dulu, dia suka berlari dan bernyanyi, bibirnya selalu melengkung indah. Mata yang ceria dan wajah yang cerah tak pernah lepas dari raut muka nan cantik mempesona. Dia bahkan pernah mengatakan hidupnya sangat sempurna, hatinya lebih dari bahagia. Lama dia lalui hari-hari menyenangkan, namun sekarang dia merasa semua itu hanyalah lintas kenangan. 

Dulu, mawar merah yang memanjakan hidungnya selalu dia tunggu dan membuat perasaannya berbunga-bunga, tapi sekarang tidak lagi. Sekarang bunga itu tak diharapkan lagi, harum bunga berduri itu seakan menyudutkan pikiran Becca untuk lelaki yang pernah dia berikan hatinya. 

Dulu, lingkar cincin sangat dia harapkan, tapi sekarang dia hanya ingin lelaki itu datang dan mengatakan apa yang terjadi. Dia belum bisa menjawab semua teka-teki dalam pikiranya tentang mengapa semua ini terjadi, sebab dia bisa merasakan dua hati yang saling mencinta.

Dulu. Dahulu. Semua sudah berlalu.

Sekarang, Rebecca harus menghadapi kenyataan. 

Hidup tetap dijalani, tak adil pun harus di jalani. 

Sekarang dia bisa melihat hal lain, walaupun matanya lemah dan buram menyeluruh, sekarang dia bisa berjalan dengan perasaan, penciumannya juga sering digunakan, telinganya lebih bekerja dari biasanya. Bunyi sedikit saja bisa dia dengar, bebauan sekitar sangat mudah dia ketahui. Sudah enam bulan lebih dia mengalami kebutaan, Becca mulai belajar untuk menyesuaikan. 

Pihak kedokteran Bangkok merekomendasikan rumah sakit di Seoul untuk mengobati penglihatannya, dia pun pindah ke Korea setelah satu bulan tidak bisa melihat. 

Becca terlahir di keluarga cukup kaya, ayahnya adalah direktur manager investasi terbaik di Bangkok dan ibunya mengurus rumah tangga. Becca ditemani oleh ibunya dalam beberapa bulan di Korea, namun akhirnya pulang untuk sementara karena ayahnya merasa sakit belakangan ini. Walaupun begitu, orang tua Becca selalu meyakinkan anaknya untuk tidak perlu khawatir tentang keadaan mereka di Bangkok.

Becca masih menjalani pengobatan di Rumah Sakit Seoul, dia tinggal di apartemen selama ini. Pengobatan itu sebenarnya belum membuahkan hasil, tapi dia masih terus berusaha, bagaimana pun juga dia ingin kembali melihat seperti dulu lagi.

Jika aku bisa melihat lagi, apa yang harus aku lakukan? Pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab oleh dirinya, namun kalimat tanya itu selalu menghantuinya setiap saat. 

Becca baru saja menyelesaikan kuliahnya saat Ken melamarnya. Dia bahkan belum memiliki pekerjaan. Ken selalu ingin membawanya keliling dunia, jalan-jalan ke berbagai negara berdua dengannya. Bahkan, mereka sudah merencanakan untuk pergi ke Svalbard, kutub utara untuk melihat aurora yang sangat cerah. Namun sekarang, semua itu hanyalah kata-kata yang terdengar manis dan perlahan lenyap terlupakan. Tapi, Becca masih menginginkan semua itu terjadi.

DOT OF LIFE - FREENBECKYΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα