4.HEHH?!

54 13 0
                                    

Hai! Hai!.... 💃

Kalian nemuin cerita ini dari mana?

Kalian baca cerita ini jam berapa?

Bacanya malam apa siang?

Aku banyak nanya yak?

Biarin lah!
Kan kasian kalian jomlo!
Cama kayak aku😏

𝐇𝐞𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐀𝐥𝐥🥺🖕🏻
-----------------------------------------------------


Letusan mengacak-acak Rambutnya Prustasi. "Nah!. apa-apaan maksud lo!, jadi yang mati itu hewan bukan manusia?!.Padahal pagi ini gue ada janji sama Vellyne jalan-jalan! kalo sampe Vellyne marah, Gue Penggal pala lo!"Letusan sedikit berteriak, dengan mata elangnya menyorot tajam tanah.

Banjir mengeleng tak habis pikir. "Pantesan gak ada yang mau ngurusin jenaz-- maksud gue bangkainya!."

Tanah menatap Banjir dengan menahan tangisannya. "Kok mangil Kacan Bangkai sih Ban?. harusnya Lo pangil Kacan, Jenazah!." Tanah menatap Banjir Kecewa.

Badai menatap tanah Emosi. "Nah!, Lo galiat!, padahal gue udah bawa semua keluarga gue nah!, Ayah, bunda, abang,adik, kakek, nenek, sepupu, bibik, paman. semua gue ajak! padahal mereka lagi sibuk nah!. dan lo gak merasa bersalah?."

Banjir memangut-mangut setuju. "Gue! gue! udah bawa Semua keluarga gue! Sua Art di rumah gue juga dibawa! Belom lagi RT RW di kompleks gue juga bawa! Kirain mereka ngurusin jenazah orang! eh taunya jenazah Hewan!." Dada banjir naik turun menahan emosi.

Angin diam saja dengan menatap Tanah Datar tampa ekspresi. padahal disini dia yang paling banyak membawa orang. semua keluarga ia bawa, semua pekerja-pekerja dirumahnya ia bawa. sampai-sampai Doter-dokter dan suster-suster yang bekerja di Rumah sakit ayahnya pun ia bawa.

Tanah menampakkan wajah kecewa. "kalian gak bersedih kacan meninggal?, Jadi kalian gak ada niatan ngurus jenazah Kecan?." ia bertanya Lirih.

Letusan, Angin, Badai dan banjir. membuang muka tidak melihat ketanah mereka terlalu kesel. yang justru membuat tanah semakin ingin menangis, Jenazah Kacen Gak ada yang mau ngurusin!.

Zefri menatap tanah dengan raut wajah kasian lalu menatap semua orang yang hanya diam. Zefri menghampiri Tanah dan merangkul pundaknya. "Jadi ternyata bukan manusia yang meninggal ternyata Kacan katak peliharaan kamu yang modar?. " Zefri bertanya Serius.

Tanah menatap Zefri lesuh."Bukan modar Om, itu kurang sopan ke Kacan, sebut aja meninggal!. " Tanah melalat ucapan Zefri.

"Ah! iya...kurang sopan ya?, jadi Kacan yang meninggal?"Zefri bertanya dan di anguki Tanah. "Oh yaudah gak papa! kita tetep urus jenazahnya kok!."

Mata tanah Berbinar tak percaya. "Beneran Om?!." Zefri menganguk cepat. "Huaaaa! om kok baik banget beda sama anak om!. "

Letusan yang mendengar itu mendelik. dia baik kok!

Zefri menatap semuanya bergantian. "Ayo!, ayo!. Ayo kita urus Bangk- eh? maksudnya jenazahnya kacan. yang punya iman kuat pasti mau. karna setiap ora- ma.. maksud saya setiap mahluk hidup yang meninggal harus di urus Jenazah nya."

Semua orang yang disana bernafas gusar namun tak urung mereka semua menganguk, meng iyakan.

..♥..

Zefri menyodorkan Lima lembar uang warna merah. "Ijinin tanah, pake toa masjid ini untuk ngumumin Kacen telah meninggal." Sogoknya kepada penjaga masjid.

Posessive LetusanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang