Part 5

36.9K 1.1K 5
                                    

Anne dan handokopun berbincang - bincang mengenai waktu kecil denish hmm tepatnya waktu kecil mereka namun, bunyi bell membuat mereka berhenti perbincangan tersebut.

"aku aja yang buka daddy tunggu saja disini" anne langsung berlari menuju sumver suara bell rumahnya dan ..

"Kamu?!!!"anne terlonjak kaget dengan kedatangan denish yang pagi hari.

"Morning sayang" goda denish sambil menyapu bibir tipis anne. "Arghh!! Kauuuu!!! Lepaskan aku jangan sentuh aku! Berani sekali kau menyentuhku"

"Memangnya kenapa? Bukannya bulan depan kita akan menikah sayang?" Tawa denish membuat daddy mendatangi mereka. "Anne? Kenapa denish tidak disuruh masuk? Ayoo masuk den, maafin anne kalo bertingkah kasar ya mungkin belum terbiasa kalo calon suaminya datang kesini. Oh iya, anne sudah menyutujui perjodohan dengan kamu kok den" oceh handoko sambil meninggalkan mereka. "daddy!!! Apaan sih ngomongnya jangan ngarang deh"

"Hmm aku tau, kamu pasti terima perjodohan ini. Kamu udah ga sabar malam pertama kita kan? Tunggu ya sayang, masih lama 1 bulan nihh" matanya menyeringai kearah anne membuat anne bergidik ngeri dan langsung meninggalkan denish namun, saat ingin melangkahkan kakinya denish menarik lengan mungil anne dan membuat anne jatuh dan duduk dalam pangkuan denish "mau kemana sayang? C'mon sini temani aku dulu sayang" dibelainya pipi chubby anne yang mulus dan putih oleh lengan denish membuat anne merasakan aliran listrik yang mengalir dalam tubuhnya , jantungnya berdegup lebih kenyang tak biasanya seperti ini . Kini wajah mereka semakin dekat hanya menyisakan beberapa centi saja anne memejamkan matanya dan merasakan hembusan nafas denish yang tidak teratur "hei, ngapain kamu tutup mata? Berharap kau dicium hum?" Tawa denish memecahkan suasana "a-a-apaa tidak, hei awas minggir aku mau lewat om" denish melepaskan gadisnya dilanjutkan dengan tawa karena melihat tingkah gadis kecilnya yang lucu.

Anne pov

Oh tidak! Bagaimana bisa tadi aku menikmati posisi tadi?! Jantungku berdegup kencang tidak seperti biasanya ada apa ini? Apa harus aku periksa ke dokter jantung? Atau bagaimana ini. Shit! Om mesum itu sudah membuat pikiranku menjadi kotor aaarghhhhhh. Akan kupastikan kejadian itu tidak akan terulang lagi , yaaa tidak akan!! Pria seperti itu hanya bisa mempermainkan perasaan wanita, aku yakin pasti ada banyak wanita jalang yang sering dia tiduri oh tuhan! Bagaimana ini? Aku menikah dengan pria yang tidak kucintai, kalau bukan karena ayah aku tidak akan mau menerima perjodohan ini. Aku sedih ketika ayah berkata seperti tadi pagi, aku seperti merasa menjadi anak durhaka tidak mau menuruti apa permintaan orang tuanya. "Bundaaa , lindungi anne selalu yaa" gumam hati kecilnya.

Apa lelaki itu sudah pulang? Sudah lama aku tinggal dan aku lebih memilih mengurung diri dikamar seperti ini dan membiarkan pria itu sendirian di ruang tamu? "Ah anne! Biar saja untuk apa kamu peduli dengannya?" Tapi aku penasaran.

Kulangkahkan menuju ruang tamu dan kulihat ayah sedang berbincang dengan denish , tawa ayah! Iya tawa itu kembali lagi tawa yang sudah hilang untuk beberapa tahun yang lalu sekarang kembali lagi. Sejak ayah ditinggal bunda, ayah tidak pernah bisa tertawa selepas ini. Tidak mau mengganggu moment mereka berdua ku alihkan langkahku menuju pantry "mau kemana hum?" Suara seksi itu kini bersuara.

"Mau kedapur, ada apa?"tanyaku penasaran dengan apa yang ingin denish sampaikan.

"Temani aku ke puncak sore hari ini, disana aku mengikuti seminar dan aku mau kau menemaniku. Aku sudah izin dengan ayahmu" JEGER!!!! bagai diterpa badai mimpi apa aku semalem?!! Menemani denish??!! Berduaan dengan denish?!!! Yang benar saja tidak mungkin! Tidak akan pernah terjadi.

"A-apaa? T-itidak bisa, aku sedang ada tugas" gelagapan aku menjawabnya membuat denish mengernyitkan alisnya.
"Tugas? Bukankah ini hari libur? Daddy paham sekali kamu tidak akan pernah mengerjakan tugas disaat libur, jadi untuk apa juga kamu liburan hanya dirumah? Lebih baik temani denish saja ya an kasian denish tidak ada temannya" jika daddy yang berbicara begini mati kutulah aku tidak bisa berkutik aku hanya bisa menghela nafas dan kembali kekamar mempersiapkan semua barang-barang yang akan dibawa ke puncak.

OH TUHAN! Kuharap kejadian buruk tidak akan menimpakuuuuu....

Haiii maaf yaa baru update lagi, aku lagi sibuk UAS nih jadi mohon di mengerti yaa hhehe
Happy readings , jangan lupa tinggalkan vote dan comment nya :)

My Uncle , My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang