Part 4

39.9K 1.2K 2
                                    

Anne pov

Bagaimana bisa aku menerima perjodohan ini? Aku mengaku bahwa pria itu tampan, tubuhnya pun dihiasi otot yang cukup terlihat jelas dari lengan kokoh pria tersebut dan semua yang ada pada pria itu sangat sempurna iya , hampir terlihat sempurna . Tapi, OH TUHAN! Tidak tidak dia tidak terlihat sempurna dengan pikiran nya yang mesum uhhh itu Sangat sangat menjijikan. Aku berbaring dikamar memikirkan semua perkataan daddy kepadaku, bagaimana caranya agar aku bisa menolak pernyataan daddy tanpa aku menyakiti perasaannya? Sungguh sangat berat bagiku untuk menerima semua ini , bagaimana dengan nasib cita-cita ku nanti? Dan lagipula sekolahku juga belum tuntas .

" arghhh kenapa semua seperti ini sihhhhh?!! Bundaa aku kangen , bagaimana aku bisa mengahadapi masalah ini bundaa .. " gerutu dalem hatinya meneriaki sang bunda.

Author pov

Sementara itu handoko, ishak dan juga vina serta denish membicarakan semua secara matang tentang perjodohan ini. Handoko tau bahwa pria yang berada didekatnya sangat mencintai putri sulungnya saat mereka masih kecil , mata denish tidak pernah bisa berbohong ketika sorot pandang nya menjadi hangat saat menatap putri sulungnya .

" denish, om minta maaf atas perlakuan anne tadi harap maklum karena mungkin anne shock dengan kejadian ini " handoko menelaskan dan meminta maaf kepada denish dengan rasa kecewa . Handoko hanya berharap bahwa putri kecilnya bisa menerima perjodohan ini dengan begitu tugas menjaga anne sudah selesai .

" sudah om wajar kalo anne seperti itu , mungkin seiringnya waktu berjalan anne mengingat denish dan bisa menerima denish om. Mungkin salah denish juga tidak pamit ketika denish pergi meninggalkan anne " sahut pria tampan itu dengan mencoba tersenyum dihadapan calon mertuanya , bagi denish om handoko juga sudah dianggap seperti ayahnya sendiri karena kedekatan mereka sudah ada disaat denish masih kecil . " denish janji om , saya akan bikin anne jatuh cinta sama saya " mendengar pernyataan denish kini wajahnya kembali tersenyum .

" baiklah han , aku pikir kita lanjutkan nanti obrolan tentang perjodohan ini . Tidak enak berlama - lama kamu juga perlu istirahat " vina yang mengetahui sakitnya handoko langsung membuka suara agar handoko segera beristirahat.

" jangan terlalu dipikirkan masalah putrimu, biar denish yang urus han . Kamu tenang saja " ishak mengulurkan tangan dan berpelukan serta menggandeng sang istri untuk segera pergi dari rumah handoko .

" om saya permisi dulu " begitu juga dengan denish dan handoko hanya tersenyum menatap wajah denish .

Denish pov

Aku tidak menyangka , ternyata efek nya sampai seperti ini. Andai saja jika kemarin aku memberikan kejutan perpisahan atau berpamitan dengan gadis kecilku mungkin dia sangat merindukanku . " ann, aku sudah sangat merindukanmu aku harap semua rencana untuk mendapatkanmu berhasil " gerutu denish dalem hati .

Anne pov

Sinar matahari pagi menyambutku membuat semua terasa hangat. Aku bangkit dari ranjangku dan bergegas pergi menuju taman bunga yang kubangun sendiri dan menyapa semua bunga - bunga pagi ini aku tidak sekolah karena sekolah meliburkan kamu selama 3 hari karena sekolah para pengajar sedang mengadakan diklat pendidikan .

" anne? Kau sudah bangun? Cepat sarapan dulu " daddy berteriak dari ruang makan menyuruhku untuk segera ikut menyantap sarapanku . " iya dad aku segera meluncurr... Wusshhh " jangan heran , aku selalu bersikap seperti ini dengan daddy sikap manjaku tidak pernah hilang dengan daddy dan aku rasa daddypun tidak keberatan dengan sikap manjaku.

" selamat pagi daddyku " aku menyapa daddy dengan riang sembari mencium kening daddy. Daddy tersenyum melihat tingkahku seperti ini entah apa yang dipikirkan daddy saat ini . Aku langsung mengambil roti dan mengoleskan selai stroberry kedalam rotiku tak lupa juga menuangkan susu cair kedalam gelas .

" ann , kamu tidak marah dengan daddy kan ? " handoko membuka suara.

" untuk apa ann marah? " sambil mengernyitkan dahiku.

" soal masalah perjodohan kemarin anne , daddy mau kalo kamu menerima perjodohan ini . Daddy sudah terlalu tua untuk menjagamu , daddy takut kalo umur daddy tidak lama lagi dan daddy juga ingin berbalas budi terhadap tante vina juga om ishak karena mereka selalu membantu kita sayang " jelas daddy berusaha meyakinkanku agar bisa menerima perjodohan ini. Aku cuma bisa mengehal nafas dan menghambur kepelukan daddy " dad, maafin sikap anne kemarin ya anne ngga bermaksud nyakitin hati daddy . Hmm anne .. An.. Anne i-iya mau terima perjodohan ini . Tapi dad, anne masih sekolah bagaimana bisa apa kata temen temen anne nanti masih seumur segini sudah mempunyai anak " kataku berusaha mencari - cari alasan .

Daddy tertawa melihat kepolosanku berkata seperti itu
"ya ampun nak, kamu menikah disaat kamu lulus sekolah kok sayang . Denish bersedia menunggu kamu sampai sekolah kamu tuntas"

Aku hanya memandang daddy tersenyum


HAI READERS MAKASIH YANG UDAH BACA DAN NGEVOTE . AKU MINTA COMMENT NYA DONG SARAN DAN KRITIK DARI KALIAN MUNGKIN AKAN SANGAT MEMBANTU 😘
TERIMA KASIH HEHEHE

My Uncle , My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang