03 - Berlari Dengan Kaki

324 73 4
                                    

Tak kenal maka tak sayang. Maka dari itu, perkenalkan, nama Gue Joshua Ezrado Jensen, biasa dipanggil Jojon sama Johan. Sulung ketiga dari 14 bersaudara yang diangkat oleh Bunda Mega.

 Sulung ketiga dari 14 bersaudara yang diangkat oleh Bunda Mega

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taman yang sama, hati yang sama, dan mimpi yang sama. Halo, kamu sedang apa? Banyak cerita yang Ku dambakan, Mar. Terlukis indah dalam senduan yang menderang.

Gue cuma duduk. Masih duduk di sini mengabaikan pandangan orang-orang yang menatap. Tak sengaja ada yang bersitatap, Gue menunjukkan senyum teramah. Dia langsung membuang muka. Kenapa? Apa Gue dikira om-om yang lagi nyari bayi gula?

Perempuan yang gak sengaja menatap Gue mendekat. Memberikan secarik kertas kemudian tersipu malu melenggang ke jalan.

Gue membuka kertas itu perlahan. Tertulis besar-besar nomor telepon berikut dengan gambar hati di sebelah kanannya. Gue tertawa renyah. Ada-ada aja. Gue langsung ngelipet kertas itu dan meletakkannya di saku baju. Saku baju putih yang sama saat kencan sama Maria di taman ini. Kalau ada yang nanya kapan Gue move on, kayaknya gak akan. Gak akan bisa. Diri ini akan terus mencintainya sampai kapanpun juga. Kedengeran basi, ya? Gak apa, yang penting cinta Gue buat Mari gak akan pernah basi.

Menengadah ke langit. Melihat cakrawala dengan terang yang memeluk nurani. Gue tersenyum manis melihat bentuk awan seperti hati.

"Makasih untuk gambar hatinya, Mari."

Pagi ini Gue bangun lebih siang sekitar jam delapan. Matahari di ufuk timur sudah membentangkan sinarnya lebar-lebar. Sebelum beranjak dari kasur, Gue berdoa. Pastinya berterima kasih pada Tuhan karena masih diberi napas kehidupan sampai saat ini.

Setelah berdoa, dapur adalah tujuan utama. Gue mencium aroma sup ayam yang khas. Bude Irma? Bukannya beliau lagi pulang kampung?

"Jojo...." Bude Irma manggil Gue dengan suara medoknya yang lembut.

"Dalem, bude... Bude udah balik? Jojo kira masih di Jogja."

"Yo, endak. Kangen bude sama Jojo."

Gue terkekeh dan langsung menghampiri Bude Irma. Rambutnya sudah memutih. Kulitnya lebih keriput dari semenjak beliau masih menjadi asisten panti. Gue selalu menghormati beliau. Bisa Bahasa Jawa dikit-dikit karena Bude Irma yang selalu bantuin Gue ngerjain PR sejak TK.

"Ini sup ayam kesukaannya Jojo...." Bude Irma meletakkan sup itu di meja makan.

Gue duduk, tersenyum. Nada suara itu masih sama setiap harinya. Dengan cekatan Gue menggenggam lengan Bude yang ingin lanjut bekerja. "Bude, sarapan bareng Jojo dulu, yuk? Bude pasti belum sarapan, kan?"

"Yowes, Bude matiin kompor dulu, yo?" Bude bergegas mematikan kompor. Duduk di samping Gue perlahan dengan masih memakai celemeknya.

Kakak Juga Punya CeritaWhere stories live. Discover now