•36•

406 32 1
                                    

Hal tersebut membuat dirinya teringat dengan apa yang dia pikirkan beberapa jam yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hal tersebut membuat dirinya teringat dengan apa yang dia pikirkan beberapa jam yang lalu. Di mana dia secara otomatis mengira jika Aqila beneran mami kandungnya dan sekarang hal tersebut menjadi nyata? Bukankah seharusnya dia merasa senang bukan? Tetapi kenapa dia masih ragu seolah tak percaya. Bahkan Aldo merasa jika saat ini dia tengah bermimpi.

"Iya sayang, mami adalah mami Aileen dan juga mami kamu," jelas Aqila dengan raut wajah yang terlihat begitu gembira, Angga dan Aileen pun merasa begitu. Kini ketiganya merasakan rasa bahagia yang sangat luar biasa.

Aldo tidak pernah menyangka sekalipun bahwa selama ini yang dia cintai adalah adik kandungnya sendiri.

Bagaimana bisa dia mencintai adik kandungnya sendiri?

Dia bersyukur karena Aileen telah menolak cintanya, karena jika Aileen menerimanya, dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi. Berpacaran dengan adik kandung sendiri adalah hal konyol yang sama sekali tak pernah terpikirkan. Aldo tersenyum samar—hampir saja tak terlihat. Kini, dia sudah tidak merasakan kesedihan tentang cintanya ditolak oleh adik kandung perempuannya.

Ternyata dunia sesempit ini ya?

Aileen menolehkan wajahnya ke samping, dia juga harus mendongakkan wajahnya untuk menatap wajah Aldo karena tinggi badan mereka tentu berbeda. Aldo tingginya hampir sama dengan tinggi badan Arsen, sementara tinggi Aileen hanya sampai pada bahu Aldo saja. Dia menyengir sebelum mulai berbicara. "Sebenernya tadi Aileen mengirimkan pesan itu karena Aileen ingin mempertemukan kakak Aldo dengan kedua orang tua kita, kak,"

Aileen beralih menatap kedua orang tuanya secara bergantian seraya menaik turunkan kedua alisnya menggoda. "Gimana kejutannya?"

Aqila tersenyum namun dia tidak menjawab pertanyaan anak perempuan yang keduanya. Berbeda dengan Angga yang kini tengah menepuk pelan anak perempuannya, sebelum akhirnya mengembangkan senyumannya. "Good girl," jawab Angga dengan suara baritonnya.

"Yeyy! Akhirnya keluarga kita kembali utuh," Aileen bersorak senang sebelum memeluk ketiganya. Ketiganya hanya tersenyum ketika melihat Aileen yang tidak bisa menahan kebahagiaannya. Terlebih mempunyai kakak kandung yang dari dia masih sekolah dasar sampai sekarang masih saja selalu menemaninya, ya walaupun akhir-akhir ini Aldo terlihat sedang menjauhinya karena dia menolak cinta kakak kandungnya.

Salahkah jika dia menolak kakak kandungnya sendiri?

Bukankah dia menolak karena kebaikan keluarganya bersama?

Aqila menatap Aldo dengan tatapan yang sangat terlihat berharap. "Bolehkah mami minta satu permintaan buat Aldo?"

"Mami cuma pengen Aldo tinggal bersama kami dirumah ini? Boleh, kan?"

Dia Arsen (END)Where stories live. Discover now