Bab 09

8 0 1
                                    

"Hem, sejujurnya ini agak menyusahkan. Namun, aku rasa jika kau terus menolak, aku akan membunuhmu dan membawa seluruh madu berserta sarangmu ke rumah temanku," jawab Felicia, sembari mengeluarkan darahnya dan membentuknya menjadi sabit besar dan tak lupa ia juga menatap tajam para lebah di sana, ia sama sekali tidak menampakkan ekspresi takut, meskipun lawannya adalah 7 milyar lebah tentara.

Para lebah yang melihat Felicia yang memegang sabit darah di tangannya, mereka semua nampak menatap tajam sosok Felicia, karena teknik manipulasi darah adalah teknik dasar para vampire, mereka semua bertanya-tanya mengenai kenapa dari sekian banyak kemampuan vampire, Felicia menantamg mereka dengam skill dasar Vampire, yaitu manipulasi darah.

"Dasar vampire rendahan, berani-beraninya kau menghina kami dengan teknik rendahan!" seru sang Ratu dan direspone oleh milyaran lebah tentara yang melesat ke arah Felicia.

Namun, Felicia hanya tersenyum dan berkata, "Kau tak bisa terus beranggapan kalau ras vampir adalah makhluk lemah, karena, aku .... bisa membunuh kalian semua," ucap santai Felicia sambil memutar-mutar sabit ditangannya yang terbuat dari darahnya, "Teknik manipulasi sifat darah, Solid Acid Blood!" seketika Felicia melesat dengan sabitnya dan satu ayunan sabit, setengah pasukan tentara Lebah mati salah keadaan hancur lebur menjadi partikel debu.

"Apa? Bagaimana mungkin?" ucap tak percaya para Lebah iblis, karena pada umumnya para lebah iblis bisa bergerak lebih cepat dari Vampire normal bahkan juga lebih cepat dari Vampire yang sudah berevolusi menjadi daywalker dan Dracula, bahkan Darklord pun tak ada yang sanggup bergerak lebih cepat dari penglihatan mereka. Namun, Felicia berbeda, jangankan mengikuti gerakan dari Felicia, melihat pergerakan Felicia saja tidak bisa.

Felicia yang melihat wajah kaget mereka hanya diam dan mengubah sabit darahnya menjadi cair kembali dan menariknya ke dalam tubuhnya lagi, Felicia juga melihat tangannya yang sedikit terkoyak karena pergesekan dengan partikel udara yang terjadi dalam sangat cepat. Namun, sekali lagi, karena ia adalah Demon, tubuhnya yang rusak dapat dengan mudah beregenerasi.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya sang Ratu pada Felicia dengan aura membunuh yang sangat kuat  yang diarahkan pada Felicia, gadis dengan spesies manusia setengah demon yang dalam ras barbarian vampire, yah, itu bisa terjadi karena ibunya Felicia, Manusia dari bangsa Viking yang juga dikenal sebagai bangsa Barbar. Namun para Viking sudah punah dan satu-satunya wanita yang tersisa diculik ke kediaman bangsa Iblis oleh Darklord sang Dracula karena kalah perang.

 "Aku Felicia, budak dari keluarga Darklord," jawab Felicia sambil menarik nafas dan mengeluarkan darahnya dalam sifat acid yang sangat kuat hingga bisa melelehkan logam terkuat di dunia dalam beberapa detik.

"S-seorang budak? B-bagaimana mungkin sosok elit seperti kami dikalahkan oleh seonggok budak!" seru marah mereka pada Felicia yang mengaku sebagai sosok budak dari Dark Lord, karena pada awalnya mereka mengira kalau Felicia adalah seorang pasukan khusus atau rahasia yang dikirim ke tempat mereka agar mereka mau bergabung dengan pasukkan Darklord, "K-kau pasti bercandakan?" tanya mereka yang menganggap kalau Felicia berbohong pada mereka.

Felicia pun menunjuk kalung budak yang terikat di lehernya, "Apakah setelah melihat ini kau masih berpikir aku berbohong?" tanya Felicia pada sang Ratu lebah Iblis.

Para Lebah Iblis itu langsung memperhatikan kalung budak di leher Felicia, "Ratu, kalung itu asli dan mengikat jiwa serta mananya dengan sangat erat," jawab sang prajurit lebah.

"Gila, ini pasti mimpi buruk? Aku tidak pernah menyangka Darklord merendahkan kami hingga seperti INI!" seru marah sang ratu iblis.

Felicia hanya menatap datar sosok Ratu lebah di hadapannya dan berkata, "Feli tidak akan meminta banyak, cukup berikan aku madu sebanyak toples ini dan setetes royal jelly," pinta Felicia pada Ratu lebah sembari memberikan satu toples kaca yang ia keluarkan dari dalam darahnya, yang merupakan salah satu skill rahasianya yang merupakan teknik yang ia kembangkan dari Blood Manipulation, yaitu, Blood Inventory.

"Setetes?" tanya sang Ratu.

"Apakah itu terlalu banyak untuk diminta?" tanya Felicia.

"T-tidak, h-hanya saja itu .... bukankah terlalu sedikit untuk sebuah kerajaan?" tanya Ratu Lebah.

"Sepertinya kau salah paham akan sesuatu, royal jelly itu, hanya permintaan pribadiku, jadi yang wajib kalian penuhi hanyalah madu, jadi bisakah aku meminta madu sebanyak toples kecil ini?" tanya Felicia.

Ratu lebah yang melihat Prajuritnya yang tidak berdaya dan sepertinya juga agak kehilangan keberanian untuk bertarung langsung menatap ke arah Felicia, "Kenapa kau hanya meminta sedikit?" tanya sang Ratu.

"Karena, jika aku meminta terlalu banyak, maka tidak akan ada sisa untuk kalian," jawab santai oleh Felicia, "Lagi pula, aku tidak akan datang kemari jika aku tidak diminta untuk melakukannya."

Mendengar jawaban Felicia ratu lebah itu langsung menghela nafas, "Siapa namamu?" tanya sang Ratu Lebah.

"Nama hamba Felicia. Dan terima kasih atas kebaikannya dalam memberikan madu untuk hamba, saya sangat tersanjung Yang Mulia Ratu," jawab Felicia.

"Felicia ya. Kenapa orang sekuat dirimu menjadi budak?" tanya sang Ratu lebah sembari mengambil toples kecil di tangan Felicia dan langsung ia berikan pada bawahannya untuk diisi dengan madu.

"Hem, bagaimana yah? Akan lebih mudah bagiku mengatakan, kalau ini semua karena aku sudah ditakdirkan seperti ini, kalung budak ini dipasangkan ke leherku saat aku masih anak-anak, bertepatan pula saat ibuku dibunuh karena dianggap tidak berguna oleh Darklord," jawab Felicia sambil duduk menunggu madu dari Ratu Lebah Iblis.

Ratu Lebah itu diam dan akhirnya memberikan madunya pada Felicia, "Terima kasih sudah mau bekerja sama dan aku minta maaf, karena telah membunuh banyak prajuritmu," gumam pelan Felicia yang pergi keluar

Setelah berada di luar, nampak seekor serigala raksasa sedang duduk menunggu Felicia, "Wow, apa yang terjadi?" tanyanya ketika melihat Felicia keluar dalam keadaan telanjang bulat.

"Baju itu terbuat dari kain sutra yang jauh lebih rapuh dari baju biasa, jadi ketika aku bergerak dengan kecepatan tinggi dia hancur karena tak sanggup menahan gesekan udara," jawab Felicia secara logis.

"Oh begitu, baiklah bagaimana kalau kita kembali dulu, aku rasa ayahku bisa memberikanmu beberapa baju untukmu, soalnya jika kau pulang dalam keadaan begitu, takutnya terjadi hal yang tak diinginkan," ucap Skoll sambil menunduk yang dimaksudkan agar Felicia duduk di punggungnya.

"Aku bisa jalan sendiri," ucap Felicia yang berjalan mendahului Skoll.

"Ah iya maaf," ucap Skoll yang mengikuti dari belakang, "Ah iya bagaimana madunya, apa kau berhasil?" tanya Skoll lagi.

"Ya, aku berhasil mengambil satu toples penuh," ungkap santai Felicia.

"Kalau begitu baguslah," gumam pelan Skoll.

Singkat cerita.

Terlihat kini Felicia kini mengenakan Yukata hitam dengan motif bunga Sakura mekar di pergelangan tangannya dan juga bagian bawah Yukatanya.

"Terima kasih hadiahnya, Skoll-san, Hati-san dan Fenrir-dono, aku akan mengingat kebaikan kalian," ucap Felicia sembari tersenyum dan akhirnya pergi dari rumah para Gian Wolf itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terima kasih hadiahnya, Skoll-san, Hati-san dan Fenrir-dono, aku akan mengingat kebaikan kalian," ucap Felicia sembari tersenyum dan akhirnya pergi dari rumah para Gian Wolf itu.

Bersambung

Half Demon PrincessWhere stories live. Discover now