Bab 01

63 7 8
                                    

Seperti biasa, ketika orang ini membuat cerita Isekai. Maka akulah tokoh utamanya dan akan bertemu kakek tua yang membawaku ke Isekai.

Namun, ada kalanya aku berharap sesekali dibuat berbeda dari biasanya. Seperti misalnya bukan dengan kakek-kakek yang memberikan pilihan kemampuan, sejujurnya aku jadi bingung jika harus memilih kekuatan sendiri. Sesekali aku ingin bekerja keras dalam mencari kekuatan.

Namun, sepertinya kali ini temanya bukan isekai, karena saat ini aku berada di dunia manusia. Saat ini sedang hujan yang sangat lebat, petir nampak menyambar berkali-kali, aku sedang membawa kantong plastik hitam yang isinya adalah barang belanjaan.

Sudah lima menit aku berdiam diri di post ronda menunggu hujan reda, tapi hujan tak kunjung reda. Aku mulai kehilangan kesabaran, dan ingin cepat-cepat sampai rumah. Akhirnya aku nekat berlari keluar dari pos ronda menuju rumah, dan....

Tiiiit!!!!

Setelah mendengar suara klakson, aku tidak bisa mendengar dan merasakan apapun hingga akhirnya aku membuka mata dan melihat cahaya.

Seketika aku merasa berada di tempat yang aneh, dimana saat mata ini terbuka aku melihat aku sedang diangkat oleh seorang pria bertelinga lancip, aku bingung kenapa aku merasa begitu kecil di hadapannya, padahal aku adalah anak usia 19 tahun. Aku alihkan pandanganku ke arah lain dan aku pun melihat kalau aku berada di tempat gelap penuh dengan dekorasi menyeramkan. Saat ini aku mulai sadar, kalau bukan orang lain yang jadi raksasa, melainkan aku yang secara tiba-tiba dan entah bagaimana ceritanya terlahir kembali sebagai bayi, karena saat ini aku melihat tanganku sangat kecil.

Pria yang mengangkatku kemudian tertawa dan menyerahkan diriku pada seorang wanita yang nampak menyedihkan dengan baju kotor, ia juga memakai kalung besi dengan rantai di lehernya

Pria tadi mulai bicara. Namun, aku tidak tahu apa yang ia katakan, bahasanya sangat berbeda jauh dengan bahasa-bahasa yang aku tahu. Lalu perempuan yang memelukku juga menatap pria itu dengan marah, aku tidak mengerti. Namun, aku mencoba menjalaninya, aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku maka dari itu setidaknya aku harus hidup sampai bisa bicara dan memahami kata-kata yang mereka gunakan.

Setahun kemudian.

Setelah sekian lama, aku memperhatikan kata-kata, situasi dan banyak hal, akhirnya aku bisa memahami sebagian perkataan mereka. Saat ini sepertinya aku berada di Isekai yang dipenuhi iblis dan monster, lebih tepatnya aku ada di wilayah para iblis. Bisa dibilang aku juga iblis. Namun, sayang meski aku anak raja iblis aku sama sekali tidak dihormati, hal ini karena aku lahir dari rahim manusia yang jadi budak Raja iblis.

Selain dikucilkan oleh para iblis dan tak dianggap oleh ayahku sendiri. Nampaknya ibuku juga tidak begitu menyukaiku. Mungkin karena aku memiliki darah dari orang yang paling ia benci.

Aku menjadi seorang Half Demon, yang masih lemah dan cukup rentan. Dari sudut pandang para Iblis, aku adalah seorang aib underworld sedangkan, di sisi manusia, dia juga Dibenci oleh para manusia, termasuk juga Ibu nya sendiri.

Selama ini, meskipun aku tidak begitu disukai, ibuku tetap merawatku, mungkin karena aku tidak terlalu rewel, tatapannya tidak menyenangkan, meski begitu ia tetap memberiku makan bahkan disaat ia sibuk, mungkin ia punya harapan tersendiri padaku.

Aku belum begitu mengerti banyak hal, tapi sepertinya ia ingin aku tetap hidup untuk dirinya sendiri, sehingga suka atau tidak suka ia akan tetap merawatku.

7 Tahun setelahnya.

Aku sekarang sudah cukup kuat bahkan sangat kuat jika dibandingkan dengan manusia biasa, levelku akan setara dengan petualang level B. Namun, jika dibandingkan dengan iblis di usia yang sama, aku masih yang terlemah.

Half Demon PrincessWhere stories live. Discover now