Prolog

15.8K 733 28
                                    

"Aku menyukaimu."

Dua kalimat yang membuatku terpaku. Mataku tak lepas memandangnya yang masih tertunduk, kedua tangannya saling bertaut, memainkan ujung seragam yang di gunakannya. Sebisa mungkin aku menelan ludah akibat tenggorakanku yang tiba-tiba terasa kering.

Aku menoleh ke sekilingku, sepi dan terasa dingin. Lalu aku menoleh lagi ke arahnya yang masih menunduk, membuat rambut panjangnya menutupi bagian depan wajahnya.

"Kamu orang, 'kan?" pertanyaan bodoh itu keluar begitu saja dari mulutku tanpa bisa ku cegah.

Dia mendongkak, matanya sudah mulai berkaca-kaca.

Abra, bodoh!

Kembali aku menelan ludahku susah payah.

"Aku suka kamu." kembali ia mengatakannya meski nadanya sedikit pelan namun terdengar bergetar.

Seumur hidup aku belum pernah menyatakan cinta apalagi di tembak kayak sekarang ini. Sumpah, aku kayak orang bloon beneran sekarang. Nggak tahu harus ngomong apa.

Harusnya aku bahagia karena orang yang aku sukai menyukaiku. Tapi, aku merasa seperti seorang pengecut sekarang.

"Kamu nggak jawab." nadanya semakin bergetar,

Bukan aku nggak jawab, tapi aku bingung. Lalu terdengar isakan kecil keluar dari bibirnya.

Shit!

Jika ibu tahu, aku membuat seorang gadis menangis pasti beliau akan segera mengirimku ke Thailand dan menyuruhku operasi kelamin. Najis tralala trililii... Membayangkannya saja membuatku bergidik ngeri.

Lalu yang terjadi setelahnya, membiarkan dia menabrakan diri padaku yang hanya bisa diam.

"Maaf.."

Entah untuk apa, tapi seolah aku harus mengatakannya.

Dia hanya menangis memelukku dan aku membiarkannya.

Harusnya aku bahagia namun aku sendiri tak tahu perasaanku kini tengah berkelana kemana.

The Baby BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang