Little Omega (Yizhan)✓

Little Omega 20: Ayah

Ternyata wanita itu tengah hamil, Xiao Zhan baru tahu setelah dia duduk di meja bundar dengan lima kursi mengelilinginya,

Dia duduk di samping kiri wanita yang terus menunduk dan mengelus perutnya. Mungkin benar wanita itu sedang meratapi nasib malunya bertemu dengan Xiao Zhan. Si Omega yang menggendong bayi itu tidak berhenti menatap si Wanita Omega itu.

"Jiejie mengandung sudah berapa bulan?"

"Lima" cicit Fei Yu.

"Wah.. Ternyata sudah besar. Jiejie sering mengidam belum? Apa kau tahu. Dulu aku mengidam ingin makan yang manis-manis. Hihi. Apa jie juga?"

Wanita itu baru berani menatap Zhan yang antusias menceritakan pengalaman hamilnya. Jujur Fei Yu sudah kehilangan wajahnya karena merasa bersalah sudah hampir merebut Yibo. Ya meski belum sempat tapikan sudah sangat mencoreng wajahnya.

"K-kau tidak mau marah padaku?"

"Kenapa?" tanya Zhan polos.

Bayi di gendongannya menatap Fei Yu. Terus menatap tanapa ekspresi. Karena itulah, Fei Yu membalas tatapan si bayi yang hampir mirip dengan ayahnya. Ya, bayi itu dan ayahnya memiliki tatapan yang sama. Datar.

"Aku hampir merebut Wang Yibo darimu."

Sosok Beta di sampingnya terus memerhatikan mereka. Wanita itu tengah menyantap waflnya. Namun tatapannya tidak beralih dari wanita yang sekarang menjadi matenya.

"Ah.. Hehe" Zhan tersenyum canggung, dia ingat Yibo pernah bercerita ketika dia melahirkan suaminya dicium wanita lain. Ah, sempat sekali Zhan ingin menangis tapi untung saja Yibo segera membersihkan dirinya dengan mencium Zhan banyak-banyak.

"Xiao Zhan namamu kan?"

"Iya."

Sreett

Fei Yu menarik tangan kanan Zhan dan menggenggamnya kuat. "Hiks. Maafkan aku."  tangisnya.

Lihe, Chen Yao bahkan Zhan juga termenung dengan tangisan Fei Yu. Matanya sudah sembab. Senyum manis sebelumnya hilang sekarang hanya wajah sedihnya. Jika boleh jujur Zhan juga sangat kesal dengan mantan tunangan suaminya ini.

"J-jie.. Aku sudah tidak apa-apa. Aku memaafkanmu." Zhan membalas genggaman Fei Yu dengan mengelus punggung tangannya.

Puk

Siapa sangka jika si mungil Wang Ji juga ikut menaruh telapak tangannya di punggung tangan ibunya. Aw, Zhan gemas sekali.

Fei Yu melihat bayi itu dengan polos menatapnya seperti mengatakan jangan khawatir semua sudah baik-baik saja. Iya karena ayahnya sudah mendapat karmanya. Hahaha.

Barulah Fei Yu tersenyum manis layaknya Omega lainnya. Dia merasa lega meski ingin menangis lagi.

"Jadi.. Apa Yu Jie dan Yao Jie sudah menikah? Itu anakmu kan Jie?"
Xiao Zhan terkikik.

Ketika itu anaknya mulai menepuk-nepuk dada Xiao Zhan dan menarik ujung kerah kaos yang digunakannya. Begitu memohon wajah manis anak itu lalu merengek.

"Iya, dia anakku. Dan kami belum menikah."

"Ha?! Kenapa?!" Zhan shock.

"Hiks. Hiks" suara rengekkan Wang Ji.

Mau tidak mau Zhan harus meminta ijin pada mereka untuk menyusui sebentar. Untungnya Lihe menyiapkan ruangan kerjanya untuk digunakan untuk menyusui. Segeralah dia kesana meninggalkan ketiga orang tadi dengan suasana canggung.

"Yu, maafkan aku. Aku akan tetap berjuang mendapat restu orang tuamu." kata wanita itu.

"Iya Jie. Semangat." ujarnya dengan tersenyum. Meski begitu tatapan nanar Fei Yu tidak bisa berbohong jika dia sangat sedih.