Little Omega (Yizhan)✓

Little Omega 9 : Maafkan Aku

Mereka berdua berada di trotoar. Tepat di depan gedung restoran yang ramai pengunjung karena hari beranjak siang. Dia, Omega, menatap lurus Beta di depannya. Pakaiannya terlihat modis dan stylish. Terlihat cantik dan anggun. Sayangnya Beta itu muak melihatnya.

Jika tidak karena adiknya yang meminta untuk berdua bersama Alpha titan itu, mereka sudah diusir olehnya.

Nyonya Wang mengajak Lihe menjauhi mereka berdua. Dia ingin anaknya meminta maaf tanpa gangguan. Sedangkan dia harus bisa mengambil hati Beta itu agar Omega di dalam sana bisa menjadi menantunya, meski dia tahu anaknya tidak akan bisa dimaafkan.

"Anak anda tidak diperbolehkan mendekati Xiao Zhan."

Akhirnya Lihe, Beta, itu berucap. Sudah memberi benteng tegas melindungi permatanya. Namun Nyonya Wang hanya tersenyum. Beta itu sangat membuatnya terhibur. Andai dia memiliki anak yang cerewet seperti Lihe.

Pasti sudah sangat ramai rumahnya. Sayangnya hanya Zhuocheng dan dia yang bisa mencairkan suasana. Tidak dengan Wang Zi Fan, Wang Yibo ataupun Liu haikuan. Mereka Alpha dingin yang enggan bergurau.

"Kenapa anda tertawa? Tidak ada yang lucu." Lihe

"Kau itu lucu." ujar Huang Key. "Kau anaknya Xiao Aheng bukan?"

"Lalu?" Xiao Lihe mengerutkan alisnya. Nyonya besar ini sangat aneh. Tiba-tiba tertawa sendiri. Tiba-tiba dingin. Mungkin terserang bipolar.

"Aku mengenal baik ayahmu. Ayahmu teman dekat suamiku." terangnya.

"Tidak usah membuat cerita seolah anda kenal dengan keluargaku. Dan menjadikan ini untuk mendekati adikku."

"Loh. Aku hanya berkata apa adanya. Ayahmu pemilik hotel disana kan?" ujar Huang Key enteng. Toh benar suaminya dekat dengan Xiao Aheng.

Lihe cemberut. Sepertinya dia salah mengikuti nenek tua ini. Tidak ada rasa takutnya ketika Lihe menggeretak. "Bukan urusanmu. Bawa anakmu menyingkir dari restoranku."

Senyuman Nyonya Wang luntur. Seketika suasana menjadi dingin. Terik matahari juga tidak menghalangi angin memberikan nafas bagi pepohonan. Nyonya Wang ini memang sulit ditebak. Kadang ramah kadang bisa terlihat seperti orang sombong.

"Kenapa kau sangat membenci Yibo?" tanya Huang Key berwajah datar. (mukanya keluarga Wang pada butek ya.. Ada mslh hidup apaan coba.)

Lihe membalasnya dengan menatap tajam. Dia bersedia dengan senang hati menjadi batu penghalang untuk niat Yibo.
"Karena dia sudah melukai hati adikku."

"Oh ya? Tapi aku melihat adikmu sangat menempel pada Yibo. Lalu aku harus memisahkan mereka?" Huang Key tetap tegas dengan pendiriannya. Ujung alis kirinya naik ke atas, tanda mencari balasan dari pihak lawan.

Tentu saja Lihe tahu jika Nyonya Wang memprovokasinya agar menurunkan egonya. Namun tidak akan semudah itu Lihe tetap tidak menyukai Yibo yang terang-terangan menuduh Zhan menjebaknya.

"Adikku bukan Omega murahan! Jangan katakan seolah dia yang membutuhkan Yibo. Seharusnya anak anda yang bersujud memohon ampun pada adikku."

"Sudah. Itu." Huang Key menunjuk ke dalam restoran. Terlihat Yibo sedang bersujud di depan Zhan. Disaksikan banyak orang. Terlihat penyesalan di mata Alpha itu.

"Ish. Xiao Zhan" Lihe menghentakkan kakinya. Kesal.

Disekitar suasana sedang ramai karena banyak orang makan siang. Namanya juga restoran terkenal. Jadi pasti banyak yang datang. Terdapat tiga koki disana. Xiao Zhan bagian shift sore setelah pulang sekolah. Karena ini week end dia berada di sana dari pagi.