04

18 2 1
                                    

   Halaman sebelas10/08/2022

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   Halaman sebelas
10/08/2022

    Di antara musim yang berubah dan udara yang menyelimutiku, itu membuatku mengingat kita di hari-hari itu. Hari di mana aku pergi dari rumah karena sifat egoisku, saat pulang sekolah bersamamu melewati jalanan ini dengan tawa dan senyum yang hangat. Suasananya terasa asing, padahal kita dulu bersama setiap hari.

   Tahun lalu Biru masih ada di sini, tapi suasana dan langkah kakiku di jalan ini semuanya terasa asing.

   Aku tak terbiasa di persimpangan ini tanpa Biru, aku hanya bisa duduk terdiam tanpa tahu ke mana harus pergi. Dulu Biru sangat bersinar, kisah kami sangat berharga seperti sebuah film, tetapi kini telah berakhir.

   Masa kita telah berakhir.

   Bahkan di malam yang dingin ini tiba-tiba aku mengingatmu, seperti biasa. Bagiku, hanya Biru satu-satunya. Dia pernah berkata, "Aku bakal selalu membuatmu berjalan di jalan berbunga atau apapun itu, asal kamu bahagia."

   Dan bodohnya sampai sekarang, meskipun waktu telah berlalu, aku masih percaya saat dia berkata akan ada di sini untukku.

   Kita dulu saling memiliki, kenapa kita jadi seperti ini?

   Haruskah aku menyalahkan semesta, karena telah memisahkan dirimu denganku, Biru?

   Aku tak terbiasa dengan ini.

   Haruskah aku melupakanmu?

.ೃ࿔

Halaman dua belas
22/08/2022

   Aku hanya ingin mengingat hari-hari itu meski hanya sesaat, meskipun aku tahu tak akan ada yang berubah setelah kamu membaca ini. Saat musim berganti, bisakah aku melupakannya?

   Setelah mengitari satu bumi ini, bisakah aku melupakan cinta pertamaku?

   Suara yang aku rindukan bahkan dalam mimpi, meskipun berapa kali pun aku memanggil namanya, tak ada jawaban sama sekali. Hanya suara menyedihkan yang menggema dalam ruangan ini, dan aku mendengarkan suara itu sendirian.

   Harapanku tentang Biru perlahan lenyap. Aku pasti akan menemukanmu, meski kini Biru pergi begitu jauh dan tak dapat ku lihat.

   Biru, jika kamu membaca tulisan ini, ayo pergi ke tempat di ujung fajar saat bertemu nanti.

    Melalui hari tak berujung, dingin dan kejam, aku tahu namanya perlahan akan terlupakan. Aku takkan berhenti dan terus berteriak memanggil namanya.

    Biru, kembalilah...

   Aku merindukanmu...

.ೃ࿔

Star In 2010 ✔️Where stories live. Discover now