PART 38

7.3K 623 6
                                    


Flashback

Sebelum Reylan di pulangkan ke mansion, dokter Agha sempat mengatakan sesuatu pada Edward

"Edward, sebelum transplantasi jantung Reylan di lakukan, aku pernah memberitahu segala resikonya kepadamu kan?" Tanya Agha serius yang diangguki oleh Edward

"Salah satunya adalah pembekuan darah"

Edward mengangguk lagi

"Dan sialnya itu terjadi pada Reylan"

'deg'

"Apa!?"

"Dan lebih sialnya lagi, itu terjadi pada paru paru nya"

"APA YANG KAU KATAKAN AGHA!! KAU BILANG REYLAN BAIK BAIK SAJA"

"Aku bilang seperti itu karena disana ada Reylan!!"

"Tapi kenapa kau baru bilang sekarang!!"

"Maafkan aku Edward, aku baru menyadari beberapa Minggu yang lalu, ya aku akui, setiap aku mengecek keadaan Reylan, nafasnya selalu berat, tapi aku berfikir itu adalah hal yang wajar setelah transplantasi jantung, dan setelah aku mengecek keadaan Reylan berkali kali, hasilnya tetap sama, nafasnya selalu saja memberat, dan aku memutuskan untuk melakukan CT-scan tanpa pengetahuan kalian dan ternyata, ada penggumpalan darah di paru parunya, aku minta maaf Edward"

"Lalu aku harus apa Agha? Apa yang harus aku lakukan?" Lirih Edward

"Masih ada aku Ed, masih belum terlambat untuk menyembuhkan nya, aku akan membuatnya kembali seperti semula, aku berjanji"

Flashback end

Edward mengelus rambut putranya yang sedang tertidur sangat pulas, menatap wajah putranya yang terlihat sangat damai saat tertidur

Ia masih tidak percaya semua ini akan terjadi pada putra bungsunya, putra kesayangannya, jika boleh meminta, biar ia saja yang menggantikan posisi Reylan saat ini

Anak bungsunya ini masih terlalu kecil untuk bisa menerima kenyataan pahit ini, kenapa harus Reylan nya? Kenapa tidak dirinya saja? Kenapa?

Edward pikir, dengan transplantasi jantung yang dilakukan Reylan, semuanya akan baik baik saja setelah itu, tapi dugaannya salah, nyatanya Reylan tetap tidak baik baik saja

Memilih pergi dari sana untuk menemui fanya yang sudah menunggunya di kamar, tapi sebelum itu, Edward mencium kening Reylan baru setelahnya ia pergi

Pagi harinya, Reylan sudah siap dengan seragam sekolahnya, melupakan bahwa dia tidak akan pernah lagi sekolah umum

Dengan senyum lebar yang terukir di wajahnya, Reylan berjalan dengan penuh semangat ke arah meja makan

Opa dan Oma nya tidak berada disini, Karena tadi pagi pagi sekali mereka berangkat ke luar negeri

"Selamat pagi semuanya!" Sapa Reylan dengan riang

"Kenapa pakai seragam sekolah?" Tanya Edward datar

Reylan melunturkan senyumnya mendengar pertanyaan dari Daddy nya "Reylan mau sekolah dad"

"Semalam daddy sudah bilang kan kalau kau tidak akan sekolah umum lagi?" Edward semakin mendatarkan wajahnya yang mana membuat Reylan semakin menundukkan kepalanya dan meremat ujung seragamnya

"Maaf dad"

"Kembali ke kamar lalu ganti baju" ucap Edward

"Tapi dad aku mau sekolah umum seperti biasanya, aku nggak mau homeschooling"

Reyhan ReylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang