5. 🦋

735 57 3
                                    

Dorriel sudah di bantu anak-anak tim bandnya untuk mengobati lukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dorriel sudah di bantu anak-anak tim bandnya untuk mengobati lukanya. Sudah beberapa menit dan luka di sudut bibir Dorriel sudah kering yang membuat Dorriel mudah untuk berbicara. Disana juga sudah ada Dery yang berdiam tidak berani menatap mata Dorriel. Yena terlihat khawatir sekali dengan Dorriel.

"Kak udah gak papa?" Yena memasang ekspresi sedihnya yang hanya diangguki oleh Dorriel.

"Btw, Gea. Lo ngapain lo daritadi liatin lapangan mulu? Dah kemaren gak ikut rapat." Sindir Ryuin yang sepertinya ia kesal dengan kelakuan Gea yang semena-mena.

"Sorry ya. Asma gue kemaren mendadak kambuh jadi gue langsung pulang," ujar Gea dengan rasa bersalahnya.

"Iya gak papa kok kalo sakit gak usah dipaksa." Rens menenangkannya agar Gea tidak marah dengan teguran dari Ryuin.

"Yaudah dah lewat sejam. Kita mulai aja latihannya. Luka gue juga dah kering sama kaki gue juga dah gak sakit. Sorry yaa gara-gara gue, kita jadi telat latihan." Dorriel perlahan turun dari kasur.

"Gak papa kok Do. Sorry juga ya gue ngaret padahal Luki dah bangunin gue." Dery berbicara hati-hari agar tidak membuat Dorriel marah.

Dorriel hanya diam saja mendengar perkataan Dorriel lalu melanjutkan jalannya menuju ruang latihan disusul anggota lainnya. Latihan itu berlangsung tenang tanpa hambatan apapun. Hingga tidak terasa sudah hampir jam 14.00. Dorriel merasa bersalah jadinya sebelum sore, ia memilih untuk menyudahi latihan. Ia juga ingin beristirahat karena tubuhnya yang masih sakit. Ia dibonceng Rens dan ditemani Haican untuk pulang.

.

━━━━━━

.

"Kak Jo, udah mau jam 14.00 nih. Harusnya kita dah selesai." Jun mengelap kasar keringat yang ada di dahinya.

"Oh iyaa perjanjiannya latihan sampe jam 14.00 ya. Sorry gue lupa terlalu asik latihan." Jo juga menyeka keringatnya lalu membuka baju atasannya yang sudah sangat basah karena keringat.

"Sayang, nih aku beliin es kopi." Dery menghampiri Luki dan menyerahkan segelas es kopi.

"Buat kita mana nih Der?" Juan menggoda Dery yang hanya bisa tersenyum simpul.

"Kok kamu latihannya cepet? Katanya sampe sore?" Luki bertanya kepada Dery yang masih sibuk mengelap keringet Luki.

"Ketumnya tadi abis kecelakaan jadi dia mulangin latihan lebih cepet. Sekarang aja dia pulangnya ditebengin Rens. Motornya rusak katanya," ujar Dery.

Johnathan langsung menengok ke arah Dery. Jangan-jangan ketum band itu adalah pria kecil yang tadi kecelakaan bersamanya? Johnathan juga lupa memberi alamat dan nomor telepon bengkel yang didatangi tukang derek langganannya.

"Der, keknya ketum band lo tadi pagi kecelakaan sama gue dah," ujar Jo yang langsung membuat Dery membulatkan mata dan mulutnya. Begitupun Luki. Dan lagi-lagi, Jo kembali menceritakan kejadian itu kepada Dery dan Luki.

𝐌𝐲 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲, 𝐌𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 || Johndo || END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang