[BOOK 1] ENCHANTRESS AMONGST ALCHEMISTS: GHOST KING'S WIFE

Chapter 171: Reuni Ibu & Anak (4)

Mu Qing menatap pasangan itu dengan rasa ingin tahu. Mungkinkah dia salah menebak? Mereka tidak di sini sebagai balasan untuk Mu Ru Yue memukuli Nona Muda dari keluarga Xiao?

"Anak perempuanku?" Nyonya Sheng Yue mengangkat alisnya. "Aku juga tidak tahu putri tidak berbakti apa yang kamu bicarakan..."

Mu Qing hanya tahu bahwa mereka berasal dari keluarga Xiao. Setelah mendengar kata-kata Nyonya Sheng Yue, dia langsung menebak identitasnya. Dia tidak bisa menahan keheranan dan matanya melebar saat dia menjelaskan, "Kamu... kamu adalah Nyonya Sheng Yue dari keluarga Xiao di Domain Sheng?"

Mu Qing masih memiliki pemahaman tentang Domain Sheng, meskipun dia tidak berasal dari sana.

Nyonya Sheng Yue ini tidak dapat disangkal memegang status paling bergengsi di Domain Sheng. Kekuatannya untuk menggalang pendukung benar-benar tak tertandingi. Untuk mata air roh suci, siapa yang tidak akan bergerak untuk mematuhi perintahnya?

"Kamu pikir seseorang akan cukup berani untuk meniruku?" Ekspresi Nyonya Sheng Yue berangsur-angsur menjadi gelap. "Segera klarifikasi apa yang kamu katakan sebelumnya!"

Mu Qing sangat takut sehingga dia gemetar. Dia tidak berani berbohong dan menceritakan apa yang terjadi pada hari itu.

"Belum lama ini, seorang wanita dari keluarga Xiao datang ke Kerajaan Zi Yue, mengatakan bahwa dia adalah putrimu yang terhormat. Dia datang untuk tur pemandangan dan untuk beberapa alasan menyukai Raja Hantu Ye Wu Chen dari Kerajaan Zi Yue. Dia menantang putriku yang tidak berbakti, Mu Ru Yue demi Ye Wu Chen, dan terluka parah oleh Mu Ru Yue yang terkutuk itu."

"Nyonya Sheng Yue, Mu Ru Yue bukan lagi putri keluarga Mu. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau padanya. Saya tidak akan mengatakan sepatah kata pun bahkan jika Anda membunuhnya. Namun, saya berharap Nyonya akan berbelas kasih dan melepaskan orang-orang yang tidak bersalah dari keluarga Mu saya. Mereka berbeda dari jalang Mu Ru Yue karena mereka tidak akan melakukan tindakan bodoh seperti itu."

Nyonya Sheng Yue menjadi marah mendengar Mu Qing menyebut Mu Ru Yue jalang dan mengatakan dia bodoh.

Tapi dia mendapatkan inti dari apa yang terjadi dari kata-kata Mu Qing...

Tidak heran mengapa Xiao Min dibawa kembali dengan hanya setengah hidupnya dua bulan lalu. Apalagi lelaki tua itu berani membohonginya. Dia baru saja mengatakan bahwa cucunya naksir seorang pria tetapi dihalangi oleh gadis lain. Tidak hanya dia membatalkan budidaya cucunya, dia juga mengatakan dia akan memusnahkan seluruh keluarga Xiao.

Bukankah lelaki tua itu tahu kepribadiannya sendiri? Itu jelas salah Xiao Min karena terluka. Bisakah teknik terlarang keluarga Xiao digunakan begitu saja? Itu sudah merupakan berkah dia masih hidup.

Dia ingin keluarga Xiao membalaskan dendamnya? Dia hanya bermimpi!

Mengapa dia harus membersihkan kekacauan Xiao Min? Gadis arogan dan lalim itu mungkin ingin merebut pria orang lain dan malah diberi pelajaran.

Pada saat itu, dia tidak bahagia. Jika bukan karena fakta bahwa dia adalah seorang penatua, dia akan tanpa ampun mengajari Xiao Min pelajaran agar dia tahu luasnya langit dan bumi.

Siapa yang tahu bahwa pria yang ingin direbut Xiao Min adalah pria dari putrinya yang berharga?

Jika dia tahu tentang ini, dia akan secara pribadi berurusan dengan Xiao Min di keluarga Xiao.

Ketika Mu Qing melihat Nyonya Sheng Yue sangat terkejut, dia mengira Nyonya Sheng Yue marah karena Mu Ru Yue mengalahkan Xiao Min. Dia dalam hati memarahi Mu Ru Yue di dalam hatinya.

Gadis itu hanya tahu bagaimana membuat masalah dari pagi hingga malam!

"Nyonya Sheng Yue, jangan khawatir. Saya pasti akan membalas dendam dan menghapus dendam untuk putri Anda. Saya akan mengirim orang untuk memanggil jalang itu Mu Ru Yue ke sini untuk dihukum Nyonya. Jika Nyonya tidak ingin mengotori tangan Anda, saya juga dapat mengatur seseorang untuk menyelesaikannya atas nama Nyonya. Kali ini, saya, Mu Qing, pasti akan menempatkan kebenaran di atas keluarga. Seseorang-"

Sebuah tangan giok dengan kejam menampar wajahnya sebelum dia bisa menyelesaikan pesanannya.