22

816 75 5
                                    

"Len"

Audrey memasuki unit apartemen Lena masih lengkap dengan seragam pramugarinya.

"Drey lo kenapa? Kok nangis si?"

Lena membawa Audrey masuk dan mendudukannya di sofa.

"Nangis aja dulu. Kalo lo udah tenang udah siap, baru lo cerita sama gue" Lena membawa Audrey kedalam pelukannya.

Setelah hampir sepuluh menit Audrey menangis dalam pelukan Lena akhirnya Audrey melepaskan pelukan Lena dan mengusap air matanya.

"Sekarang cerita" Lena memegang pundak Audrey.

"Kevin"

"Kevin kenapa?"

"Dia.. dia"

"Kevin kenapa Drey?"

Audrey membuka hpnya dan mengulurkan pada Lena.

"Bangsat" hampir saja Lena membanting hp itu jika dia tak ingat bahwa itu bukan miliknya.

"Lo tau itu cewek siapa?"

Audrey mengangguk

"Lo udah tanya sama Kevin?"

"Apa lagi yang harus gue tanyain Len? Semuanya udah jelas, ada buktinya. Mereka.. mereka tidur bareng" Audrey kembali menangis tapi tak seperti tadi.

"Drey" Lena mengusap lengan Audrey.

"Gue gak nyangka Kevin bakalan gitu di belakang gue Len. Gue tau kurang gue banyak. Tapi, tapi dia bisakan ngasi tau gue, kalo dia mau putus dari gue pun caranya gak harus gini kan Len?" Audrey kembali menangis dalam pelukan Lena.

                           ***
[Anya]

Setelah membangunkan mas Kevin tadi gue segera kedapur dan mengirimkan foto itu ke Audrey.

"Semoga setelah ini gue bisa milikin mas Kevin" Anya bergumam dan segera memasukan kembali hpnya ke kantong celananya.

Kalo kalian tanya kok gue punya nomer hpnya Audrey, gue gak sengaja liat foto polaroid yang gambarnya id card sama nomer hp yang mas Kevin simpen di laci kamarnya.

Hari itu gue masuk kekamar mas Kevin untuk melihat-lihat dan gak sengaja liat laci mas Kevin kebuka.

***

"Makasih ya mas Kevin udah mau aku repotin selama aku di jakarta" Anya berdiri di depan Kevin sambil memegang kopernya. Saat ini mereka ada di bandara, Kevin mengantar Anya untuk kembali ke banyuwangi.

"Iya" Kevin menjawab seadanya.

"Yaudah Anya masuk dulu. Mas Kevin sehat-sehat ya di sini" Anya maju dan memeluk tubuh Kevin.

Kevin yang sadar bahwa ini tidak benar karena dia tau Anya punya maksud lain, Kevin segera melepaskan pelukan Anya.

"Mas?"

"Gue balik" Kevin tanpa menghiraukan panggilan Anya dia membalikan badannya dan berjalan menjauh.

***

"Yang" Kevin memasuki unit apartemen Audrey.

Kevin melihat banyak kardus di dalam apartemen Audrey dan barang-barang yang sebagian sudah masuk kedalam kardus itu.

Kevin terus melangkah mencari keberadaan Audrey, sampailah pada kamar Audrey yang pintunya sedikit terbuka dan Kevin melihat Audrey yang tengah membereskan baju-bajunya.

"Yang, kok banyak kardus sih?"
"Mau pindahan?"
"Kok gak bilang sama aku"

Audrey melihat kearah Kevin dan matanya mulai memanas tapi dia menahan sekuat tenaga untuk tidak menangis saat ini.

"Vin"

Kevin yang merasa aneh dengan panggilan Audrey kepada dirinya dia langsung mendekat.

"Kenapa?"

"Kita udahan aja"

"Maksudnya?"

"Kita akhiri semuanya sampai di sini aja"

"Yang? Kamu bercandakan?" Kevin memegang pundak Audrey.

"Aku serius"

"Kenapa? Kok tiba-tiba sih?"
"Aku ada salah apa sama kamu?"

"Kita udah aja. Kamu bisa cari yang lebih dari aku" Audrey beranjak dari duduknya dan meninggalkan Kevin yang masih mencerna kata-kata Audrey.

***

"Ma" Audrey yang baru sampai di halaman rumahnya yang di sambut oleh mamanya dengan pelukan.

"Gak apa-apa" Mama Audrey membingkai wajah anaknya dengan kedua tangannya.

Audrey kembali masuk kedalam pelukan mamanya.

Audrey sudah menceritakan pada mamanya tentang masalahnya dengan Kevin, juga keputusannya berhenti menjadi pramugari.

Audrey meminta orang-orang terdekatnya untuk tidak memberitahukan Kevin keberadaanya di mana.

Mereka berdua masuk kedalam rumah. Koper Audrey sudah di ambil oleh bi minah.

Bang Arka yang ada di ruang keluarga tengah bermain ps menghentikan permainanya.

Greb

Dia memeluk Audrey.

"Apa perlu abang kasi pelajaran ke Kevin?"

Audrey menggeleng dalam pelukan Arka.

"Gak usah bang. Adek gak mau nanti abang dapet masalah"

"Kapanpun kamu butuh abang buat balesin sakit hati kamu abang siap"

"Makasih bang" Audrey semakin mengerarkan pelukannya pada Arka.

"Udah jangan nangis-nangis lagi, nanti adik abang yang cantik ini jadi jelek lagi" Arka mengusap jejak air mata Audrey.

"Jelek-jelek juga adik abang"

"Nanti suruh mama sama papa buat lagi yang bagus"

"Dih dikiria bikin anak kayak bikin kue sejam jadi"
"Mamaa abang ngomongnya ngaco ni"

"Arka gak usah ngajarin yang ngga-ngga ya adeknya" mama Mia berteriak dari arah dapur.












Aku double up nih😂
Buat yang malam mingguanya di rumah aja nih di temenin sama mpin😁

See you on the next part👋🏻

Love at the first sight | Kevin Sanjaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang