15

1K 94 7
                                    

Selamat membaca
Semoga bisa nememani kalian yang malam minggunya di rumah aja🤗
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kevin yang baru selesai latihan di kejutkan dengan teriakan mba Wid yang lari kearahnya.

"Keviiiiiiiin. Vin cepet Vin"

"Apa si lo mba, dateng-dateng teriak-teriak"

"Aduh Vin. Gimana ini gue ngomongnya ya Allah"

"Mba lo mending duduk dulu deh, tarik nafas, tenangin diri lo, baru cerita"

"Lo liat sendiri aja deh, gue gak kuat. Lo cek bener-bener"

Kevin mengambil hp yang di sodorkan mba wid. Di sana terdapat berita dari salah satu platform berita yang menyatakan bahwa, ada pesawat yang gagal mendarat di bandar udara Husein Sastranegara Bandung pukul empat dini hari tadi. Terdapat tiga orang awak kabin tewas dan 15 orang luka-luka.

Jelas saja Kevin kaget dan langsung mencari hpnya untuk menghubungi Audrey.

Kevin terus menghubungi Audrey yang tak berujung di angkat hanya suara mba-mba operator saja yang mengisi. Kevin yang hampir putus asa dia segera mengambil kunci mobilnya dan bergegas keluar kamar, namun di tahan oleh Jombang.

"Mau kemana lo?"

"Gue harus pastiin Jom ada Audrey gak di dalemnya"

"Dan lo mau nyetir dengan keadaan kayak gini? Gak, gak gue izinin"

"Jom terus gue harus gimana? Masa gue diem aja" Kevin mengusap wajahnya dengan frustasi

"Biar gue anter. Bentar gue ganti baju dulu"

Setelah Jombang mengganti bajunya mereka berdua berjalan keluar kamar dan bertemu dengan Fajar.

"Eh mau kemana?"

"Jar, tolong izinin sama Koh Herry atau ci Sussy ya, gue nganter Kevin ke bandung buat mastiin"

"Ok. Hati-hati lo ya pada. Kalo ada apa-apa kabarin"

"Iya"

Mereka berdua berjalan menuju mobil Kevin. Ketika mobil sudah melaju dan Jombang terus memperhatikan Kevin yang gelisan.

"Vin lo gak punya nomer telfon keluarganya?"

"Punya Jom, abangnya"

"Coba lo telfon dulu, mumpung kita belum jauh"

Kevin segera menelfon abang Audrey yang bernama Arka dan menanyakan berita tersebut.

"Hallo bang. Ini gue Kevin"

"Iya Vin"

"Bang, gue mau nanya, berita tentang pesawat gagal mendarat itu, bukan pesawat yang bawa Audrey juga kan? Gue udah hubungin dia tapi gak di angkat-angkat"

"Sayangnya itu pesawat yang membawa Audrey Vin"

Kevin yang mendengar itupun syok tak mampu berkata-kata dan menutup mulutnya dengan tangan.

"Halo Vin. Lo masih dengerin gue kan?"

"Halo, iya bang"

"Gue sama orang tua gue baru nyampe di  bandara, kita belum dapet informasi tentang keadaan Audrey. Nanti kalo ada apa-apa gue kabarin"

"Iya bang. Gue lagi jalan kesana bang"

"Ya udah lo hati-hati"

Setelah mamutus panggilan telfon tadi tak henti-hentinya Kevin berdoa sepanjang jalan, memita pada Tuhan kalau Audreynya baik-baik saja.

Kevin mendapatkan informasi dari bang Arka kalau Audrey di larikan ke rumah sakit terdekat dari bandara. Kepanikan Kevin semakin menjadi karena tau Audrey di bawa ke rumah sakit, fikirannya sudah bercabang kemana-mana, memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi pada Audrey.

Rian yang melihat Kevin seperti itu hanya mampu menepuk bahu Kevin dan berkata.

"Jangan mikir macem-macem. Doa terus semoga Audrey baik-baik aja"

Kevin yang mendengar itu menoleh dan mengangguk.

Sesampainya di rumah sakit yang di beritahu Arka, Kevin langsung berlari kearah resepsionis dan bertanya nomor kamar Audrey.

Kevin yang melihat Arka dan kedua orangtuanya langsung menghampiri.

"Om, tante" Kevin menyalami tangan kedua oran tua Audrey, yang di susul Rian juga.

"Bang" Tak lupa bersalaman ala lelaki juga dengan Arka.

"Sini duduk nak Kevin dan temannya" Rama ayah Audrey menepuk kursi di sebelahnya.

"Rian om"

"Duduk dulu nak Rian"

Rian pun duduk di sebelah Kevin.

Rama sudah mengetahui hubungan keduanya dari Audrey juga Arka tapi belum sempat bertemu secara langsung, karena orang tua Audrey yang tinggal di Bandung.

"Gimana keadaan Audrey om?" Raut khawatir di wajah Kevin terlihat jelas.

"Kita belum tau, masih di tangani dokter. Kita berdoa saja, semoga Audrey baik-baik saja" Rama berkata sambil terus mengelus punggung istrinya yang terus menangis di sampingnya.

Semua yang ada di depan ruang UGD terdiam hanyut dengan pikirannya masing-masing juga doa yang terus melantun kearah langit. Banyak keluarga pasien lain dari kecelakaan tersebut, yang sama-sama menunggu.

Tak lama kemudian pintu terbuka dan muncul seorang dokter laki-laki yang mengenakan kaca mata.

Kevin, Rian dan keluarga Audrey bangun, mendekat kearah dokter.

"Keluarga atas nama Audrey Alesya Wardana? Dan keluarga atas nama Aidan pratama?" Kedua belah keluarga itu mendekat kearah dokter.

"Saya ingin memberitahukan keadaan kedua pasien. Syukurnya Aiden tidak kenapa-kenapa dan tak ada luka serius, hanya ada memar di kaki dan tangannya. Dan untuk ibu Audrey Alesya Wardana, dia..."








Hehe maaf ya gantung😁
Aku gak tau gimana caranya dokter nyampein ke keluarga pasien, jadi harap di maklumin ya😊

Jangan lupa bintang yang di pojoknya di teken ya😁
See you on the next part 👋🏻

Love at the first sight | Kevin Sanjaya ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang