Hujan Ke_11

165K 14.5K 602
                                    

Jangan lupa ramaikan setiap paragraf dengan komen dong

Bantu Karang - Launa berburu penerbit dengan spam komen sebanyak-banyaknya

Yuk bisa 1000 komen setiap part

Happy reading

*

*
*
*
Jangan takut jatuh cinta
Karena ketika kamu jatuh cinta
Tanpa sadar cinta akan membuatmu menjadi versi terbaik dalam hidupmu.

***Jangan takut jatuh cintaKarena ketika kamu jatuh cintaTanpa sadar cinta akan membuatmu menjadi versi terbaik dalam hidupmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


* * * * *

Matahari pagi sudah berganti dengan sinar yang mulai menyengat kulit. Setelah lama dalam keheningan, Biru kembali sibuk dengan permainan gamenya. Sementara Karang sedang bergulat dengan rasa perih untuk mengganti perban bekas operasi. Tak lama berselang, para penghuni EDWARD silih berganti mulai berdatangan. Dan yang terakhir adalah Launa.

"Permisi," Launa muncul dari balik pintu.

"Hei Lon. Masuk," sapa Thalia. Di ruang rawat tersebut sudah ramai dengan kehadiran Orion, Thalia, Lukka dan dua wajah lain yang ikut berkumpul dengan mereka yaitu Biru dan Nenek. Sedangkan Gladis, Leon, Jonni dan team basket, sudah lebih dulu undur diri.

"Wah sudah rame," sapa Launa agak sungkan.

"Lo sama siapa Lon? Keknya lo sama seseorang deh. Ajakin masuk gih!" Lanjut Thalia.

"Iya. Gue sama sodara gue. Sini masuk lo," ajak Launa.

"Gue anterin lo sampe sini aja. Nanti lo pulang naik taksi," jawab Laura dari luar kamar.

"Masuk aja," tiba-tiba Nenek menyeruak dari balik pintu, "Eh. Kok ada dua?" seru Nenek Daneswara setengah kaget. Mereka yang penasaran dengan ucapab wanita tua itu, ikut mengintip dari balik pintu, "Ayo masuk mumpung sudah di sini," lanjutnya ramah.

"Waaahhhhhhh... Lo gila Lon!" itu adalah kata pertama yang keluar dari mulut Lukka, "kita udah temenan lama, tapi lo nggak ngasi tau kita kalo lo kembar?"

Semua mata tertuju pada sosok Laura yang tampil cantik dengan rambut panjang blondenya.

"Kalian kan nggak nanya. Masa gue tiba-tiba khotbah bilang woiii gue kembar!"

Laura yang menyadari dirinya menjadi pusat perhatian mereka, terlihat sedikit canggung. Ia berjalan mencari tempat duduk yang sekiranya bisa menghindari tatap mata para penghuni ruangan itu.

"Duduk di sini aja," Thalia berbaik hati menawarkan tempat duduknya kepada Laura. Gadis itu berdiri untuk mencari tempat duduk yang baru. Thalia berjalan melewati Lukka dan Orion yang duduk bersebelahan.

"Upsss!" dengan sigap Biru menangkap Thalia yang hampir terjerembam karena tersandung oleh kakinya sendiri.

"Straight Biru!" Ucap Lukka keceplosan. Ia lupa jika Thalia adalah gadis incaran sahabatnya Orion. Orion terlihat tersenyum kecut. Wajahnya seketika berubah, terlihat kesal dan cemburu.

Aku Tak Membenci Hujan [ TERBIT ]Where stories live. Discover now