▪𝐬 𝐞 𝐛 𝐞 𝐥 𝐚 𝐬▪

214 12 1
                                    

Berkerut dahi Bella melihat katil Puteri basah . Dia kencing ke . Biasanya dia boleh je bangun pergi ke tandas kalau nak buang air kecil . Wajah Puteri yang pucat itu ditenung dengan kerutan di dahi .

" Put , Put bangunlah kalau kau nak buang air kecil " Tubuh Puteri digoncang sedikit . Melihat tiada respon daripada Puteri , punat merah di tepi katil Puteri ditekan berkali kali . Wajah Bella sudah lecun dek kerana air mata .

Beberapa saat kemudian , pintu wad Puteri dirempuh . Para nurse melakukan kerja kerja mereka .

" Bawa ke bilik bersalin sekarang " Nurse tiga orang itu segera menolak katil Puteri .

Abang Bella , Daren mara ke arah adiknya . Tubuh Bella dibawa ke dalam pelukan . Belakang badan adiknya diusap .

" Put akan okay kan abang ? " Baju belakang abangnnya digenggam erat . Dia tak sanggup hilang Puteri . Bagaimanakah anak Puteri nanti . Hidup tanpa kasih sayang seorang ibu .

Dia tidak mahu kehilangan sahabatnya sejak dari kecil itu . Wanita yang sering mengembirakannya walaupun wanita itu dilanda kesakitan .

Bak lagu Stevan Pasaribu , belum siap kehilangan .

" Dengan izin Tuhan , semuanya akan jadi baik . Sekarang ni kita pergi ke ruangan bersalin . Jangan lupa call keluarga kita " Pujuk Daren . Mereka berdua pun melangkah ke arah ruangan bersalin .

♡︎

SETIA YANG DIKHIANATI [ C ]  Where stories live. Discover now