PRINCEKANIA-37

18.2K 2.2K 2.1K
                                    

HOLLA READERS?

Gimana sama part sebelumnya?

Hai Guys, ada sedikit hal yang mau aku bahas. Terutama anak GC mereka pasti tau keluh kesahnya sebelum update. Bahkan ada yang Vote pake beberapa akun loh seriusan. Padahal yang baca banyak banget. Kalian mau update cepat, tapi untuk berkontribusi hanya sekedar klik bintang aja susah banget ya?

Coba aja kalau aku gak update, sehari aja pas target terpenuhi. Udah ngedemo sana sini pake bilang kecewa lah, gini lah gitu lah. Kemana username kalian sebelumnya?

Buat yang merasa berjuang banget tadi. Ayo keluarin unek-unek kalian teruntuk Pembaca gelap.

785 Vote + 2K Komentar.
Budayakan full paragraf dan dialog yang ada. Aku yakin kalian bisa. Kalian kan kompak. Intinya semangat deh.

Ikuti alurnya. Simak kisahnya. Tandai jika ada typo nya.

 Tandai jika ada typo nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

----Princekania----

Hembusan angin malam menerpa pori-pori kulit seseorang. Dua orang yang sejak tadi memilih duduk di kursi taman kota Bandung. Entah sudah berapa lama mereka disana. Sama-sama saling terdiam lamanya.

Banyak hal yang mereka pikirkan. Dari banyaknya kejadian yang mengganjal akhir-akhir ini. Bahkan pernyataan Dokter mengenai kondisi ibunya. Semakin membuat keduanya kebingungan.

"Kakak juga mikir hal yang sama kan? Papah kita masih hidup kan kak?"

Raga menoleh kearah Kania yang terlihat begitu berharap. Pria itu hanya mampu mengedikkan bahunya acuh. Ia juga tidak tahu, entah apa yang keduanya fikirkan benar tidak nya.

"Kak? Selama ini mama gak pernah ngeracauin Papah. Tapi kemarin? Bahkan suster ngeliat orang yang mirip kakak! Karena kata kakek dulu, kakak ini duplikat Papah!"cerocos Kania dengan penuh harap. Walaupun sesak berharap terlalu banyak.

Kania menghelat nafasnya pasrah, saat Raga memilih diam. Dirinya mungkin memang tidak bertemu ayahnya. Bahkan sekedar foto saja ibunya selalu melarangnya. Dengan berasalan ayahnya sudah pergi ke surga.

"A-aku cuma pengen kayak anak-anak yang lainnya kak. Punya orang tua lengkap. Jalan-jalan sama keluarganya, Dinner bareng dan banyak kegiatan lainnya sama keluarganya." Raga menoleh kearah Kania yang Mendongak menatap langit, saat mengatakan semua hal itu.

"Apa kakak inget? Dulu kita sering diejek sama temen-temen karena gak punya Ayah. Bahkan dulu kita pernah mau nyusul ke Surga."gumam lirih Kania menatap bintang-bintang yang indah dilangit malam.

"Sekedar foto pernikahan Mama Papa aja kita gak punya. Karena kata orang-orang kita ini anak haram kan? Mama hamil diluar nikah bahkan tanpa sosok su-"

PRINCEKANIA [XS-04]Where stories live. Discover now