PRINCEKANIA-22

19K 1.8K 1.1K
                                    

Holla Readers?

Gimana sama part sebelumnya?

Di part ini masih normal kok. Tapi di part selanjutnya Bener-bener gak aman buat jantung. Kasihan banget Prince.

480 Vote + 1 Komentar. Sama seperti sebelumnya, jangan sampai ada yang terlewatkan di paragraf dan dialog. Di mohon kerjabakti nya:)

Sedikit clue dari aku di part ini. Di part ini masih santai santai aja. Ada juga 17+nya aku harap kalian bijak memilih bacaan. Oh iya, jangan terlalu percaya dengan Kania, karena dia yang akan mengecewakan kalian sedalam-dalamnya. Dia tidak amnesia seperti Ameta. Dia juga tidak memiliki Jack yang mengajari nya kekerasan dan ketidak lemahan. Kania benar-benar memulai jati dirinya sendiri dari Nol.

Ikuti alurnya, simak kisahnya. Tandai jika ada typo nya.

 Tandai jika ada typo nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---PrinceKania---

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 Malam. Namun Kania masih berada didalam Taksi, mengingat perjalanan pulangnya sangat jauh. Akan tetapi gadis itu bernafas legah, mengingat pulangnya kali ini tidak selarut dulu lagi. Bahkan beberapa menit lagi, iya yakin sudah sampai di kediaman Alexander.

Kania benar-benar kalut memikirkan banyak hal dalam hidupnya. Termasuk sikap Raga tadi. Dirinya benar-benar berada di ambang kesulitan. Bukannya ingin memihak salah satunya. Namun Kania memiliki cara tersendiri untuk membalaskan semuanya, tanpa harus melibatkan perasaan nya dengan Prince.

Mencintai Prince tidak ada dalam kamus balas dendam nya. Namun Tuhan maha membolak-balikkan perasaan seseorang. Mungkin ini cara Tuhan untuk mengujinya, termasuk dalam tujuannya masuk kedalam keluarga mereka.

Kania menghela nafasnya sejenak. Apa mungkin keputusan nya salah? Semuanya terasa abu-abu bagi Kania. Tidak menemukan arah yang tepat, untuk semua yang terasa merumitkan.

"Sudah sampai neng," suara sang supir taksi, membuyarkan keterdiaman Kania.

Kania mengangguk, mengambil beberapa lembar uang yang ia miliki. Lalu menyerahkan kepada supir tersebut. Setelah nya, Kania langsung bergegas turun dari taksi.

"Semoga kak prince gak marah,"gumam was-was Kania.

Kaki jenjangnya melangkah memasuki kediaman Alexander. Baru satu langkah memasuki pintu rumah yang menjulang tinggi, Kania terpaksa harus menghentikan langkahnya. Saat melihat semua orang berkumpul, bahkan menatap kearah ambang pintu.

"Assalamualaikum," Kania menyempatkan diri mengucap salam. Lalu melangkah mendekati mereka, tanpa rasa takut.

"Waalaikumsalam," Kania tersenyum tipis saat mereka membalas salamnya. Matanya beralih menatap Prince yang menatap datar kearahnya.

PRINCEKANIA [XS-04]Where stories live. Discover now