28

2.6K 579 16
                                    

Lorra menjawab panggilan di ponselnya. "Ada apa, Bi?" tanya Lorra. Yang menghubunginya adalah pengurus panti asuhan. Sangat jarang bibinya menghubunginya di jam seperti ini.

"Tuan dan Nyonya O'Nell datang kemari mencari Nona Maureen. Akan tetapi, Nona Maureen tidak ada di panti."

"Apakah mereka membuat keributan?"

"Nyonya O'Nell murka dan berteriak mencari Anda. Sedangkan Tuan O'Nell, dia tetap bersikap tenang," balas bibi Lorra.

"Aku mengerti, Bi. Terima kasih sudah memberitahuku."

"Ya, Lorra. Hanya itu yang ingin bibi sampaikan. Selamat malam."

"Selamat malam, Bi." Panggilan itu terputus. Lorra kini memikirkan adiknya. Jika Maureen tidak ke panti asuhan lalu ke mana dia pergi.

Selang beberapa detik, ponsel Lorra kembali berdering. Panggilan masuk dari ayahnya. Lorra segera menjawab panggilan itu.

"Ya, Ayah."

"Apakah Maureen bersamamu?"

"Tidak."

"Jika kau mengetahui sesuatu tentang keberadaannya maka beritahu aku."

"Aku tidak tahu apapun."

"Maureen biasanya lebih banyak bercerita padamu. Jangan menyembunyikan apapun dariku."

"Maureen tidak menghubungiku sama sekali. Apa yang terjadi padanya?"

"Maureen bertengkar dengan Mommynya."

"Lagi." Lorra bersuara malas. "Berhentilah menekan Maureen. Dia masih muda, masih ingin bersenang-senang. Jangan menjadikan dia seperti yang kalian mau. Biarkan dia bebas melakukan apapun yang ia sukai. Apa yang kalian lakukan saat ini hanya membentuk karakter pemberontak pada Maureen."

"Omong kosong! Kau yang sudah membuat Maureen seperti ini. Jika dia tidak diracuni olehmu maka dia akan menjadi anak yang penurut!"

"Nyonya O'Nell, Anda selalu menyalahkan orang lain untuk kegagalan Anda. Maureen bukan boneka yang bisa Anda atur sesuka hati. Kenali apa yang Maureen sukai, bukan memaksakan apa yang Anda sukai pada Maureen."

"Tidak perlu mengajariku. Aku tahu apa yang aku lakukan!"

"Sudah cukup!" suara ayah Lorra terdengar. "Lorra, jika Maureen menghubungimu minta padanya untuk kembali ke rumah."

"Aku akan melakukannya, tapi aku tidak berjanji dia akan mendengarkan ucapanku."

"Ya. Aku akan mengakhiri panggilan ini."

Lorra tidak menjawab, ia membiarkan panggilan itu terputus. Setelahnya Lorra mencoba menghubungi ponsel Maureen yang hanya diketahui olehnya.

Maureen memiliki dua nomor ponsel, satu untuk diketahui oleh banyak orang dan yang satunya lagi adalah nomor rahasianya yang hanya diketahui oleh kurang dari tiga orang termasuk Lorra.

Ketika Maureen kabur dari rumahnya, Maureen pasti akan mengganti nomor ponselnya. Maureen tidak ingin orangtuanya bisa melacak keberadaannya.

"Kau di mana?" Lorra segera bertanya ketika panggilannya terjawab.

"Club malam."

"Apa nama club malamnya."

"Aku tidak ingin memberitahu Kakak."

"Maureen, aku tidak akan memaksamu untuk pulang ke rumah. Beritahu aku sekarang. Tidak aman bagimu berada di luar di tengah malam seperti ini."

"D night club."

In Bed With The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang