19

2.5K 578 49
                                    

"Apa kau sudah mendengar bahwa Rex mengalami insiden penembakan, saat ini Rex dirawat di Royal Hospital?" tanya seorang wanita pada wanita lainnya yang saat ini sedang melihat-lihat gambar yang ada di kertas di tangannya.

Wanita itu berhenti melakukan kegiatannya yang sejak beberapa waktu lalu menyita perhatiannya. "Aku belum mendengarnya."

"Kau benar-benar sudah tidak berhubungan lagi dengan Rex?"

"Tidak," balas wanita yang lain.

"Apakah kau sudah tidak mencintai Rex lagi?"

Wanita yang ditanyai diam untuk beberapa saat. "Aku masih mencintainya."

"Kalau begitu ini waktu yang tepat untuk kau kembali bertemu dengan Rex. Aku rasa Rex juga masih mencintaimu, Abby."

"Ini belum waktunya, Cellya. Ketika aku sudah benar-benar berhasil mewujudkan mimpiku baru aku akan menemui Rex."

"Aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu, Abby. Kenapa kau lebih memilih karirmu daripada seorang Rex? Kau jelas tahu banyak wanita menginginkan Rex."

Wanita yang tidak lain adalah Abigail melihat kembali ke lembaran kertas di tangannya. "Aku tidak ingin pria menghalangiku untuk meraih mimpiku, Cellya. Tidak mudah memilih antara Rex dan mimpiku, tapi aku melakukannya dan aku tidak menyesali pilihanku. Aku memiliki kebanggaan terhadap pencapaianku saat ini, meski bersamaan dengan itu aku juga kehilangan bagian penting dalam hidupku."

"Bagaimana jika kau terlambat dan Rex menemukan wanita lain?"

"Jika Rex benar-benar mencintaiku maka dia akan menungguku kembali padanya," balas Abigail. Ia dan Rex mengakhiri hubungan mereka dengan baik-baik, dan Rex tidak memiliki keberatan dengan pilihannya.

Cellya menghela napas pelan. "Aku harap kau benar-benar tidak akan menyesali keputusanmu sampai akhir, Abby."

Abigail kembali fokus pada pekerjaannya mengabaikan keberadaan sepupunya yang berkunjung ke rumah mode miliknya yang masih belum sempurna.

Setelah pekerjaannya selesai, Abigail meraih ponselnya. Sepupu yang tadi ada di ruangannya sudah meninggalkan tempat itu.

"Noah, ini aku, Abby." Abigail menghubungi Noah.

"Aku tahu, nomor ponselmu masih sama, Abby. Ada apa?"

"Aku dengar Rex mengalami insiden, bagaimana keadaannya saat ini?"

"Jika kau ingin tahu kau bisa berkunjung ke rumah sakit. Aku tahu saat ini kau sudah kembali."

"Aku belum bisa datang ke sana, Noah. Aku ingin menemui Rex kembali setelah aku benar-benar mewujudkan mimpiku."

"Kalau begitu terserah padamu. Rex saat ini sudah lebih baik. Dia akan segera pulih."

"Aku lega mendengarnya. Terima kasih sudah memberitahuku, Noah."

"Aku memiliki pekerjaan sekarang, jika tidak ada lagi yang ingin kau katakan aku akan menutup panggilannya."

"Baiklah, maaf mengganggumu."

Kemudian panggilan itu terputus. Abigail meletakan kembali ponselnya di meja, terdapat foto dirinya dan Rex di layar ponsel wanita itu. Sampai detik ini Abigail masih menyimpan semua kenangannya bersama Rex. Tidak pernah ada pria lain dalam hidup Abigail, ia masih mencintai Rex hingga saat ini.

Abigail berencana akan menemui Rex di acara pembukaan rumah modenya nanti. Ia ingin Rex melihat keberhasilannya.

Abigail wanita yang memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri. Ia ingin orang lain melihat dirinya bukan sebagai putri dari seorang pengusaha sukses. Abigail ingin membuktikan pada semua orang bahwa ia bisa membesarkan namanya sendiri tanpa campur tangan orangtuanya. Dan ya, Abigail berhasil melakukan itu.

In Bed With The DevilHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin