Part 15 - My fiance

4.1K 237 32
                                    

Cerita ini dibuat bulan November 2014.

.

"Aku ingin kita.... Bertunangan dan Menikah."

Hah?

Menikah?

Bertunangan?

"A..a..aa..ap... Mmpph.."

Belum sempat Dira bicara ataupun protes perkataan Redho barusan, bibirnya langsung di tutup oleh bibir pria itu.

Dira membulatkan matanya, terkejut dan refleks mendorong wajah Redho hingga bibirnya terlepas.

"Kau... Sudah 2x melakukan ini.." ucap Dira pelan dan menutup bibirnya menggunakan telapak tangan.

"Itu hukuman mu, beraninya selingkuh dibelakangku." jawab Redho ketus bersender didepan meja kerjanya.

"Hah? Selingkuh? Memang nya kau pacarku?"

"Bukan."

"Lalu apa?"

"Kau tidak merasakan apapun saat sedang bersama Dimas sialan itu?" tanya Redho menyisipkan nada kesal didalamnya. Dira mengerjapkan matanya bingung. Ya saat dia sedang bersama Dimas, dia merasa sedang berselingkuh dari seseorang. Tapi dia tidak tahu sedang berselingkuh dari siapa. Itulah masalahnya.

"Eh tunggu, kau tau darimana kalau aku bertemu dengan Kak Dimas?"

"Tidak perlu tahu. Awas saja kalau kau bertemu dengannya lagi di belakangku." ancam Redho membuat tubuh Dira bergidik seketika.

"Apa hubungannya denganmu? Kau bukan pacarku." ucap Dira sombong, melipat kedua tangannya didepan dada.

"Memang bukan."

"Lantas apa?"

"Kau tunanganku, bodoh."

Dira kembali menatap Redho tak percaya, membuka bibirnya setengah karena terlalu terkejut mendengar jawaban pria tampan didepannya itu. Lalu dia berdiri dari kursi kekuasaan Redho dan kembali melihat Redho dengan tatapan bingungnya.

"Tunangan?"

"Cincin di jari tanganmu itu, cincin pertunangan kita. Lihat !" Redho meraih telapak tangan Dira dan mencocokkan dengan cincin yang di pakainya sekarang. Dira melihat nya seksama, batinnya mengatakan kalau cincin yang mereka pakai sekarang memang serupa tapi tak sama.

"Kok bisa? Aku tidak tahu..cincin ini kan dari snack.." ucap Dira masih ragu-ragu. Dia menggaruk kepalanya dan terus berpikir keras. Melihat ke wajah Redho yang kini menatapnya dengan kening berkerut.

"Karena kau terlalu bodoh."

"Berhentilah memanggilku bodoh, atau ku gigit tanganmu ini sampai putus." Dira menatap Redho dengan tatapan tajam. Redho pun hanya terkekeh dibuatnya.

"Sekarang sudah tahu kan? Jadi jangan macam-macam di belakangku."

Redho duduk di kursinya lalu mengambil pulpen hendak meneruskan pekerjaan nya yang tertunda tadi.

"Tapi aku tidak mau bertunangan denganmu, lagipula orang tuaku tidak tahu tentang ini." timpal Dira masih protes dengan sesuatu hal yang dikiranya tidak masuk di akal ini.

"Kau tidak mau bertunangan denganku?" tanya Redho spontan. Dira kembali terkejut, sangat susah bibirnya untuk mengatakan 'Tidak', karena hati dan otaknya kini tidak sejalan lagi.

Dira hanya diam dan menunduk, memelintir cincin di jari manisnya berulang kali.

"Bukan begitu, aku masih bingung.."

Perfect Moments [HIATUS]Where stories live. Discover now