Part 11 - Meeting

3.9K 246 5
                                    

Cerita ini dibuat bulan November 2014.

.

"Pak, meeting 10 menit lagi." ucap Janna, sekretaris Redho saat ia baru masuk ke dalam ruangannya.

"Hem, siapkan berkasnya terus kasih ke gadis pendek ini, oke." ucapnya berlalu sambil menunjuk Dira yang berada di belakangnya.

Dira langsung mengerucutkan bibirnya kesal.

"Dira, cantik banget hari ini." puji Janna, Dira pun berhenti dan menghampiri meja kerja Janna dengan langkah riang. Leni, sekretaris satunya hanya melengos.

"Serius nih mbak? Hoho, hari ini Dira temenin Pak Direktur rapat."

"Ohh pantesan, ini berkas rapatnya. Jangan sampai lupa membawanya, oke."

"Oke mbak."

Dira tersenyum lalu mengambil berkas dari tangan Janna. Lalu ia masuk ke dalam ruangan Redho, menghampiri pria itu yang sedang sibuk menerima telepon dari salah satu klien mereka.

Saat melihat Dira, Redho pun menutup teleponnya. Ia menghembuskan nafas sepertinya sedang kesal.

"Ada apa,pak?"

"Aku baru di hubungi sekretaris klien baru kita, katanya CEO mereka tidak bisa hadir karena sakit, jadi anaknya yang menggantikan." ucap Redho dengan nafas berat. Dira yang menatapnya pun kebingungan.

"Mana berkasnya?"

"Ini." Dira memberikan berkas rapat yang berada di tangannya ke atas meja kerja Redho. Pria itu langsung membukanya, dan menatap Dira lagi. Ia pun berdiri sambil membawa berkas rapat.

"Sebaiknya Janna saja yang jadi partner ku rapat kali ini."

"Apa? Kenapa bukan aku?"

Redho pun melewati Dira tanpa berkata-kata, Dira berbalik dan langsung menghadang Redho dengan membentangkan kedua tangannya.

"Tidak, kamu diam saja di sini, nonton TV atau makan sana."

"Aku tidak mau, pokoknya aku ikut hari ini !"

"Tidak boleh !" ucap Redho tegas lalu menyingkirkan kepala Dira lembut, berjalan ke luar ruangan.

"Tunggu !" Dira pun mengejar Redho dan memegang lengan Redho kuat, tidak peduli reaksi kedua sekretaris Redho yang terkejut melihat aksi mereka.

"Aku ikut...."

"Aku bilang tidak boleh, ya tidak boleh Dira!"

Dira tercengang sesaat karena baru kali ini ia mendengar Redho memanggil namanya dengan benar. Gadis itu pun melepas lengan Redho dengan tidak rela, lalu menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Di luar dugaan, Redho mengelus rambut Dira lembut dan mengangkat dagunya keatas.

"Sudahlah turuti kataku hem, kembalilah ke ruanganku." ucap Redho seraya tersenyum lembut. Dalam hati Dira, ia bingung dan sekaligus takjub, pria dingin dan bermulut kasar sepertia dia bisa berbicara lembut seperti ini ? Oh my Godness, dengan tutur katanya yang baik ditambah fisiknya yang sempurna itu, Dira seperti melihat pangeran berkuda putih di depannya, impian nya saat masih kecil.

Dengan masih sedikit kesadaran yang ia miliki, dia pun mengangguk dan tanpa perintah lagi, gadis mungil itu masuk ke dalam ruangan Redho dengan langkah kaki cepat.

"Janna, kamu temani saya rapat sekarang."

"I.. Iya pak."

Redho pun berjalan duluan ke meeting room dan di ikuti sekretaris nya dari belakang.

Perfect Moments [HIATUS]Where stories live. Discover now