Part 4

1.3K 25 0
                                    

Aku meletakkan kertas yang kini berada di tanganku diatas meja

" Apa ini? tanya Mas Raka sambil mengernyitkan matanya kepadaku 

" ini surat perjanjian yang udah kubuat Mas, Mas silahkan baca kalo ada point yang Mas rasa kurang atau Mas rasa kurang sreg Mas bisa tanya" ucapku dengan tenang

Raka membaca tulisan yang tertulis pada lembaran yang ditulis oleh Tania dengan suara cukup lantang 

" biar Aku aja yang baca Mas  biar Mas bisa menyimak" ujarku 

1. pernikahan yang dijalani oleh Raka Putra Hermawan Sucipto dengan Tania Hary Widjaya hanya diatas sebuah kertas perjanjiaan ( Kontrak) dan pernikahan ini berakhir apabila kekasih dari pihak pria telah kembali 

" ok Gue setuju" ucap Raka 

2. Tidak ada kontak fisik dan

" Heh tunggu, tambahin kata-katanya kalo kontak fisik dapat dilakukan apabila terdesak, karena Gue nggak mau keluarga Kita curiga dengan hubungan Kita, dan Gue berharap Gue nggak pernah melakukannya, malas Gue nanti lo kegeeran lagi" ucap Raka sambil memotong ucapanku.

Aku kemudian menambahkan kata-kata yang di tulis oleh Raka dengan hanya terdiam dengan ucapan yang dilontarkan kepadanya kepadaku barusan.

" Aku bacain lagi Mas point ke dua" ucapku kepadanya 

2. Tidak ada Kontak fisik dan hubungan badan suami istri, dan diperbolehkan untuk kontak fisik seperti bergandengan tangan, pelukan, dan lain lain yang tidak dalam kategori merugikan kedua belah pihak kecuali dalam keadaan terdesak

3. Tidak mencampuri urusan masing-masing

" Bagus tuch" ucap Raka sambil mencibir kepadaku

4. Bagi kedua belah pihak dilarang untuk jatuh cinta

" yang ada Lo yang jatuh cinta sama Gue" ujar Raka

dan beberapa point lagi yang yang kujelaskan dengan Raka dengan panjang lebar kepadanya 

" Ada lagi Mas yang ingin Mas tambahain sama point ini?" kataku 

" Gue mau nambahin point begini tulisannya," Pada saat perpisahaan terjadi bagi kedua belah pihak tidak memperebutkan harta gono gini"," ujar Raka 

" Ok Mas udah saya tulis ini sekarang" ucapku kepadanya sambil berpikir begitu hinakah diriku di hadapannya, jika berpendapat Aku menikah kepadanya hanya untuk harta

" Baguslah kalo udah ditulis, karena Gue nggak mau Lo meributkan harta dari usaha yang Gue cari, karena cukup keluargaku yang sudah membantu perusahaan keluargamu" ucap Raka 

" Ya Mas saya juga tahu kok" ujarku 

" Sini Gue lihat surat perjanjian yang barusan Kita sepakati" sambil mengamati tulisan point-point yang kutulis

" Ngapain Lo nulis surat perjanjian ini, Lo pingin hidup Lo kayak Drama- drama Korea yang sering di tonton pacar Gue yach" ucapnya dengan curiga 

" Nggak Mas, Lembaran itu kutulis untuk menyadarkan Aku bahwa pernikahan Aku sama Mas hanya sebuah khayalan semata dan bukanlah sesuatu yang abadi, jadi itu untuk menegaskan kepadaku bahwa apa yang bakal terjadi kepadaku hanya sebuah mimpi tidur dan jika Aku terbangun itu akan hilang. 

" Bagus Juga Pemikiran Lo, Gue nggak nyangka kalo ide Lo ini Gue dukung untuk ini, ini kertas besok akan Gue berikan sama pengacara Gue, jadi kalo Lo coba-coba mengingkari ada pengacara Gue saksinya, jadi kita menandatangani setelah ditulis ulang sama pengacara Gue" ucap Raka 

" Iya Mas Saya ikut Mas aja, kalo begitu Saya permisi ke kamar, karena tadi pagi Kamar yang akan saya tempati udah dibersikan buk Ratmi, jadi Saya mau nyusun baran saya" ujarku sambil berlalu 

PERJANJIAN DUA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang