part 12

13.4K 976 21
                                    




Happy Reading



Sudah 3 hari Bian tidak sadarkan diri dan membuat keluarganya semakin khawatir

"Dafi panggil dokter sialan itu"ucap Revan

Dafi pun mengiyakan dan segera memanggil dokter yang kemarin menangani adik kesayangannya

Tak lama kemudian Dafi kembali sambil menyeret dokter itu ke hadapan keluarganya

"Kau sialan, kau tidak becus menjadi dokter putraku sampai sekarang belum sadarkan diri niat jadi dokter tidak "ucap Revan dengan tegas dan tatapan yang bisa dibilang mengerikan

"Maaf tuan"ucap dokter itu ketakutan

"Ucapan maaf mu tidak akan membuat cucu ku sadar brengsek"ucap Reymon datar dengan tatapan tak kalah mengerikan dengan Revan

"Sepertinya kau ingin ke berikan hadiah"ucap Bara dingin dengan smirknya

"Hahaha seperti aku pun akan memberikan hadiah padanya bang"ucap Gafi dengan tawa yang mengerikan Serta smirk diwajahnya

"Kau sudah tau kesalahan mu bukan?"tanya Samuel dingin

"Tidak tuan"ucap dokter itu makin gemetar ketakutan

"Bodoh"ucap Bara

"Brengsek sudah ku katakan tadi kalau kau itu tidak berguna, putraku belum sadarkan diri sampai sekarang dan kau masih saja menyangkal tidak mau mengakui kesalahanmu ingin ku habisi kau hah "ucap Revan emosi sambil mencengkram leher dokter itu dengan kuat

"Am-pun tu-an ma-af-kan sa-ya"ucap dokter itu dengan kesusahan

"Tidak akan, Bara Dafi urusin bajingan ini"ucap Revan melepas cengkeramannya sambil menghempas tubuh dokter itu

"Ya ayah"ucap mereka kemudian segera berlalu membawa dokter itu ketempat biasa mereka menghukum para bajingan dan orang² yang mengusik keluarganya

"Boleh kami ikut paman?"tanya Gara dan Zee

"Ya bersenang² lah" ucap Revan

"Haha sudah lama anak kesanganku tidak ku beri makan"ucap Zee dengan smirk mengerikan sambil memainkan pisau kecil kesayangannya itu yang tajamnya bukan main

Kemudian mereka pun menyusul Bara dan Dafi

****

Ada pergerakan dari Bian dan dia pun mulai membuka matanya sambil mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya

Setelah jelas

"In-i dim-ana"ucap Bian lirih dengan tidak jelas 

"Baby akhirnya kamu sadar, kamu baik² aja kan sayang?" ucap Lena khawatir

"Kali-an"ucap Bian kesusahan karna terhalang masker oksigen Karena merasa tidak nyaman dia pun ingin melepaskannya

Bian kaget setelah sadar  melihat keluarganya, serta heran bagaimana bisa keluarganya menumukan dia padahal dia merasa kalau sudah cukup jauh kabur

'Ah sial gw balik lagi ke sini, udah cape² kabur malah balik lagi'ucap Bian dalam batin

"Jangan di lepas baby nanti kamu sulit bernafas"ucap Lena

"Liam panggil dokter lain"ucap Revan

Kalian ingat bukan kalo dokter yang menangani Bian sebelumnya itu sudah dibawa Bara dan Dafi dan mungkin sudah tinggal nama

Liam pun segera melaksanakan perintah tuannya, dan tak lama dia pun membawa dokter yang diminta Revan

"Periksa putraku dan dia tidak nyaman dengan masker oksigen diwajahnya"ucap Revan

Galang pun memeriksa Bian (Galang nama dokter itu), dan mengganti masker oksigennya dengan nasal cannula

"Keadaan tuan muda sudah lebih baik tuan"ucap dokter Galang

"Baiklah, periksa putra ku setiap 3 jam sekali"ucap Revan

"Ya tuan" ucap dokter Galang kemudian berlalu pergi

Setelah dokter Galang pergi, Bian pun dapat bicara dengan lebih jelas karna sudah tidak ada masker oksigen diwajahnya

"Menyebalkan, kenapa kalian bisa temuin Bian sih?"ucap Bian kesal

"Udah cape² jalan jauh biar kalian gak bisa temuin juga"ucapnya lagi

"Kamu tidak akan pernah bisa pergi dari kami lagi baby, cukup 14 tahun kita semua terpisah dengan mu"ucap Samuel

"Benar itu, hal itu tidak akan pernah terjadi lagi" ucap Reymond

"Dan kenapa kalian merantai kaki Bian kaya gini" ucap Bian

"Supaya kamu tidak bisa kabur lagi"ucap Revan santai

"Ayah lepas dong kalo gtu, Bian janji deh gak kabur lagi"ucap Bian

"Gak bisa Bian, kemarin ayah lengah sedikit aja kamu kabur jadi lebih baik seperti ini" ucap Revan

"Ayah jahat menyebalkan"ucap Bian kemudian memalingkan wajahnya dari Revan













Tbc

My Protect FamilyWhere stories live. Discover now